Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Sejarah Tari Remo dari Pembuka Ludruk hingga Cerita Kepahlawanan
21 April 2021 19:17 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika berbicara tentang seni tari , gerakan, pola lantai , properti, busana, dan musik pengiring, tentu berkaitan erat dengan asal-usul sejarah kelahiran tari itu sendiri.
Mengutip Penciptaan Buku Ilustrasi Tentang Tari Remo sebagai Upaya Pengenalan pada Anak-Anak (2015) yang ditulis oleh Helen Dwi Magdalena, terdapat dua hal yang pasti melekat pada sejarah Tari Remo, yaitu sebagai pembuka kesenian Ludruk dan gambaran kepahlawanan.
Sejarah Tari Remo dari Pembuka Ludruk sampai Cerita Kepahlawanan
Pembuka Kesenian Ludruk
Pada tahun 1850, Tari Remo lahir di Desa Dukuh Ngasem, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, yang kemudian dibawa ke Surabaya oleh Pak Dul Rasyim sekitar tahun 1927.
Pada waktu yang sama kesenian teater sedang berkembang yang menjadikan kesenian Ludruk menjadi sandiwara Ludruk. Nah, dari sinilah Tari Remo masuk dan memiliki peran penting, yang kemudian mengawali cerita Ludruk.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1957, Tari Remo bahkan sering ditampilkan di Istana Negara untuk menyambut para tamu sebagai ucapan selamat datang.
Cerita Kepahlawanan
Pada masa kemerdekaan , Tari Remo merupakan salah satu bentuk dan wadah pertempuran masyarakat dengan kerasnya keadaan politik yang terjadi. Hal inilah yang menjadi cikal bakal identitas kepahlawanan yang menempel erat pada Kota Surabaya dan Provinsi Jawa Timur.
Sejarah lahirnya Tari Remo memiliki peran penting, serta nilai budaya dalam masyarakat Jawa Timur. Tari Remo yang mengadaptasi pahlawan keprajuritan adalah bentuk harapan serta kerinduan masyarakat akan sikap kepahlawanan dan keberanian para pejuang.
Setelah mengetahui sejarah Tari Remo di atas, kita patut bangga atas seni tari tradisonal milik Negara Kesatuan Republik Indonesia yang satu ini ya!
ADVERTISEMENT
(SYA)