Sejarah TMII, Sempat Menuai Penolakan

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
18 Juli 2022 14:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Mini Indonesia Indah. Foto: Website Resmi Taman Mini
zoom-in-whitePerbesar
Taman Mini Indonesia Indah. Foto: Website Resmi Taman Mini
ADVERTISEMENT
Taman Mini Indonesia Indah adalah Miniatur Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 150 hektar. Taman ini memiliki danau yang menggambarkan peta relief kepulauan Indonesia. Terdapat pula kereta gantung, berbagai museum, dan teater IMAX Keong Mas serta Teater Tanah Airku.
ADVERTISEMENT
Terletak di Jakarta Timur, taman ini mencoba merangkum seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia dalam satu tempat. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia, hingga pemanfaatan teknologi modern diperlihatkan di tempat ini. Sehingga saat ini, Taman Mini Indonesia Indah atau TMII menjadi salah satu wisata edukasi.
Meski kini TMII menjadi pusat rekreasi dan banyak digandrungi, namun ternyata dalam sejarahnya, proyek Taman Mini ini cukup menuai kontra. Penasaran mengapa bisa demikian? Yuk, simak sejarahnya di bawah ini.

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah

Ilustrasi Sejarah Taman Mini Indonesia Indah. Foto: Website Resmi Taman Mini
Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah adalah proyek gagasan Siti Hartinah Soeharto, atau lebih akrab dipanggil Ibu Tien Seoherto. Dikutip dari laman resmi Taman Mini, gagasan itu dilandasi oleh suatu keinginan untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
ADVERTISEMENT
Sehingga pada Maret 1970, Tien Soeharto dengan mantap mengumumkan gagasannya tentang Miniatur Indonesia dalam rapat pengurus YHK di Jl. Cendana No. 8, Jakarta.
Gagasan pembangunan Miniatur Indonesia itu makin mantap setelah Tien Soeharto mengunjungi Disneyland di California dan Timland di Muangthai. Tien Soeharto berkesempatan ke tempat rekreasi tersebut ketika menemani sang suami, Presiden Soeharto melakukan kunjungan kerja.
Namun, Tien Soeharto tidak ingin membangun taman untuk sekadar hiburan saja, melainkan harus “lengkap secara spiritual serta material” untuk mewujudkan budaya nasional. (DPR-RI, Suatu Catatan Kegiatan DPR-RI Periode 1971-1977, 1977:78).
Gagasan dari Tien Soeharto ini bukan tanpa kritik. Banyak seruan dari mahasiswa, kaum cendekiawan, pengusaha, pun teknokrat yang tidak setuju dengan proyek pembangunan Taman Mini. Hal tersebut karena proyek pembangunan ini tidak memakan sedikit dana. Sementara saat itu semestinya Indonesia menekan pengeluaran dalam hal yang tak krusial.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, proyek ini terus berjalan di tengah situasi yang mengharuskan negara berhemat. Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai, semuanya digarap satu demi satu. Mulai dari rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, kemudian Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan. Semuanya disiapkan oleh Nusa Consultants yang ditugaskan Tien Soeharto.
Di samping itu, rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah dikerjakan oleh berbagai biro arsitek. Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian keseluruhannya. Pembangunan memakan waktu tiga tahun hingga pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai.
Taman Mini Indonesia Indah akhirnya diresmikan pada 20 April 1975 oleh Presiden Soeharto, disaksikan oleh tamu yang mencapai puluhan ribu. Jadi, demikianlah sejarah TMII yang kita kenal sebagai Miniatur Indonesia.
ADVERTISEMENT
(ADS)