Pelajaran untuk Netizen dari Iklan Thailand

Viral
For Your Eyes Only. Akun ini dijalankan oleh Mineral 1 dan Mineral 2 (Mimin Viral)
Konten dari Pengguna
20 Desember 2017 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi internet (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi internet (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Duh tercyduk hengpon jadul, cekrek-cekrek aplottt"
Kalimat tersebut seringkali kita baca di akun lambe-lambe-an yang ada di instagram. Biasanya, kalimat itu diberikan untuk postingan video dan foto publik figur yang tidak sengaja tertangkap kamera netizen.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan hanya foto dan video dari publik figur saja yang terciduk oleh handphone jadul si 'Minceu' ini. Terkadang, tingkah laku orang-orang yang unik, aneh, dan nyeleneh pun menjadi buruan kaum-kaum haus 'informasi'.
Masih ingat dengan video seorang pemilik warteg yang dirazia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Serang, Banten? Videonya sempat viral saat bulan Ramadhan tahun 2016.
Terlihat di video tersebut, si ibu pemilik warteg yang bernama Saeni ini sedang menghalau Satpol PP yang berusaha mengambil dagangannya. Dagangannya dirazia karena membuka rumah makannya saat siang hari di bulan Ramadhan.
Merasa kasihan dengan Saeni, netizen ramai-ramai menghujat Satpol PP yang menurut mereka salah karena telah 'menindas' dan 'menghalangi' usaha ibu yang berumur 54 tahun ini. Sehingga, netizen menggalang dana untuk membantu Saeni.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, dana yang didapat sampai Rp 170 juta, sebuah angka yang cukup fantastis. Saeni pun kabarnya sampai di telepon oleh Presiden Jokowi. Kisahnya pun terus diberitakan oleh seluruh media, baik cetak sampai eletkronik.
Namun, ternyata cerita kesedihan Saeni ini segera berbalik, netizen malah ramai-ramai menghujat Saeni karena kebohongannya. Menurut cerita yang beredar, Saeni memiliki empat warteg, rumah mewah, dan mobil di kampungnya.
Dari cerita tersebut, netizen sungguh cepat percaya dengan yang terjadi di media sosial. Awalnya mereka simpati, lalu akhirnya menghujat karena merasa dibohongi. Padahal, cerita-cerita Saeni ini hanya sekadar omongan yang ada di media sosial saja dan dibesar-besarkan oleh media massa. Dan tentunya .... masih banyak lagi kisah lain selain kasus Saeni.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, sebagai netizen, kita harus cerdas memilah dan memilih informasi yang ada di media sosial. Jangan melihat sesuatu hal hanya dari satu sisi saja.
Di Thailand ada salah satu iklan minimarket, yang mengajarkan kita bahwa semua hal yang ada di media sosial tidak seluruhnya benar. Iklan tersebut menceritakan seorang pemilik pasar yang tertangkap kamera netizen sedang membanting timbangan daging milik salah satu pedangang. Namun ternyata, ada cerita lain di balik sikapnya itu, berikut videonya: