Suku Toraja, Mengenal Asal Usul, Sejarah, dan Budayanya Yuk!

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
9 Juli 2021 6:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dari Suku Toraja. Sumber: Dispudpar Provinsi Sulawesi Selatan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dari Suku Toraja. Sumber: Dispudpar Provinsi Sulawesi Selatan
ADVERTISEMENT
Suku Toraja merupakan salah satu suku asli Sulawesi Selatan. Dilansir melalui laman resmi milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Suku Toraja tinggal di pegunungan bagian utara dengan populasi sekitar 1 juta jiwa. Adapun setengah dari jumlahnya tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
ADVERTISEMENT
Suku Toraja secara mayoritas beragama Kristen, sebagian kecil beragama Islam, dan sisanya masih menganut kepercayaan animisme yang disebut dengan Aluk To Dolo.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai Suku Toraja, yuk simak informasi yang telah dirangkum melalui buku Mengenal Lebih Dekat Tana Toraja (2017) oleh Abd. Rahman Rahim berikut ini!

Asal Usul Suku Toraja

Asal usul Suku Toraja berasal dari Teluk Tonkin yang terletak di antara Vietnam Utara dan Cina Selatan. Awalnya, imigran asal Teluk Tonkin ini tinggal di wilayah pantai yang ada di Sulawesi, namun mereka pindah ke dataran tinggi yang sampai saat ini masih didiami oleh Suku Toraja.
Disebutkan juga bahwa masyarakat yang mendiami Tana Toraja ini adalah hasil percampuran dari penduduk lokal yang memang tinggal di dataran tinggi Sulawesi Selatan dengan para imigran dari Teluk Tongkin-Yunnan, Cina Selatan. Mereka berlabuh di sekitar hulu sungai, yakni daerah Enrekang, kemudian membangun permukiman.
Ilustrasi Tana Toraja sebagai wilayah yang ditinggali Suku Toraja. Sumber: Dispudpar Provinsi Sulawesi Selatan
Asal usul dari Suku Toraja ini juga memiliki mitos tersendiri yang sangat melegenda. Konon, leluhur dari Suku Toraja merupakan manusia yang berasal dari nirwana. Masyarakat Toraja percaya bahwa nenek moyang mereka turun dari langit dengan tangga yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan Puang Matua (Tuhan).
ADVERTISEMENT
Kata Toraja sendiri memiliki asal usul. Orang Bugis menyebut Toraja sebagai to riaja yang berarti orang yang berdiam di negeri atas. Orang Luwu menyebutnya sebagai to riajang yang berarti orang yang berdiam di sebelah barat. Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa toraja berasal dari dua kata yakni to yang artinya orang dan maraya yang artinya besar/bangsawan.

Sejarah Suku Toraja

Saat Belanda menapakkan kakinya di Sulawesi pada abad ke-17, mereka awalnya tidak tertarik ke dataran tinggi Sulawesi Selatan. Alasannya, akses yang sulit dicapai dan hanya memiliki sedikit lahan produktif.
Akan tetapi,karena resah akan pesatnya persebaran Islam di daerah tersebut, akhirnya Belanda melihat Suku Toraja sebagai target potensial untuk menyebarkan agama Kristen. Sebab, saat itu mereka masih menganut animisme.
ADVERTISEMENT
Sebuah garis lalu digambarkan sebagai wilayah Sa’adan yang kemudian disebut dengan Tana Toraja. Pada 1957 Toraja berhasil menjadi sebuah kabupaten.
Sejak tahun 1990-an Suku Toraja terus mengalami transformasi budaya dari menganut kepercayaan animisme dan hidup bergantung pada sektor agraris, hinggamenjadi masyarakat yang secara mayoritas beragama Kristen. Kini masyarakat Tana Toraja terkenal mengandalkan sektor pariwisata.

Budaya Suku Toraja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa masyarakat Suku Toraja masih menganut kepercayaan Aluk To Dolo.
Buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja (2017) oleh Weni Rahayu menyebutkan bahwa Aluk Todolo merupakan agama/aturan dari leluhur yang diturunkan dari generasi ke generasi oleh Sang Pencipta yakni Puang Matua.
Dalam kepercayaan ini manusia diwajibkan menyembah, memuja, dan memuliakan Puang Matua dengan melakukan ritual, antara lain sajian, persembahan, dan upacara-upacara.
Ilustrasi salah satu budaya Suku Toraja yaitu rambu solo. Sumber: Portal Informasi Indonesia
Biasanya suku Toraja memberikan babi ataupun ayam sebagai persembahan kepada para Dewata atau Dewa sebagai pemelihara utusan Puang Matua. Upacara-upacara adat lain yang sering dilakukan oleh Suku Toraja ialah rambu solo yang merupakan upacara adat pemakaman dan rambu tuka yang merupakan upacara untuk merenovasi rumah adat.
ADVERTISEMENT
Nah, itu dia informasi mengenai Suku Toraja mulai dari asal-usul, sejarah, dan budayanya. Menarik ya?
(SYA)