Film Baru Terdampak Pandemi, Cheverly Amalia: "Harus bisa lebih bersabar"

VOA Indonesia
VOA dapat disimak di sebagian besar stasiun TV nasional dan lebih dari 30 TV lokal, 400 radio afiliasi, dan Instagram, Facebook, YouTube, Twitter.
Konten dari Pengguna
23 Mei 2020 3:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari VOA Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seniman Indonesia, Cheverly Amalia di Los Angeles (dok: Cheverly Amalia)
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Indonesia, Cheverly Amalia di Los Angeles (dok: Cheverly Amalia)
ADVERTISEMENT
Seniman multi-talenta asal Indonesia, Cheverly Amalia, yang tinggal di Los Angeles, California, baru saja merampungkan film terbarunya yang berjudul “the 3rd Guest,” dimana ia berperan sebagai salah satu produsernya.
ADVERTISEMENT
“Cerita ‘3rd Guest’ ini menceritakan tentang suami isteri yang baru saja kehilangan puterinya. Genre dari ‘3rd Guest’ ini adalah thriller,” jelasnya saat dihubungi VOA Indonesia belum lama ini.
Proses pengambilan gambar film "The 3rd Guest" yang diproduseri Cheverly Amalia di AS (Dok: Cheverly)
Cheverly adalah satu-satunya orang Indonesia yang terlibat dalam penggarapan film ini. Seluruh kru dan aktornya adalah warga lokal, yang telah melalui proses audisi di Hollywood dan Los Angeles. Salah satunya, Andrea Anderson, yang terkenal lewat serial televisi “Arrested Development” dan “Fresh of the Boat.”
Proses penggarapan filmnya sendiri sudah dimulai sejak tahun 2019 lalu dan seharusnya, kini sudah masuk ke tahap pasca produksi, agar dapat dirilis di tahun 2020 ini.
Namun, dengan adanya pandemi virus corona, termasuk pembatasan sosial, Cheverly menjadi salah satu dari sekian banyak seniman yang terimbas, dimana proses pasca produksi filmnya ini terpaksa harus ditunda.
Dua produser film "the 3rd Guest" Kristifor Cvijetic (kiri) dan Cheverly Amalia (dok: Cheverly Amalia)
Ditambah lagi, walaupun proses syuting sudah selesai, sang sutradara, Sean Cannon, masih merasa belum puas dengan beberapa adegan filmnya dan minta diadakan syuting ulang.
ADVERTISEMENT
“Jadi dampaknya ini sangat really bad actually, untuk aku pribadi gitu dan juga untuk my friends, my team, Sean (red: sutradara Sean Cannon), or Kris (red: produser Kristifor Cvijetic), pasti mereka juga merasa sangat kecewa, tapi kita mau berbuat apa?” tambah seniman kelahiran tahun 1983 ini.
“Karena COVID-19 ini juga bukan datangnya dari kesalahannya dari kita. Tapi memang di seluruh dunia merasakan hal yang sama. Jadi ya sekarang, sebagai seniman ya kami harus bisa lebih bersabar lagi menunggu untuk menyelesaikan apa yang sudah harus kita selesaikan di project film kita ini,” tambahnya.
Walaupun kini Cheverly tidak bisa bertemu secara langsung dengan timnya, komunikasi masih terus berjalan dan semuanya dilakukan dari rumah masing-masing, melalui telpon atau video call. Sebagai produser, Cheverly berusaha untuk menyemangati, agar timnya tetap semangat, khususnya kepada sang sutradara.
ADVERTISEMENT
“Kan kemarin 2019 tuh waktu ngegarap film, kan tenaga, waktu, you know how it is kan kalau buat film, it’s not that easy gitu ya, prosesnya panjang sekali gitu, terus tiba-tiba COVID-19 hadir di bumi gitu. Jadi aku sebagai salah satu team work yang ada di dalam film kita itu berusaha untuk memberikan semangat yang terbaik untuk tim yang ada di sana, khususnya adalah kepada sutradaranya,” jelas seniman yang akrab disapa Chevy ini.

Belum Bisa Pulang ke Los Angeles, Cheverly Amalia Garap Proyek Lagu Religi

Sejak bulan Februari lalu, Cheverly tengah berada di Indonesia untuk mengunjungi keluarga dan sahabat, serta menghadiri beberapa pertemuan dengan teman-temannya di dunia perfilman di Indonesia.
Cheverly Amalia, produser eksekutif sekaligus aktris dalam film "Blackout Experiment" di Los Angeles (VOA/Dhania)
Namun, sekitar dua minggu setelah sampai di Indonesia, situasi COVID-19 semakin memburuk dan kini dirinya terpaksa harus tinggal lebih lama, karena penerbangannya ke Los Angeles ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
“Aku pun berdoa dengan harapan ini bisa segera berakhir, agar supaya kita juga bisa kembali normal lagi hidupnya dan Chevy berharap bisa pulang secepatnya ke LA. Kita lihat nanti saja, kalau memang harus ganti pesawat, ya mungkin nanti Chevy ganti pesawat, tapi masih mau nunggu beberapa hari lagi,” kata seniman yang juga menekuni dunia musik ini.
Untuk mengisi waktu, peremuan yang mengawali karirnya di dunia hiburan di Indonesia ini terus berusaha untuk aktif dan berkegiatan bersama teman-temannya dari rumah masing-masing. Salah satunya proyek lagu religi.
“Alhamdulillah, karena juga ini kita sedang menjalani bulan suci Ramadan, jadi kemarin sama teman-teman juga sempat merencanakan membuat proyek-proyek kecil, seperti membuat lagu-lagu religi Ramadan, yang dimana semua kita lakukan dari rumah aja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Walaupun harus berdiam di rumah, lagi-lagi Cheverly berpesan untuk tetap semangat, khususnya kepada teman-teman yang menekuni dunia perfilman seperti dirinya, mengingat dampak dari pandemi COVID-19 tidak hanya menimpa dirinya sebagai sineas independen, tetapi juga studio-studio besar di Hollywood.
“Jadi untuk temen-temen independen, mulai dari sutradara, directors, producer, dan juga penulis, kita harus tetap semangat. Jangan putus asa, karena COVID-19 ini hadir, dan pastinya nanti akan ada endingnya. Pasti nanti akan pergi juga. Badai pasti berlalu.”
Baca berita lain tentang diaspora Indonesia di Amerika di www.voaindonesia.com