Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tarian Daerah Bugis dan Toraja yang Penuh Makna
26 Januari 2023 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap suku bangsa Indonesia memiliki berbagai seni tari yang khas, termasuk daerah Bugis dan Toraja, Sulawesi Selatan. Tarian daerah Bugis dan Toraja bukan hanya satu atau dua, tapi banyak!
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs polri.go.id, ada 316 jenis tarian adat di Sulawesi Selatan . Tarian daerah Bugis ada 98, untuk daerah Makassar ada 66 tarian, 116 tarian Mandar dan 36 tarian Toraja.
Setiap tarian memiliki makna yang erat kaitannya dengan alam, kepercayaan, atau adat tertentu. Tarian-tarian tersebut masih lestari hingga kini, namun beberapa tarian sudah sangat jarang ditemukan.
Tarian Daerah Bugis dan Toraja yang Penuh Makna
Berikut beberapa tarian daerah Bugis dan Toraja yang terkenal dan memiliki makna dalam.
1. Tari Paduppa
Tari paduppa adalah tarian yang dilakukan dalam acara penyambutan tamu. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu para raja-raja, tamu agung, pesta adat, hingga pesta perkawinan.
Para penari akan memegang bosara (piring khas suku Bugis yang terbuat dari besi) yang berisi kue-kue. Pakaiannya berupa baju bodo dan diiringi dengan musik khas Bugis pula.
ADVERTISEMENT
Hampir keseluruhan dari gerakan tari paduppa adalah gerakan menghamburkan beras sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu.
2. Tari Ma’randing
Jika tari paduppa adalah tarian penghormatan menyambut tamu, maka tari ma’randing adalah tarian penghormatan saat pemakaman. Tentu bukan sembarang pemakaman, hanya seseorang dengan kasta tinggi yang dipersembahkan tarian ini.
Kata ma’randing sendiri diambil dari kata randing yang artinya mulia. Para penari akan mementaskan kemampuan menggunakan senjata militer. Hal tersebut menjadi simbol keteguhan hati serta kekuatan dari orang yang meninggal.
Properti lain yang digunakan para penari adalah perisai besar, pedang dan beberapa ornamen lain. Para penari juga akan mengenakan pakaian perang tradisional. Makanya, tarian ini disebut juga tari perang atau tari patriotik.
3. Tari Pakarena
Tari pakarena merupakan tarian daerah Bugis yang sudah ada sejak abad ke-17. Pada tahun 1903, tarian ini diperagakan pada acara pelantikan Panali Patta Raja menjadi Raja Gantarang Lalang Bata.
ADVERTISEMENT
Tarian ini dimainkan oleh 4 penari dan diiringi alat musik berupa gandrang dan puik-puik. Properti utama yang wajib digunakan para penari dalam tari pakarena adalah kipas.
Masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan, percaya bahwa gerakan-gerakan yang ditampilkan dalam tarian pakarena menggambarkan ungkapan terima kasih pada para penghuni langit.
4. Tari Pattennung
Tari patennung berkisah tentang wanita Sulawesi Selatan yang sedang menenun. Kesenian menenun dituangkan dalam tarian untuk menggambarkan ketekunan dan kesabaran para wanita.
Tarian patennung dilakukan oleh wanita-wanita Toraja. Mereka mengenakan baju bodo panjang, lipaq sabbe atau sarung, curak lakba, rante ma’bule, pontoyang dan properti sarung lempar.
Tari patennung diiringi dengan alat musik tradisional seperti gendang dan juga suling.
Nah, itulah sejumlah tarian daerah Bugis dan Toraja. Yuk, mulai lestarikan budaya suku-suku di Nusantara!
ADVERTISEMENT
(DEL)