Konten dari Pengguna

Arab Saudi Putuskan Jual Minyak Tanpa Dolar, Akhiri Era Petrodolar

Visca Rusdiyanti
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
21 Juni 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Visca Rusdiyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan Arab Saudi menjual minyak tanpa menggunakan dolar AS menandai titik balik bersejarah dalam perekonomian global. Langkah ini tidak hanya berdampak pada hubungan ekonomi internasional, namun juga berdampak luas pada sistem keuangan global, yang telah lama didominasi oleh dolar AS. Keputusan tersebut berpotensi mengakhiri era petrodolar yang telah mendominasi perdagangan minyak global selama hampir setengah abad.
ADVERTISEMENT
Latar Belakang Era Petrodolar
Sumber : Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pexels
Konsep petrodolar muncul pada awal tahun 1970-an setelah Presiden AS Richard Nixon mengakhiri sistem Bretton Woods dan mengakhiri standar emas. Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk menjual minyak hanya dalam dolar AS. Sebagai imbalannya, Amerika Serikat memberikan perlindungan militer dan dukungan ekonomi. Perjanjian ini melanjutkan permintaan dolar AS dan memperkuat posisinya sebagai mata uang cadangan dunia.
Alasan Keputusan
Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan Arab Saudi untuk berhenti menggunakan dolar dalam transaksi minyak. Pertama, hubungan kita dengan Amerika Serikat menjadi semakin kompleks. Meskipun Amerika Serikat tetap menjadi mitra strategis yang penting, Arab Saudi mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain seperti Tiongkok dan Rusia. Kedua, diversifikasi ekonomi Arab Saudi yang dikenal dengan Visi 2030 mendorong negara tersebut mencari alternatif selain ketergantungan pada dolar AS. Ketiga, terdapat keinginan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar dolar dan kebijakan moneter AS, yang seringkali tidak sejalan dengan kepentingan ekonomi negara-negara penghasil minyak.
ADVERTISEMENT
Dampak terhadap Ekonomi Global
Keputusan Arab Saudi untuk menjual minyak tanpa $4,444 akan mempunyai dampak yang signifikan terhadap perekonomian dunia. Pertama, permintaan global terhadap dolar AS mungkin menurun, yang dapat menyebabkan nilai tukar dolar terdepresiasi. Kedua, negara-negara pengimpor minyak mungkin perlu menyesuaikan cadangan devisa mereka dengan memasukkan mata uang lain seperti euro, renminbi, dan rubel. Ketiga, bank sentral di seluruh dunia mungkin perlu menyesuaikan kebijakan moneternya untuk mencerminkan perubahan ini.
Perubahan ini juga dapat menguntungkan negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Arab Saudi, seperti Tiongkok. Tiongkok adalah salah satu importir minyak terbesar di dunia dan telah lama mempromosikan penggunaan renminbi dalam perdagangan internasional. Arab Saudi menjual minyaknya dalam mata uang selain dolar, sehingga berpotensi membuat yuan lebih diterima secara internasional.
ADVERTISEMENT
Reaksi Amerika Serikat
Tindakan Arab Saudi kemungkinan besar akan memancing reaksi AS. Sebagai negara yang telah lama mengandalkan sisteme petrodolar untuk mendukung kekuatan ekonominya, Amerika Serikat mungkin melihat langkah ini sebagai tantangan terhadap dominasi dolar. Dalam jangka pendek, Washington dapat mencoba merundingkan kembali perjanjian tersebut atau mencari cara untuk menekan Arab Saudi agar terus menggunakan dolar dalam perdagangan minyak. Namun dalam jangka panjang, perubahan-perubahan ini mungkin memaksa Amerika Serikat untuk menyesuaikan kebijakan ekonomi dan keuangannya dengan dunia yang semakin multipolar.
Tantangan dan Peluang
Meskipun keputusan ini menghadirkan banyak peluang, namun terdapat juga tantangan yang harus dihadapi. Bagi Arab Saudi, transisi dari dolar ke mata uang lain dalam perdagangan minyak tidak akan mudah. Infrastruktur keuangan global saat ini masih sangat bergantung pada dolar AS, dan mengubah dolar AS memerlukan banyak waktu dan penyesuaian. Ada juga risiko bahwa perubahan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan di pasar minyak dan keuangan global.
ADVERTISEMENT
Namun, langkah ini juga menghadirkan peluang yang sangat besar. Bagi Arab Saudi, diversifikasi mata uang dapat meningkatkan fleksibilitas dalam perdagangan minyak dan mengurangi ketergantungan pada satu mata uang tunggal. Hal ini juga dapat meningkatkan stabilitas perekonomian dalam negeri dengan mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar dolar terhadap perekonomian.
Kesimpulan
Keputusan Arab Saudi untuk menjual minyak tanpa menggunakan dolar AS menandakan perubahan signifikan dalam perekonomian global, dan tindakan ini menandai berakhirnya era petrodolar yang telah mendominasi perdagangan minyak selama hampir 50 tahun. Dengan mengalihkan perdagangan minyaknya ke mata uang lain, Arab Saudi tidak hanya memperkuat posisinya dalam perekonomian dunia, namun juga berkontribusi pada penciptaan sistem keuangan global yang lebih multipolar. Meskipun terdapat tantangan, peluang yang muncul dari perubahan ini berpotensi menciptakan dinamika baru yang lebih adil dan seimbang dalam perdagangan internasional.
ADVERTISEMENT