Konten dari Pengguna

4 Fakta Ciamik Hendri Saputra, Pelatih yang Dikabarkan Terpental dari Pelatnas

18 Januari 2022 20:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hendri Saputra Pelatih Tunggal Putra Indonesia saat ditemui kumparan di Jakarta,  Jumat (31/8/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hendri Saputra Pelatih Tunggal Putra Indonesia saat ditemui kumparan di Jakarta, Jumat (31/8/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar tagar #TerimakasihCoachHendry di media sosial Twitter. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari PBSI, banyak warganet yang memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pelatih dengan nama lengkap Hendri Kurniawan Saputra.
ADVERTISEMENT
Nama Hendri Saputra sejatinya sudah tak asing bagi dunia tepok bulu Indonesia. Sebagai pelatih tunggal putra, ia telah banyak melahirkan pemain-pemain andalan di antaranya Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
Lantas, bagaimana perjalanan karier serta fakta-faktanya sebagai pelatih? Simak berikut ini.

Berkewarganegaraan Singapura

Hendri Saputra lahir di Semarang 12 Mei 1981. Ia sempat membela Indonesia saat masih junior dengan berhasil meraih medali emas di Badminton Asia Junior Championships saat turun di sektor ganda campuran berpasangan dengan Eny Erlangga dan juga medali emas untuk beregu putra.
Namun, pada 2005, Hendri memilih menjadi warga negara Singapura setelah bergabung dengan Asosiasi Bulu Tangkis Singapura bersama dua saudaranya yakni Sinta Mulya Sari dan Hendra Wijaya.
ADVERTISEMENT
Membela Singapura, Hendri terbilang cukup berprestasi, seperti berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia sektor ganda campuran dan menyumbang total lima medali di ajang SEA Games sejak 2005 sampai 2009.

Bawa Simon Santoso kembali ke podium

Hendri Saputra Pelatih Tunggal Putra Indonesia saat ditemui kumparan di Jakarta, Jumat (31/8/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada 2014, nama Hendri Saputra menjadi perbincangan usai sukses membawa Simon Santoso kembali bersinar yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI akibat cedera dan penurunan performa.
Tiga bulan berselang usai keluar dari Cipayung, pelatih 40 tahun ini berhasil membantu Simon memboyong dua gelar secara berturut-turut dari ajang Malaysia GPG dan Singapura Terbuka.
Selain itu, Simon juga berhasil menjadi runner-up Australia Open usai takluk dari Lin Dan. Berkat performa kepelatihan Hendri yang gemilang akhirnya membuat PBSI tertarik untuk mengajaknya bergabung pada Desember 2014.
ADVERTISEMENT

Sukses antar anak didiknya bawa medali di ajang multi event

Hendri berhasil membuktikan eksistensinya dalam melatih usai mengantarkan Jonathan Christie meraih medali emas SEA Games 2017 Malaysia. Selain Jonatan, nama lain yang ditanganinya adalah Ihsan Maulana Mustofa yang berhasil meraih medali perunggu.
Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Hendri berhasil membawa Jonatan kembali memboyong emas di sektor tunggal putra, serta ada nama Anthony Sinisuka Ginting yang memberikan medali perunggu.
Salah satu keberhasilan puncak yang diraih Hendry di ajang multievent ialah membawa Anthony meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting (kanan) berlatih jelang melawan Denmark di Piala Sudirman 2019. Foto: Dok. PBSI

Bawa Ginting dan Jonatan kuasai peta persaingan tunggal putra

Melihat prestasi yang diraih Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting saat ini tentunya tak luput dari peran sang pelatih. Kedua nama tersebut mulai diperhitungkan usai berhasil ciptakan partai final sesama Indonesia di ajang Korea Open 2017 yang dimenangi oleh Anthony.
ADVERTISEMENT
Meskipun setelah itu performa kedua pemain sempat turun sampai akhir tahun, pada 2018, performa Anthony dan Jonatan semakin meningkat, baik secara prestasi maupun raking.
Ketika itu, Anthony berhasil meraih gelar China Open super 1000, sementara Jonatan menyabet medali emas Asian Games. Kini, Anthony bertengger di ranking lima dunia, sedangkan Jonatan berada di posisi delapan dunia.