Konten dari Pengguna

Tari Payung, Kesenian Khas Melayu Minangkabau

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
15 Juli 2021 6:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi properti yang dipakai dalam Tari Payung. Foto: Engin Akyurt/pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi properti yang dipakai dalam Tari Payung. Foto: Engin Akyurt/pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tari payung adalah seni tari Indonesia yang sangat unik. Tari tradisional ini berasal dari tanah Minangkabau namun juga dikenal sebagai tarian Melayu ala Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, tari payung menggunakan payung sebagai properti utamanya. Payung-payung ini akan dibawa oleh para penari ketika mereka menampilkan tarian asal Sumatera Barat yang satu ini.

Tari Payung sebagai Tari Melayu Minangkabau

Jurnal berjudul Eksistensi Tari Payung Sebagai Tari Melayu Minangkabau di Sumatera Barat (2015) yang ditulis oleh Diah Rosari Syafrayuda menyebutkan bahwa tari payung selalu tumbuh dengan ciri Melayunya.
Hal ini bisa dilihat dari gerakannya yang lemah lembut, pakaiannya yang mirip seperti pakaian orang Melayu, dan musiknya yang menggunakan musik langgam Melayu. Oleh sebab itu, tari payung dikategorikan sebagai tari Melayu Minangkabau.

Perkembangan Tari Payung

Ilustrasi properti yang dipakai dalam Tari Payung. Foto: pixabay/pexels
Kehadiran tari payung tidak pernah absen dari pertunjukan toonel atau sandiwara yang berkembang di sekolah-sekolah yang ada di Sumatera Barat pada tahun 1936-1937, khususnya oleh pelajar dari Kweekschool yang akhirnya berkembang ke lingkungan masyarakat nagari-nagari di Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1960, tari payung menjadi salah satu tarian populer di lingkungan masyarakat Minangkabau yang ditampilkan sebagai hiburan maupun pertunjukan seni. Tari payung juga dinikmati di lingkungan masyarakat lainnya.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyebutkan bahwa tari payung sering muncul di acara peringatan hari besar Kerajaan Belanda, ulang tahun sekolah, dan hari wisuda.

Tokoh Penting dalam Kesenian Tari Payung

Tokoh pertama yang berjasa dalam mengenalkan toonel di sekolah yang disisipi dengan pementasan tari payung pada saat itu adalah Wakidi. Lalu ada Muhammad Rasjid Manggis sebagai pelajar Kweekschool yang menata tari payung pertama kali pada awal tahun 1920-an.
Ada Sitti Agam yang mengubah susunan penari tari payung yang di awal adalah laki-laki, menjadi seluruhnya perempuan. Hal ini dilakukan olehnya bukan tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, kaum perempuan dilarang melakukan aktivitas di luar rumah, apalagi menari. Sitti Agam kemudian memutuskan untuk mematahkan stigma tersebut dan menjadi perempuan terhormat pertama yang menari di atas pentas.
Terdapat beberapa tokoh penting lain yang mempunyai andil besar dalam proses terciptanya tari payung, seperti Sariamin, Sjofjan Naan, Djarmias Sutan Bagindo, Huriah Adam, Syofiany Yusaf, dan Gusmiati Suid.

Gerakan dan Penari Tari Payung

Tari payung oleh Sitti Agam yang semua penari dan pemain musiknya perempuan, berkisah mengenai pergaulan muda-mudi yang pergi bertamasya ke Sungai Tanang. Sungai ini merupakan tempat wisata pemandian yang ada di Bukittinggi.
Lalu di abad 20 ini, tari payung besutan Syofiany Yusaf ditarikan oleh penari laki-laki dan penari perempuan secara berpasangan dengan jumlah genap.
ADVERTISEMENT
(SYA)