Kampanye Politik: Sarana Meningkatkan Kualitas SDM

Virgano TS
Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarirf Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
13 Februari 2024 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Virgano TS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kampanye. Source: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kampanye. Source: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampanye merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi, kelompok, ataupun persona individu yang mana memiliki tujuan untuk mempengaruhi suatu sikap, pandangan, maupun perilaku masyarakat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kampanye ada berbagai jenis, seperti kampanye sosial, bisnis, ekonomi, dan politik. J. Douglass Storey dan Everett M. Rogers pada artikel Communication Campaign dalam buku Handbook of Communication Science (1987), memberi pengertian kampanye merupakan deretan tindakan komunikatif yang dilaksanakan secara terancang dengan memiliki tujuan untuk memunculkan akibat tertentu terhadap banyak orang, dan kampanye adalah hal yang dilakukan secara berkesinambungan pada jangka tertentu.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya ada 3 tujuan dari kampanye, pertama adalah Product oriented campaign fokus pada kampanye untuk mempromosikan produk yang berkaitan dengan bisnis komersial, yang kedua Ideological or cause campaigns ialah jenis kampanye yang mengarah pada tujuan memberi doktrin gagasan tertentu contohnya seseorang yang memberi gagasan atas pentingnya penegakan hukum yang adil ataupun menjaga nilai Pancasila sesama warga negara dan lain sebagainya, dan yang terakhir Candidate oriented campaigns adalah kampanye yang memiliki tujuan pada calon kandidat politik yang mempunyai kepentingan untuk mendapatkan simpatisan dukungan masyarakat baik dukungan gagasan juga mendapatkan dukungan melalui kedaulatan masyarakat.
Menjelang pesta demokrasi terkhusus di Indonesia kampanye pada masa ini adalah hal yang sedang gencar dilaksanakan oleh masing masing kandidat yang berkompetisi baik partai politik, kandidat calon legislatif maupun calon eksekutif. Kampanye politik pada dasarnya termasuk dalam candidate oriented campaigns yang mana ingin memenangkan hati masyarakat untuk mendapatkan kedaulatan ketika pemilu tiba. Hegemoni dalam acara tahunan pemilu sering kali memunculkan pertarungan saling memangsa ataupun di mangsa antar calon kandidat yang berkontestan, seringkali demi mendapatkan suara dukungan, cara-cara yang tidak memberi edukasi digunakan untuk mencapai kekuasaan, dan yang terparahnya adalah menggunakan cara yang kotor dalam berkontestan.
ADVERTISEMENT
Kampanye yang tak mengedukasi adalah berkampanye dengan tak mendidik seperti berkampanye dengan hanya berteriak memberikan angin surga yang suka menggratiskan sana-sini tanpa pertimbangan yang matang serta tidak memberi himbauan yang baik pada masyarakat terhadap objek dari janji tersebut, ataupun berkampanye dengan hal hal yang nilai edukasinya tidak bermutu. Pada akhirnya bagian terparah adalah melakukan kampanye illegal, mengujar kebencian, menggunakan cara kotor dalam berkampanye, melakukan Black Campaign, menyebarkan berita bohong, ataupun cara-cara lainnya yang tak dibenarkan dalam berkampanye.
Ilustrasi Kampanye Politik. Source: https://unsplash.com/
Seyogyanya kampanye tak hanya sekedar menebar janji-janji manis, tak hanya berteriak memberikan angin surga yang tak mempunyai nilai edukasi, bahkan melakukan kampanye yang tak dibenarkan,menimbulkan polarisasi, menggunakan cara kotor yang menimbulkan perpecahan antara masyarakat. Apabila ingin memajukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam acara pemilu kali ini, kampanye bisa menjadi sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia, para kandidat melakukan kampanye dengan memberikan edukasi yang baik ada tujuan mendidik didalamnya, tidak hanya berteriak memberikan janji manis akan tetapi diiringi dengan tujuan mendidik, misalnya “Saya akan turunkan harga BBM di samping itu masyarakat mesti taat dengan lalu lintas, saya turunkan harga solar akan tetapi nelayan mesti menjaga kelestarian laut dengan tidak merusak ekosistem laut dan membuat polusi di lautan” ini merupakan salah satu contoh kampanye yang mengedukasi, tidak hanya menebar janji akan tetapi merubah karakter pelaku yang memanfaatkan dari apa yang telah dijanjikan ketika waktu kampanye, selain itu tidak hanya memberikan impak pada golongan tertentu tetapi banyak pihak yang mendapat manfaat baik masyarakat sekitar maupun negara itu sendiri. Kemudian yang mesti digaris bawahi adalah melakukan kampanye dengan cara yang dibenarkan. Berkampanye dengan jujur, adil, dan bermartabat, akan membawa nilai positif pada masyarakat dengan begitu pastinya dapat menjadikan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas, dan ini pastinya memiliki pengaruh yang besar terhadap negara itu sendiri.
ADVERTISEMENT