Mitos Penyakit Diabetes Yang Menyesatkan

Konten dari Pengguna
22 November 2017 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vivi Nurfitriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasien Diabetes Mellitus khususnya tipe II kerap datang ke dokter dalam kondisi sudah mengalami komplikasi. Kebanyakan pasien cenderung tidak menyadari kondisi pre-diabetes yang dialaminya. Selain itu, banyak pula yang mempercayai informasi serta mitos-mitos yang tidak benar seputar diabetes. Inilah Mitos Penyakit Diabetes Yang Menyesatkan, seperti yang dilansir metronews.
Mitos Penyakit Diabetes Yang Menyesatkan | Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit hormonal di mana kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat penurunan produksi insulin atau penurunan sensitivitas reseptor insulin.
ADVERTISEMENT
Penyakit yang disebabkan faktor keturunan, lingkungan, dan gaya hidup ini memang bisa disebut penyakit yang cukup 'merepotkan'. Ya, repot karena penderitanya mesti benar-benar menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan, olah raga, dan tidak boleh merokok. Makanannya pun tidak boleh sembarangan dan penderita DM tipe I memerlukan pengobatan berupa suntikan insulin untuk mengontrol gula darah.
Banyaknya aturan itu juga ditambah berbagai mitos soal diabetes. Disebut mitos karena memang belum terbukti kebenarannya. Namun, berbagai mitos itu sudah menyebar ke masyarakat dan tidak sedikit yang memercayainya. Berikut beberapa mitos tetang diabetes yang tidak usah dipercaya:
Orang yang kelebihan berat badan lebih mungkin berisiko terkena diabetes tipe 2, tapi bukan berarti orang kurus tidak memiliki risiko. Menurut National Institute of Health, 15 persen penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan normal bahkan cenderung kurus. Berat badan bukan satu-satunya faktor pemicu diabetes. Ada faktor lain seperti keturunan, lemak di perut, hati, dan otot, kurang olahraga, peradangan, kekurangan vitamin D, dan cedera pankreas.
ADVERTISEMENT
Memang benar penderita diabetes tipe 1 menggunakan insulin lantaran tubuh mereka tidak dapat menghasilkan insulin. Namun itu berbeda dengan diabetes tipe 2. Seseorang dengan diabetes tipe 2 dapat menghasilkan insulin tapi tidak dapat menggunakannya karena kondisi yang disebut resistensi insulin.
Obat diabetes lainnya mungkin tidak cukup untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Untuk itu diperlukan lebih banyak insulin untuk metabolisme glukosa.
Ya, itu hanyalah mitos. Anda perlu tahu jika desserts atau makanan penutup hampir selalu mengandung karbohidrat. Penderita diabetes cukup perlu tahu seberapa banyak mereka bisa makan karbohidrat saat makan makanan ringan. Anda juga bisa meminta bantuan dokter dalam memahami bagaimana makanan penutup bisa dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Jika Anda berpikir mengkonsumsi insulin akan membuat gula darah Anda rendah, itu tentu saja salah. Ketika seseorang tidak dapat merasakan gula darah, ini disebut hipoglikemia atau ketidaksadaran yang bisa sangat berbahaya. Cara mengendalikan diabetes yang baik ketika menggunakan insulin dan obat diabetes lain yang mungkin dapat menyebabkan hipoglikemia meliputi:
- Pengujian gula darah sebelum mengemudi atau mengoperasikan mesin. - Pengujian gula darah sebelum dan setelah latihan. - Pengujian gula darah sebelum tidur. - Pengujian gula darah pada waktu yang direkomendasikan oleh tim diabetes Anda untuk membantu menghindari kondisi ini.
Untuk itu Anda perlu untuk selalu membawa tablet glukosa atau karbohidrat sederhana lainnya yang direkomendasikan oleh ahli medis. Ini berguna untuk mengobati kondisi gula rendah jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Itu tentu saja hanya mitos. Nyatanya, ada kamp-kamp khusus yang disediakan untuk anak-anak penderita diabetes. Bahkan terkadang keluarga juga bersenang-senang dan belajar tentang diabetes.
Jika Anda kurang yakin dan mempertanyakan tentang mitos yang tidak benar, alangkah baiknya jika Anda berbicara langsung dengan para pakar diabetes. Dengan begitu Anda tak mudah terjerumus dengan informasi yang salah. Informasi yang akurat sangat penting untuk membantu mengontrol diabetes Anda.