2112 Adalah Idealisme dan Realita milik Reality Club

Visnu Assyafiq Suwarto
UINSA's IR Student Addicted in Sport, Music and Writing Basketball, Football, Music Group and Media's Photographer Wannabe Your Bad Lover
Konten dari Pengguna
1 Januari 2021 5:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Visnu Assyafiq Suwarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jan & Hitoko; Sumber : Youtube Reality Club - 2112
Memulai sebuah rencana berdua, membangun karir sebagai musisi, membayangkan kejayaan paling indah di masa depan dan berakhir di jalan yang berbeda. Sebuah urutan peristiwa yang tidak baik - baik saja, namun harus tetap berlanjut demi keberlangsungan hidup.Urutan peristiwa ini bukan kisah nyata ataupun kalimat motivasi, melainkan sebuah video musik dari Reality Club yang berjudul 2112.
ADVERTISEMENT
Reality Club merupakan band folk rock asal Jakarta yang divokali oleh salah satu content creator Indonesia, Fathia Izzati. 2112 merupakan salah satu bagian dari album terbarunya, who do you really know.
Lagu ini bercerita tentang sepasang manusia yang sama - sama menyukai dunia musik dan seni. Mereka bernama Jan ( laki - laki ) dan Hitoko ( Perempuan ). Di masa muda, sepasang kekasih ini sering bermain musik dan berkarya bersama. Keduanya sama sama baik dalam memainkan gitar dan bercita - cita untuk sukses bersama sebagai pekerja seni. Jan juga dibekali dengan kemampuan fotografi yang baik serta Hitoko dengan bakatnya sebagai model sehingga keduanya pasti membayangkan proses produksi yang menyenangkan dan sukses besar di masa depan.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu berjalan, Jan menyadari bahwa semuanya takkan selesai jika terus bersabar. Jan sadar bahwa usahanya takkan dapat mengalahkan Hitoko yang memang berbakat sebagai musisi dan pekerja seni. Sehingga, di umur yang semakin bertambah, Jan membuat keputusan besar: Memutuskan Hitoko, mengubur impiannya sebagai pemusik, dan mulai menjalani hidup secara wajar di dunia yang semakin tak menentu.
Seiring waktu berjalan, Hitoko yang ternyata telah benar - benar sukses sebagai seorang musisi mengadakan makan malam bersama tim produksinya. Hitoko yang sudah berada di usia senja tanpa sengaja bertemu Jan yang juga berusia senja dan telah melanjutkan hidup sebagai seorang swasta dan mempunyai keluarga. Mereka pun tersenyum saat bertatapan sekaligus berpamitan.
Overall, music video ini menceritakan tentang cinta yang harus kandas karena perbedaan prinsip hidup. Akan tetapi, penulis melihatnya dari sisi lain sebuah kehidupan. Penulis menganggap music video ini mempertontonkan pada viewers bagaimana Idealisme dan Realita dalam kehidupan manusia terjadi. Hitoko mewakili idealisme dan Jan mewakili Realita.
ADVERTISEMENT
Jan. Sumber; Youtube Reality Club - 2112 ( Jan )
Jan adalah sisi manusia sebagai seseorang yang realistis. Dia harus menerima bahwa bakat seni dan usahanya dalam bermusik kalah jauh dari Hitoko. Dia juga merupakan seorang laki - laki yang harus mulai menentukan kearah mana dia berjalan di usianya yang semakin matang. Oleh karenanya, bekerja sebagai swasta adalah pilihan yang realistis untuk Jan memulai kehidupan baru sekaligus melanjutkan hidup, sebab, Jan berpikir bahwa terus mengejar mimpi akan menjadi masalah jika suatu saat mimpinya gagal.
Singkatnya, Jan adalah sifat manusia yang memiliki kerangka berpikir yang panjang dan visioner. tentunya sebagai lelaki, Jan adalah manusia yang harus mempersiapkan kehidupannya demi dia dan keluarganya nanti. Jan juga mengajarkan pada kita bahwa manusia harus memiliki rencana lain agar kehidupannya dapat terjamin, serta menerima segala kemungkinan kegagalan yang ada.
ADVERTISEMENT
Hitoko. Sumber; Youtube Reality Club - 2112 ( Hitoko )
Hitoko merupakan bagian dari manusia yang idealis. Karakter alam Hitoko yang memang ditakdirkan sebagai seniman membuat Hitoko sangat bersemangat dalam mengejar mimpinya. Terbukti di usianya yang ke - 26 Hitoko dapat melakukan tour musik internasional pertamanya di wilayah ASEAN.
Hitoko mewakili manusia yang tidak mudah menyerah, percaya diri, keras dan menghargai waktu. Hitoko menjadi handicap bagi orang orang yang selalu berusaha mencapai keinginannya hingga mempertaruhkan segalanya. Idealisme tinggi akan membuat seseorang lebih keras dalam berusaha. Terlihat dalam seri Hitoko, dia yang sedang merayakan kesuksesannya berkesempatan mengadakan tour ASEAN berbicara pada rekan - rekan produksinya bahwa ini adalah awal dan semuanya takkan lebih baik jika hanya stuck di zona nyaman.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan dari musik video dan penunjukan kedua orang ini adalah bahwa manusia mempunyai pilihan untuk menjalani hidup, entah untuk mengejar cita - citanya, ataupun mengejar kehidupannya di masa depan. Manusia harus dapat memilih mana yang akan menjadi tujuan hidupnya. Video ini merupakan sebagian kecil dari penentuan jalan hidup manusia yang dikemas dalam bentuk karya seni musik.