Sejarah Lawang Sewu dan Harga Tiket Masuknya

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
17 Maret 2023 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Lawang Sewu. Foto: Situs Heritage KAI
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Lawang Sewu. Foto: Situs Heritage KAI
ADVERTISEMENT
Di jantung kota Semarang, berdiri megah Lawang Sewu yang memiliki sejarah panjang. Sejarah Lawang Sewu berkaitan dengan masa kolonial Belanda.
ADVERTISEMENT
Jika kamu ke Semarang, jangan lupa kunjungi Lawang Sewu. Di samping kisah-kisah mistis yang melingkupi bangunan kolonial ini, ada sejarah penting yang wajib kamu ketahui.

Sejarah Lawang Sewu

Lawang Sewu. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Lawang Sewu dibangun pada tanggal 27 Februari 1904, di atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan ini difungsikan sebagai Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta (Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij-NIS).
Bangunan utama Lawang Sewu selesai dibangun di pertengahan tahun 1907. Sedangkan bangunan lain di sekitarnya mulai dibangun tahun 1916, dan selesai di tahun 1918.
Bangunan Lawang Sewu dirancang oleh seorang arsitek asal Amsterdam, Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag. Ciri khas bangunan ini adalah elemen lengkung pada tiap-tiap sisinya.
ADVERTISEMENT
Ciri khas lainnya, Lawang Sewu juga punya banyak sekali pintu, makanya lahir nama Lawang Sewu yang artinya pintu seribu. Jumlah pintu yang banyak dimaksudkan agar sirkulasi udara di dalam gedung tetap terjaga.
Lawang Sewu dibangun untuk memudahkan perusahaan NIS mengangkut hasil perkebunan serta pertanian dari daerah Solo dan Yogyakarta ke pelabuhan Semarang.
Pada tahun 1942-1945, Lawang Sewu sempat diambil alih oleh Jepang dan dijadikan sebagai Kantor Jawatan Transportasi Jepang (Riyuku Sokyoku).
Setelah itu Lawang Sewu dialihfungsikan lagi menjadi markas Belanda. Setelah Indonesia diakui kemerdekaannya pada tahun 1949, Lawang Sewu digunakan Kodam IV Diponegoro.
Pada tahun 1994, Lawang Sewu kemudian diserahkan pada Kereta Api Perumka dan menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Lalu pada tanggal 5 Juli 2011, Lawang Sewu diubah menjadi museum.
ADVERTISEMENT

Harga Tiket Masuk Lawang Sewu

Lawang Sewu. Foto: kumparan
Kamu bisa menilik sejarah Lawang Sewu lebih dalam di museum Lawang Sewu. Di sana, terdapat ragam koleksi tentang kereta api di Indonesia dari masa ke masa.
Dikutip dari laman heritage.kai.id, koleksi yang ada di museum antara lain adalah koleksi Alkmaar, mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, Surat Berharga dan lain-lain.
Kamu juga bisa melihat foto dan video dari proses pemugaran gedung Lawang Sewu. Selain itu, terdapat perpustakaan yang dipenuhi buku-buku tentang kereta api.
Bagian yang paling menarik dari Lawang Sewu ada ruang bawah tanahnya. Ruang tersebut disebut-sebut sebagai tempat penyiksaan pada masa penjajahan.
Namun ruang bawah tanah ini sudah ditutup pengelola Lawang Sewu untuk alasan keamanan dan menghindari bias sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Nah, buat kamu yang tertarik mengunjungi Lawang Sewu, simak harga tiketnya berikut ini.
Kunjungi Lawang Sewu mulai dari jam 7 pagi hingga 9 malam. Lawang Sewu berada di Kawasan Tugu Muda Semarang.
(DEL)