Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kolonialisme di Kawasan Asia Tenggara
10 Juni 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Vivi Nurlita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Asia Tenggara adalah suatu wilayah yang sangat luas yang berada di benua Asia. Asia Tenggara terletak di posisi yang sangat strategis yang diapit dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Karena letaknya yang strategis ini membuat negara barat tertarik untuk datang ke Asia Tenggara. Negara negara di Asia Tenggara mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Vietnam, Timor Leste. Hampir semua negara tersebut pernah dijajah oleh kolonialisme. Terdapat banyak faktor yang mendorong datangnya kolonialisme di Asia Tenggara. Salah satunya faktor sumber daya alam yang dimiliki Asia Tenggara. Seperti di Indonesia, sumber daya alam berupa rempah-rempah. Kolonialisme datang untuk merebut semuanya. Dimulai pada awal abad ke-17 yang diawali dengan berdirinya VOC tepatnya pada tahun 1602. Indonesia dikuasai Belanda untuk merebut rempah rempah dan memonopoli perdagangan. Dampak yang sangat besar dialami oleh Indonesia berupa eksploitasi ekonomi perkebunan dan pengaruh budaya Belanda dalam pendidikan dan infrastrukur. Sistem tanam paksa juga diterapkan Belanda di Indonesia. Dampaknya rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja tanpa diberi upah, yang jelas ini sangat merugikan Indonesia. Di Malaysia penjajahan oleh Inggris dimulai pada akhir pada abad ke-18 dengan ditandai berdirinya pangkalan di Pulau Pinang pada tahun 1786. Dampaknya begitu sangat terasa seperti terbentuknya birokrasi modern, pengembangan infrastruktur, dan pengaruh budaya Inggris yang masuk ke Malaysia dalam bidang hukum dan bidang pendidikan. Kolonialisme juga terjadi di Filipina yang didatangi oleh penjajah dari Spanyol yang berlangsung dari tahun 1565 sampai tahun 1998, setelah Spanyo didatangi oleh Amerika Serikat dan Filipina diambil alih hingga masa kemerdekaan tepatnya pada tahun 1946. Dampak kolonialisme di Filipina adalah menyebarnya agama Katolik, ppendidikan barata juga masuk di Filipana. Dan terdapat perubahan struktur sosial dan ekonomi. Setelah itu ada negaraa Vietnam, Laos dan kamnoja yang dijajah pada anad ke – 19, yang membentuk Indochina yang terdiri dari beberapa negara yaitu Vietnam, Laos, dan Kamboja. Negara-egara ini akhirnya mencapai kemerdekaan yaitu Vietnam pada tahun 1954, Laos pada tahun 1953, dan Kamboja ada tahun 1953. Dampak yang dirasakan terutama pada eksploitasi ekonomi dan dari segi arsitektur serta Pendidikan. Terbentuknya birokrasi regional ini juga merupakan dampak dari kedatangan kolonialisme di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Inggris sebelumnya telah memerintah berbagai wilayah di Hindia Timur sebagai unit militer melawan Napoleon sebelum Daendels tiba. Pada tahun 1795 Inggris menguasai Padang dan Malaka, diikuti oleh Ambon pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu, armada laut juga memblokade Batavia sehingga mempengaruhi pendapatan pemerintah Belanda. Setelah pangkalan militer Perancis di Mauritius jatuh ke tangan Inggris pada tahun 1810, ancaman Inggris terhadap Jawa sendiri semakin meningkat. Kebijakan Daendels pada dasarnya mengutamakan pertahanan Pulau Jawa. Sektor lain, seperti pembangunan jalan pos dari Anyer hingga Panarukan, sambungan kereta api, dan pertambangan, mengalami peningkatan kehidupan ekonomi. “Pada masa penjajahan Belanda, penambangan timah semakin marak, dan warga ditunjuk di setiap daerah untuk mengambil alih pengelolaan penambangan timah di Pulau Bangka. Pengelola tambangnya adalah enam orang pengawas tambang dari beberapa kabupaten dan dibantu oleh seorang asisten residen yang bertugas mengelola pasar timah masyarakat.
ADVERTISEMENT