Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Sup Kelelawar, Makanan Eksotis Wuhan yang Diduga Sebarkan Corona
11 November 2020 9:41 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, belum ada kepastian dari mana virus tersebut berasal. Informasi awal menyebutkan bahwa virus coronavirus (nCoV) ini satu keluarga dengan virus penyebab SARS. Diduga cara penularannya pun sama; ditularkan dari binatang ke manusia.
Menurut Reuters, sebelumnya virus corona jenis baru ini ditemukan berasal dari Wuhan . Dikatakan bahwa virus ini berasal dari pasar yang menjual satwa liar secara ilegal.
Temuan lainnya juga berspekukasi bahwa virus corona ini berasal dari ular. Mengutip CNA, Baru-baru ini peneliti juga menduga bahwa ular yang terinfeksi virus ini, makan kelelawar liar.
Dugaan ini juga diperkuat Gao Fu, direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok. Ia mengatakan bahwa virus baru ini hampir 70 persen mirip dengan virus SARS. Virus SARS ini ditemukan berasal dari kelelawar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pasar Ikan Huanan, yang diduga jadi titik nol penyebaran virus corona juga menjual keduanya; baik ular dan kelelawar.
Pasar Ikan Huanan ini punya lebih dari 100 jenis daging hewan yang dijual. Selain kelelawar dan ular, ada pula anjing, landak China, buaya, tikus, anjing, koala, hingga salamander raksasa. Sebagian besar masyarakan China memang menganggap hewan-hewan tersebut sebagai daging eksotis untuk hidangan lezat.
Spekulasi soal kelelawar yang juga bisa jadi sumber virus corona baru ini makin kuat karena banyaknya warga China yang makan sup kelelawar. Makanan ini banyak sekali dikonsumsi oleh penduduk di provinsi Wuhan.
Dikutip dari China Press, sebelumnya, pada tahun 2003, kelelawar dipastikan menjadi sumber virus SARS. Pemerintah China mendesak warga untuk berhenti makan kelelawar dan hewan liar. Sayangnya, praktik itu masih berlangsung sampai sekarang.
ADVERTISEMENT