Konten dari Pengguna

Senjata Tradisional Sulawesi Selatan, Ini 8 Alat Khas Suku Bugis

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
22 Juli 2021 6:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dari kumpulan senjata tradisional Sulawesi Selatan. Sumber: Prokopim Kota Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dari kumpulan senjata tradisional Sulawesi Selatan. Sumber: Prokopim Kota Bandung
ADVERTISEMENT
Senjata tradisional Sulawesi Selatan merupakan hasil kebudayaan suku yang mendiami daerah sekitar, salah satunya adalah suku Bugis. Senjata tradisional sendiri tidak hanya berfungsi sebagai alat pelindung diri, tetapi juga digunakan untuk menopang kegiatan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dilansir melalui website Kemendikbud, bagi Suku Bugis senjata tradisional berfungsi sebagai alat perang, alat berburu, dan pelengkap pakaian tradisional untuk laki-laki. Keterampilan membuat senjata juga sudah berkembang sejak zaman pemerintahan raja lokal yang merupakan titisan daerah Tomanurung.
Dikutip dari buku Senjata Tradisional Daerah Sulawesi Selatan (1990) oleh Pananrangi Hamid dkk, ada beberapa senjata khas yang dimiliki oleh masyarakat Bugis. Penasaran? Yuk simak informasinya berikut ini!

Senjata Tradisional Sulawesi Selatan

1. Bessing
Bessing merupakan senjata tradisional berupa tombak yang dibuat dari besi mauapun logam. Penggunaan dari bessing sendiri mirip dengan lembing, di mana senjata ini akan dipasang pada sebuah atau sebatang gagang kayu yang cukup panjang.
Senjata bessing tidak hanya dimiliki oleh Suku Bugis karena dapat ditemukan di wilayah lain yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
2. Bessing Banranga
Bessing Banranga merupakan tombak bercabang layaknya sebuah trisula yang terbuat dari besi, sementara gagangnya terbuat dari kayu dengan panjang lebih dari satu meter. Senjata tradisional Sulawesi Selatan yang satu ini digunakan oleh orang Bugis untuk bertempur dan berburu binatang.
3. Tappi
Senjata tradisional tappi adalah keris yang terbuat dari besi yang bentuknya akan semakin kecil sehingga akan menghasilkan ujung yang runcing. Tappi juga biasa disebut dengan gajang.
Meski keris merupakan senjata tradisional yang tersebar hampir di seluruh wilayah nusantara, namun motif dan ragam hias keris dari masing-masing daerah akan berbeda, termasuk juga tappi yang berasal dari Sulawesi Selatan.
4. Kanna
Kanna adalah senjata berbentuk perisai yang berfungsi untuk melindungi diri dari serangan senjata para musuh. Kanna sendiri sudah dikenal sejak zaman kejayaan kerajaan lokal di kalangan masyarakat Bugis.
ADVERTISEMENT
Senjata ini bahakan disebutkan dalam cerita rakyat berjudul Pau-Paunna Sawerigading sehingga disimpulkan telah digunakan oleh Sawerigading dan laskarnya dari Luwu, serta laskar kerajaan Cina yang berpusat di Latanete.
Ilustrasi dari kumpulan senjata tradisional Sulawesi Selatan. Sumber: Prokopim Kota Bandung
5. Pantu’
Pantu’ merupakan senjata berupa tongkat yang terbuat dari kayu bulat dengan besi yang ada di pangkalnya. Senjata ini digunakan untuk memukul maupun menyodok.
Saat ini, pantu’ sudah tidak ditemukan, meskipun masyarakat memilikinya, namun fungsinya bukan lagi merupakan sebuah senjata.
6. Kawali
Kawali adalah senjata tradisional yang berupa badik. Badik sendiri merupakan sebuah pisau panjang yang memiliki ujung runcing. Kawali biasa dibuat dari besi.
Senjata kawali juga bisa ditemukan di Makassar dan Mandar dengan nama yang berbeda.
7. Waju Rante
Seperti namanya, waju rante merupakan senjata berupa pakaian perang yang dibuat dari untaian-untaian cincin besi yang akan tampak seperti sebuah rajutan.
ADVERTISEMENT
8. Tado
Senjata tradisional Sulawesi Selatan bernama tado ini merupakan tali penjerat yang digunakan Suku Bugis untuk menangkap binatang buruan mereka.
Tado terbuat dari tali yang disimpulkan sedimikian rupa sehingga dapat langsung menjerat hewan dengan sendirinya apabila tersentuh.
Nah, itulah senjata tradisional Sulawesi Selatan milik masyarakat Bugis yang telah kamu simak. Semoga menambah khazanah kekayaan budaya Indonesiamu ya!
(SYA)