Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Grojogan Watu Purbo, Perpaduan Air Terjun dan Megahnya Gunung Merapi
20 Juni 2022 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengulik lebih jauh sejarah Grojogan Watu Purbo, yuk! Bagi kamu yang belum tahu, Grojogan Watu Purbo merupakan salah satu objek wisata di Jogja yang mampu menghipnotis banyak pasang mata karena keindahannya.
ADVERTISEMENT
Membahas pesona alam Jogja memang seolah tidak ada habisnya, ya. Pada artikel kali ini, penulis akan mengulas mengenai sejarah Grojogan Watu Purbo yang menjadi salah satu tempat wisata alam hits di kota pelajar.
Wisata air terjun ini mulai dikenal pada awal 2020, setelah potretnya kerap menghiasi laman media sosial. Air terjun ini ramai dibicarakan karena bentuknya yang terbilang unik, seperti terasering bertingkat enam.
Lantas, bagaimana awal mula terbentuknya air terjun satu ini? Berikut sejarah Grojogan Watu Purbo yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sejarah Grojogan Watu Purbo
Grojogan Watu Purbo terletak di Desa Bangunrejo, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pada mulanya, Grojogan Watu Purbo dibangun pada tahun 1975 di aliran Sungai Krasak yang berhulu di Gunung Merapi .
ADVERTISEMENT
Enam undakan tersebut merupakan terasering sebagai sabo dam atau sebuah sistem pengaturan aliran lahar. Sabo tersebut berfungsi untuk menahan aliran lahar yang membawa material vulkanik sebagai antisipasi apabila Gunung Merapi mengalami erupsi.
Sabo dam tersebut memiliki ketinggian bervariasi, antara 3 sampai 7 meter. Aliran sungai yang menuruni sabo dam tersebutlah menjadi awal mula terciptanya air terjun super cantik.
Tahun 2017, Grojogan Watu Purbo kemudian dikembangkan menjadi lokasi wisata. Hingga pada 2019, tempat ini resmi dibuka sebagai objek wisata. Tempat ini dinamai Grojogan Watu Purbo karena di sekitarnya banyak bebatuan besar. Grojogan dalam bahasa Jawa berarti air terjun.
Sedangkan watu purbo berarti batu purba. Tidak diketahui dari mana asalnya batu-batu raksasa tersebut. Namun, warga sekitar meyakini usia batu-batu tersebut memang sudah tua.
ADVERTISEMENT
Potretnya yang kerap wara-wiri di jejaring media sosial, membuat wisatawan dari luar Jogja pun turut berdatangan untuk menyaksikan langsung keindahannya.
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Untuk menikmati keindahan alam di wisata Grojogan Watu Purbo, kamu bisa membayar tarif masuk seikhlasnya. Sementara, ada biaya parkir untuk kamu yang membawa kendaraan sebagai berikut.
Kamu bisa mengunjungi Grojogan Watu Purbo setiap hari, pukul 06.00-18.00 WIB. Sebagai informasi, waktu terbaik untuk mengunjungi Grojogan Watu Purbo adalah saat musim hujan.
Hal tersebut lantaran debit air yang tinggi, sehingga membuatnya lebih menarik. Setiap undakan pada air terjun juga telah dilengkapi tangga, sehingga kamu bisa mencapai setiap tingkatnya.
ADVERTISEMENT
Itu dia informasi mengenai sejarah Grojogan Watu Purbo, wisata air terjun di Jogja yang wajib masuk bucket list liburan kamu. Sudah tentukan tanggal berkunjungnya?
(AFG)