Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Upacara Adat Sulawesi Selatan, Ini 5 Tradisi Unik yang Wajib Kamu Tahu
20 April 2022 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Termasuk daerah Sulawesi Selatan yang juga memiliki ragam tradisi menarik. Upacara adat kerap diselenggarakan untuk memperingati peristiwa tertentu dalam masyarakat.
Berbagai upacara ini memiliki maknanya tersendiri, serta dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula. Jika ingin tahu lebih dalam, kamu bisa banget nih mengulik beberapa upacara adat Sulawesi Selatan yang menarik untuk disimak seperti di bawah ini.
Upacara Adat Sulawesi Selatan
1. Ma'nene'
Ma'nene' merupakan upacara adat yang dilakukan masyarakat Toraja, Sulawesi Selatan. Upacara ini dilakukan sebagai wujud kecintaan terhadap leluhur yang sudah meninggal.
Tradisi ini dilakukan dengan cara ziarah makam, lalu membuka peti jenazah, dan mengganti pakaian para leluhur yang sudah meninggal. Setelah digantikan pakaian, jenazah akan dijemur selama beberapa waktu sebelum akhirnya dimasukkan kembali ke dalam peti.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini bertujuan untuk menghargai serta mengingat kembali leluhur yang sudah meninggal dunia.
2. Rambu Tuka
Berikutnya, ada Rambu Tuka yang juga dilakukan oleh masyarakat suku Toraja. Upacara adat ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan suka cita.
Biasanya, Rambu Tuka dilakukan sebagai peringatan pasca penggantian atap tongkonan, pernikahan, atau syukuran sehabis panen. Upacara ini dihadiri oleh seluruh keturunan silsilah keluarga.
Tak heran, Rambu Tuka juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi bagi sanak famili.
3. Rambu Solo
Meski terdengar mirip dengan Rambu Tuku, upacara adat Rambu Solo punya makna dan cara yang sangat berbeda. Rambu Solo merupakan upacara pemakaman sekaligus penghormatan terakhir terhadap seseorang yang meninggal.
Uniknya, upacara ini diadakan ketika matahari terbenam, karena Rambu Solo berarti aluk atau keyakinan, dan rambu yang berarti asap atau sinar, dan turun.
ADVERTISEMENT
Saat diselenggarakan, orang yang datang ke upacara tersebut akan memberikan kerbau atau babi kepada keluarga yang berduka sebagai tanda ikatan darah.
4. Katto Bokko
Kali ini ada upacara adat yang dilakukan oleh Kerajaan Marusu yang ada di Maros, yakni Katto Bokko. Upacara ini digelar setiap tahun sebagai ungkapan rasa syukur ketika masa panen tiba.
Upacara ini dilakukan dengan cara pergi bersama-sama menuju sawah adat, atau yang biasa disebut sebagai torannu. Masyarakat akan berjalan beriringan dengan memakai pakaian adat Bugis-Makassar.
Hasil panen yang sudah didapat kemudian diikat, dihias, dan diarak. Jika hasil panen sudah terkumpul, akan dilakukan upacara adat yang dipimpin oleh seorang pemangku adat.
5. Accera Kalompoang
Gak kalah menarik, masyarakat Gowa juga memiliki upacara adat bernama Accera Kalompoang. Upacara satu ini dilaksanakan setiap hari raya Idul Adha selama dua hari berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Accera Kalompoang bertujuan sebagai persembahan untuk Kerajaan Gowa. Prosesi ini dimulai dengan pemotongan kerbau, barzanji, dan pemanggilan para leluhur di hari pertama.
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air di sumur tua yang terletak di Katangka, Gowa. Air tersebut kemudian akan diarak masyarakat dengan menggunakan pakaian adat.
Itu dia beberapa upacara adat Sulawesi Selatan yang sampai saat ini masih terus dilakukan. Kaya akan makna dan filosofi, mana nih yang paling mencuri perhatianmu?
(AFG)