Konten dari Pengguna

Finger Food Tinggi Kalori dan Protein: Solusi untuk Anak Kurang Asupan Nutrisi

Vivian Kysanov
Mahasiswa Universitas Diponegoro angkatan 2021
12 Agustus 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vivian Kysanov tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri (5/8/2024). Stunting merupakan masalah gizi anak yang sampai saat ini masih menjadi tantangan di Desa Kulurejo. Stunting merupakan kondisi kurangnya tinggi badan anak dibandingkan dengan usianya dan menggambarkan adanya kegagalan pertumbuhan, salah satu penyebabnya adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi yang kurang optimal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan wawancara bersama beberapa ibu di Posyandu Desa Kulurejo, diketahui bahwa kekurangan nutrisi Balita disebabkan oleh adanya masalah makan pada anak. Masalah tersebut antara lain kurang lengkapnya komponen nutrisi dalam menu MPASI, pola makan yang kurang baik, anak pilih- pilih makanan, makanan yang tidak habis, dan pembuatan MPASI masih menggunakan bahan- bahan processed food. Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan memberikan makanan selingan berupa finger food yang tinggi kalori dan protein.
Gambar 1. Demostrasi pembuatan finger food tim mie ayam
Finger food merupakan makanan yang dapat dipegang tangan atau jemari bayi dan memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam mulut oleh bayi sendiri. Finger food yang tinggi kalori, protein, dan disesuaikan dengan selera anak dapat mengisi kekurangan nutrisi anak akibat makanan utama yang tidak dihabiskan. Bersamaan dengan acara rembug stunting yang dilaksanakan pada 5 Agustus 2024 di balai Desa Kulurejo, Vivian Kysanov, mahasiswa KKN dari fakultas kedokteran Universitas Diponegoro, membawakan materi pelatihan membuat finger food untuk anak usia 9- 11 bulan. Menu finger food yang didemonstrasikan adalah tim mie ayam yang tinggi kalori, dibuat dari bahan alami, dan mengandung komponen nutrisi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, zinc, dan zat besi.
ADVERTISEMENT
Pelatihan dihadiri oleh perangkat desa, petugas Puskesmas, serta ibu- ibu kader Posyandu Desa Kulurejo. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi menggunakan Power Point terkait pengenalan stunting, MPASI, dan finger food. Selanjutnya dilakukan demonstrasi langsung cara membuat tim mie ayam. Ibu- ibu kader tampak antusias memperhatikan cara pembuatan, sekaligus mencoba produk jadi tim mie ayam tersebut. Berdasarkan keterangan ibu- ibu kader, menu tim mie ayam ini dinilai akan cocok dengan selera anak- anak di Desa Kulurejo dan bisa menjadi salah satu ide menu program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk penanganan stunting.