Wahteg Tutup! Saatnya Bernostalgia dengan Warteg Kekinian di Jakarta Barat Ini

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
2 Juni 2020 19:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Rumah Makan Wahteg dikawasan Grogol, Jakarta Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rumah Makan Wahteg dikawasan Grogol, Jakarta Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebagai pengusaha yang bergerak di bidang kuliner tentu pernah mengalami pasang dan surut. Begitu pula dengan warung tegal kekinian yang satu ini, Wahteg.
ADVERTISEMENT
Wahteg yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat sejak 2018 silam mengumumkan bahwa sudah tidak lagi beroperasi sejak Senin (1/6) melalui akun Instagramnya @wahteg_id.
Pihak manajemen memberikan informasi lewat feeds dengan tulisan, “Kepada para pelanggan, mohon maaf Wahteg tutup. Terima kasih atas dukungan dan kenangan indahnya, semoga kita berjumpa lagi di lain kesempatan.”
Sangat disayangkan, padahal Wahteg merupakan satu-satunya Warung Tegal yang berbeda dengan yang lainnya. Butuh satu tahun untuk membuat riset sebelum mendirikan Wahteg ini. Rommy Tjandra dulunya harus menyambangi warteg yang tersebar untuk mendapatkan rasa yang pas dan menemukan hidangan ala warteg.
Awalnya ia ingin membuat konsep warteg yang lebih modern dan 'wah.' Lalu nama Wahteg pun muncul sebagai pelesetan dari warteg. Hal tersebut sudah berhasil dibuktikannya melalui suasana, kualitas makanan, hingga pelayanannya.
ADVERTISEMENT
Alhasil berdirilah Wahteg dengan mengangkat konsep warung makan yang bisa untuk nongkrong kekinian. Identiknya, Wahteg berani membuat kondisi ruangan dan masakan yang bersih. Ditambah dengan dekorasi ruangan yang membuatmu ingin mengabadikan momen dengan berfoto.
Suasana Rumah Makan Wahteg dikawasan Grogol, Jakarta Barat. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Semua kekurangan warteg konvensional berhasil dipatahkannya dengan mendirikan Wahteg ini, dengan tetap membawa makanan ala warteg sebagai menu andalan. Ditambah lagi harganya yang ramah di kantong.
Tidak tanggung-tanggung, Wahteg berusaha menghidupkan ambience Tegal yang lebih kental.
Buktinya mereka menggunakan hidangan dengan bahan yang berasal dari Tegal; seperti tauco untuk sambal sauto, daun teh melati asli Tegal, dan juga minuman jadul jenis limun yang dulu sangat populer. Ditambah lagi dengan penggunaan kecap Tegal dan teh slawi yang bisa digunakan sebagai obat.
CEO Wahteg, Rommy Tjandra (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Kini, kamu sudah tidak bisa menyambangi Wahteg yang didesain dengan dua pintu bernuansa hijau di bagian depan, serta hiasan lampu led yang mewarnai bagian dindingnya.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, kamu akan merindukan motor merah putih antik yang biasa menyambutmu ketika akan masuk ke Wahteg.
Sedihnya! Sampai jumpa lagi, Wahteg!