Konten dari Pengguna

Sejarah Candi Borobudur, Warisan Dunia Bukti Perkembangan Buddha di Nusantara

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
7 Juni 2022 13:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Candi Borobudur Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Candi Borobudur Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Sejarah Candi Borobudur menarik banget nih untuk disimak. Baru-baru ini, Candi Borobudur tengah menjadi sorotan lantaran pemerintah berencana menaikkan harga tiket tempat wisata bersejarah satu ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan, pemerintah berencana menaikkan harga tiket untuk menaiki Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 dolar AS atau Rp1,4 juta untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Terlepas dari itu, Candi Borobudur merupakan tempat wisata dengan kisah sejarah yang panjang. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, candi satu ini juga terkenal dengan kemegahan dan pemandangannya yang menakjubkan.
Candi Buddha terbesar di Indonesia ini merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Menjadi warisan budaya dunia, berikut sejarah Candi Borobudur yang perlu kamu ketahui.

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Berlokasi di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Candi Borobudur menjadi salah satu bukti peradaban dan perkembangan agama Buddha di Nusantara, khususnya tanah Jawa.
ADVERTISEMENT
Candi satu ini dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang diperkirakan antara tahun 750-842 Masehi. Dilansir dari laman Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Candi Borobudur didirikan secara bertahap oleh tenaga kerja sukarela yang bergotong royong.
Pembangunan Candi Borobudur bermaksud untuk memuliakan raja-raja yang telah bersatu kembali dengan dewa, sekaligus tanda bakti terhadap agama Buddha.
Candi Borobudur memiliki panjang 121,66 meter dengan lebar 121,38 meter dan tinggi 35,40 meter. Menurut filsafat Buddha, Candi Borobudur merupakan tiruan alam semesta akan roda kehidupan.
Biksu melakukan ziarah di Candi Borobudur. Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Relief Candi Borobudur secara sempurna merefleksikan inti ajaran Buddha, di mana dunia dibagi menjadi 3 tingkatan hidup yaitu Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia nyata), dan Arupadhatu (dunia roh).
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan Candi Borobudur berlangsung hingga ratusan tahun dan diperkirakan benar-benar selesai pada masa kekuasaan Raja Simaratungga. Namun, kemegahan Candi Borobudur konon sempat menghilang akibat terkubur tanah dan debu vulkanik dampak erupsi Gunung Merapi.

Penemuan Kembali Candi Borobudur

Setelah terkubur, Candi Borobudur berhasil ditemukan kembali oleh pemerintahan Thomas Stamford Raffles ketika menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Pulau Jawa.
Raffles ketika itu meminta bantuan seorang Insinyur Belanda Christian Cornelius untuk memeriksa kondisi bangunan Candi Borobudur yang terkubur sekaligus membenahinya.
Thomas Stamford Raffles memperkenalkan Candi Borobudur untuk pertama kalinya kepada dunia pada tahun 1814 melalui bukunya yang berjudul The History of Java.

Pembukaan Candi Borobudur untuk Umum

Suasana di Candi Borobudur. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sejarah Borobudur pun bertambah panjang usai masa restorasi yang cukup lama dan menelan biaya besar. Hingga akhirnya, pada 1983 Presiden Soeharto secara resmi membuka Candi Borobudur untuk masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur berhasil menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 1991 dengan nama Borobudur Temple Compunds.
Itu dia sejarah dari Candi Borobudur, situs warisan dunia yang kini tengah ramai diperbincangkan. Tertarik untuk mengunjunginya?
(AFG)