Media China Rindukan Lin Dan Usai Tim Bulu Tangkis Keok dari RI di Piala Thomas

Konten dari Pengguna
18 Oktober 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lin Dan di China Terbuka. Foto: AFP/Johannes Eisele
zoom-in-whitePerbesar
Lin Dan di China Terbuka. Foto: AFP/Johannes Eisele
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia mampu mengalahkan China dan merengkuh trofi Piala Thomas pada Minggu (17/10) malam WIB. Hasil ini membuat media China merindukan sosok Lin Dan.
ADVERTISEMENT
Dalam partai final Piala Thomas yang dihelat di Ceres Arena, Aarhus, Denmark; Indonesia tak memberikan satu pun poin kepada China. Tim 'Merah Putih' menundukkan skuad 'Negeri Tirai Bambu' dengan skor telak 3-0.
Dua tunggal Indonesia, Anthony Ginting dan Jonatan Christie, berhasil mengalahkan wakil China, masing-masing adalah Lu Guang Zu dan Li Shi Feng, lewat pertarungan tiga gim.
Sementara itu, satu poin lain disumbang oleh pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Fajar/Rian mengalahkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dalam dua gim langsung dengan skor 21-12 dan 21-19.
Tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China di partai final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10). Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
China yang datang sebagai juara bertahan, harus merelakan trofi juara Piala Thomas kepada Indonesia. Kekalahan di nomor tunggal tersebut juga menandakan China membutuhkan seorang pemimpin di tim.
ADVERTISEMENT
Media China, Sina, menyebut sosok tersebut adalah Lin Dan. Pemain legendaris itu telah menjadi tulang punggung tim bulu tangkis 'Negeri Tirai Bambu' selama hampir 20 tahun.
Selama periode waktu tersebut, pemain yang satu generasi dengannya, Bao Chunlai, pensiun. Sementara, Chen Long yang lebih muda darinya juga sudah menginjak kepala tiga.
Lin Dan akhirnya gantung raket pada Juli 2020, menyusul penundaan Olimpiade Tokyo. Dengan begitu, status abang-abangan lantas dipegang oleh Chen Long.
Pebulu tangkis tunggal putra China Lin Dan saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Kamis (18/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Chen Long sendiri berhasil menyabet medali perak di Olimpiade Tokyo usai kalah dari pebulu tangkis Denmark, Viktor Axelsen, di partai final.
Tak lama setelahnya, Chen Long menelan kekalahan dari Shi Yuqi di semifinal Olimpiade Nasional dan mengumumkan pengunduran dirinya karena cedera. Hal itu menyajikan fakta bahwa tak ada lagi pemimpin di tim bulu tangkis putra China.
ADVERTISEMENT
Di antara pemain tunggal putra yang hadir di Piala Thomas 2020, setidaknya ada tiga pemain muda yang mungkin akan mengambil alih status 'Kakak' dari Chen Long.
Pebulu tangkis China, Chen Long. Foto: STR / OSPORTS / AFP
Shi Yuqi yang saat ini berada di peringkat 10 dunia. Ia pernah sampai ke peringkat dua, namun cedera pemain 25 tahun itu membuat gerakan dan reaksinya menurun.
Li Shifeng yang baru berusia 21 tahun adalah pemain yang menjanjikan. Ia peraih medali emas Youth Olympic Games dan menjadi juara nasional pada 2018, namun ia kalah dari Jonatan di Piala Thomas.
Weng Hongyang juga pemain mengerikan yang menggunakan tangan kirinya. Akan tetapi, pebulu tangkis 22 tahun tersebut tak memiliki banyak peluang di Piala Thomas kali ini.
ADVERTISEMENT
Kecuali mereka bertiga, ada juga Lu Guang Zu yang menggantikan Shi Yuqi. Pada partai final, ia berhasil mengunci gim pertama, namun keok di dua gim berikutnya dari Anthony.
Lu Guangzu dari China melakukan pukulan balik. Foto: STR / AFP
Beberapa pemain muda di atas memang menjanjikan dan punya peluang yang baik di masa depan. Kendati demikian, belum ada yang pantas menggantikan Lin Dan.