Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Candi Borobudur dan Upaya Penyelamatan dari Kanker Batu
12 Juni 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Candi Borobudur merupakan bangunan yang telah menjadi saksi biru peradaban manusia di nusantara, sehingga masuk dalam kategori 7 keajaiban dunia lama dan Warisan Budaya Dunia UNESCO .
Saat ini, Borobudur juga berpredikat sebagai tempat wisata populer yang ada di di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Penasaran dengan sejarah Candi Borobudur yang masih tetap berdiri kokoh hingga hari ini?
Berikut sejarah Candi Borobudur yang telah dirangkum melalui laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Candi Borobudur Sebagai Bukti Perkembangan Buddha di Indonesia
Sejarah Candi Borobudur tidak bisa dilepaskan dari hadirnya agama Buddha yang dulu begitu perkasa di bumi nusantara. Hal ini bisa dibuktikan melalui susunan patung, pahatan relief, dan banyaknya figur Budha yang telah diarcakan yang ada pada bangunan candi.
ADVERTISEMENT
Candi Borobudur adalah bukti konkrit dari perkembangan agama Budha yang dulu dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Diperkirakan bangunan raksasa ini dibangun pada tahun 750-842 masehi.
Pada pembangunannya, Borobudur dibangun bertahap oleh para pekerja sukarela secara bergotong royong sebagai bakti mereka terhadap ajaran agama.
Awal Penemuan Kembali Candi Borobudur
Di tahun 1814, Letnan Gubernur Inggris yakni Sir Thomas Stanford Raffles mendapat informasi mengenai adanya susunan batu bergambar di daerah Kedu. Setelah mendengar kabar tersebut, ia kemudian memerintahkan agenda pembersihan Borobudur yang pada saat itu tertutup oleh semak belukar, pepohonan, dan bahkan oleh tanah.
Kegiatan pembersihan Candi Borobudur tersebut ternyata berlanjut pada penelitian yang berfokus pada stupa yang ada di puncak candi. Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu kembali menugaskan seseorang bernama Wilson untuk menggambar arsitektur dan relief Candi Borobudur. Sementara seseorang bernama Brumund juga diberi tanggung jawab untuk menulis narasi candi pada tahun 1849.
ADVERTISEMENT
Upaya Penyelamatan Candi Borobudur
Setelah penemuan kembali bangunan dari Candi Borobudur, di tahun 1929 Pemerintah Hindia Belanda membentuk sebuah komisi yang memiliki tugas untuk mengidentifikasi alasan kerusakan yang ada di bangunan candi.
Namun sayangnya, komisi yang mengidentifikasi kerusakan Candi Borobudur ini berhenti akibat pecahnya perang dunia dan adanya hantaman krisis ekonomi global.
Lalu, setelah terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan kepada UNESCO untuk membantu menangani masalah yang terjadi pada bangunan candi. Setelah itu datanglah seorang ahli bernama Prof. Dr, P. Coremans yang memvonis bahwa Candi Borobudur terkena penyakit "kanker batu" yang jika tidak ditangani sesegera mungkin dapat menghancurkan bangunan candi.
Setelah vonis mematikan tersebut, di tahun 1971 upaya pelestarian dan pamugaran untuk menyelamatkan Candi Borobudur dilakukan secara besar-besaran.
ADVERTISEMENT
Pembukaan Candi Borobudur Untuk Umum
Upaya penyelamatan Candi Borobudur akhirnya berhasil dilakukan dan pada 1983 akhirnya Presiden Suharto secara resmi membuka candi untuk masyarakat luas. Candi Borobudur sendiri resmi menjadi Warisan Budaya UNESCO di tahun 1991 dengan nama Borobudur Temple Compunds.
Nah, itu tadi sejarah Candi Borobudur yang ternyata telah diperjuangkan secara maksimal hingga tetap kokoh berdiri sampai saat ini. Oleh sebab itu sudah sepantasnya kita melestarikan candi kebanggaan milik Bangsa Indonesia yang satu ini.
(SYA)