Konten dari Pengguna

Mahasiswa Undip Ajak Warga Cegah Stunting dengan MPASI Kaya Protein Hewani

Viska Wulandari
Mahasiswa Gizi Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 12:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viska Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sindukarto, Wonogiri – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro (Undip), Viska Wulandari dari jurusan Gizi, mengadakan workshop mengenai pentingnya Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan protein hewani. Kegiatan ini berlangsung pada 26 Januari 2025 di Balai Desa Sindukarto dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat. Dengan tema "MPASI dengan Protein Hewani: Pencegahan Stunting Sejak Dini," workshop ini bertujuan memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai pemberian MPASI yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mencegah stunting.
ADVERTISEMENT
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu panjang, serta menjadi ancaman serius bagi masa depan anak-anak. Salah satu penyebab utama stunting adalah praktik pemberian makanan yang tidak tepat, baik dari jenis, bentuk, maupun cara pemberiannya. Oleh karena itu, pemberian MPASI dengan protein hewani yang cukup, seperti telur, daging ayam, dan ikan, menjadi solusi penting yang perlu diketahui oleh para ibu.
Foto Kegiatan Pemaparan Materi tentang MPASI Kaya Protein Hewani, Desa Sindukarto (26/01/2025) (Foto: Dok KKN)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kegiatan Pemaparan Materi tentang MPASI Kaya Protein Hewani, Desa Sindukarto (26/01/2025) (Foto: Dok KKN)
Viska Wulandari dalam pemaparannya menjelaskan bahwa protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap dan sangat mendukung perkembangan otak dan tubuh anak. "MPASI dengan kandungan protein hewani sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal si kecil. Ini bukan hanya soal makan, tetapi soal masa depan mereka," ujar Viska.
ADVERTISEMENT
Dalam workshop ini, peserta diajarkan cara membuat MPASI yang mudah dan terjangkau dengan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di sekitar mereka, seperti telur, ayam, dan ikan. Salah satu menu yang diajarkan adalah nasi tim lele cincang, yang mengandung 134 kkal energi, 5 gram protein, dan 8,4 gram lemak per sajian.
“Menu dari sumber protein hewani seperti lele dapat menjadi pilihan yang mudah diterapkan masyarakat karena bahannya terjangkau. Menu ini juga enak dan bergizi untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.” ucap Ibu Ririn, selaku kader kesehatan Desa Sindukarto.
Selain itu, Viska juga menambahkan bahwa MPASI yang berkualitas tidak harus mahal. Kunci dari pembuatan MPASI adalah bergizi, berimbang, dan aman.
Foto Bersama dengan Ibu PKK Desa Sindukarto (26/01/2025) (Foto: Dok KKN)
Antusiasme ibu-ibu PKK Desa Sindukarto tampak jelas selama workshop berlangsung. Mereka bersemangat belajar dan berdiskusi tentang cara-cara praktis untuk menyajikan MPASI yang sehat bagi anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
“Workshop ini sangat bermanfaat, terutama bagi ibu yang punya balita agar terhindar dari stunting” ucap Ibu Prapti Jarwani, ketua Tim Penggerak PKK Desa Sindukarto.
Harapan dari kegiatan ini yaitu ibu-ibu di Desa Sindukarto semakin memahami pentingnya pemberian MPASI yang bergizi, sehingga dapat membantu mencegah stunting dan memastikan perkembangan optimal bagi generasi penerus bangsa. Dengan langkah sederhana namun penuh makna ini, mahasiswa KKN Undip berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam meningkatkan kualitas gizi, dimulai dari pemberian MPASI yang tepat.