Jabat Tangan Ditiadakan dalam Misa Pentahbisan Uskup di Ruteng, NTT

VOA Indonesia
VOA dapat disimak di sebagian besar stasiun TV nasional dan lebih dari 30 TV lokal, 400 radio afiliasi, dan Instagram, Facebook, YouTube, Twitter.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2020 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari VOA Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemeriksaan suhu tubuh kepada umat yang hendak memasuki gedung gereja Katedral Ruteng, Nusa Tenggara Timur pada saat upacara penahbisan Uskup Ruteng, Kamis, 19 Maret 2020. ( Foto: Pastor Steven Lalu)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan suhu tubuh kepada umat yang hendak memasuki gedung gereja Katedral Ruteng, Nusa Tenggara Timur pada saat upacara penahbisan Uskup Ruteng, Kamis, 19 Maret 2020. ( Foto: Pastor Steven Lalu)
ADVERTISEMENT
Kegiatan penahbisan uskup gereja Katedral Ruteng, Nusa Tenggara Timur, tetap digelar di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona di Indonesia, yang telah menjangkiti 227 orang dan 19 korban meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Para ahli telah memberikan panduan untuk mencegah agar tidak terpapar virus corona, antara lain dengan menghindari pertemuan besar dengan lebih dari 10 orang dan melakukan social distance atau mengurangi kontak dekat antarwarga.
Lodovikus D. Moa, Kepala bagian Humas Pemerintah Pemkab Manggarai, kepada VOA melalui sambungan telepon menjelaskan langkah-langkah antisipasi sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu. Antara lain, dengan memeriksa kesehatan para tamu dari luar Kabupaten Manggarai, secara ketat ketika mereka tiba di Bandara Komodo. Warga setempat juga diimbau untuk tidak hadir di kegiatan itu bila sedang mengalami batuk dan flu.
“Kalau mereka mengalami demam, batuk, pilek, flu yang menyerupai gejala-gejala virus corona dilarang hadir pada saat penahbisan,” jelas D Moa.
ADVERTISEMENT
Pastor Steven Lalu yang turut menghadiri kegiatan penahbisan uskup Ruteng menjelaskan sejumlah aturan ditetapkan dalam acara itu. Termasuk pembatasan jumlah orang yang dapat masuk ke dalam gedung gereja Katedral Ruteng yang disesuaikan dengan daya tampung gedung yang tidak sampai seribu orang.
Para petugas gereja bersiap memeriksa suhu tubuh kepada umat yang hendak memasuki gedung gereja Katedral Ruteng, Nusa Tenggara Timur pada saat upacara penahbisan Uskup Ruteng, Kamis, 19 Maret 2020. (Foto: Pastor Steven Lalu)
Misa penahbisan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat oleh Kardinal Ignatius Suharyo itu juga meniadakan salam damai sehingga tidak ada kegiatan jabat tangan antara umat, maupun umat kepada uskup.
“Tetap jalan hanya memang semuanya dibatasi dengan seluruh aturan yang ada misalnya tidak ada salam damai, tidak ada jabat tangan bahkan tidak ada jabat tangan kepada uskup yang ditahbiskan,” papar Pastor Steven Lalu.
Siprianus Hormat ditunjuk oleh Paus Fransiskus menjadi uskup baru di keuskupuan Ruteng menggantikan Mgr Hubertus Leteng yang mengundurkan diri dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Steven menambahkan, seluruh pintu-pintu gereja dijaga oleh petugas dari dinas kesehatan setempat yang menyediakan cairan penyanitasi tangan (hand-sanitizer) dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh umat yang hendak menghadiri kegiatan itu.
Langkah antisipasi lainnya, yaitu dengan menggelar upacara penahbisan di dalam gedung gereja untuk membatasi jumlah tamu. Biasanya, penahbisan digelar di lapangan dan stadion besar agar dapat di hadiri sebanyak mungkin umat.
Menurut Lodovikus D. Moa sejauh ini belum ada kasus infeksi corona di Kabupaten Manggarai. Namun sebagai langkah antisipasi pemerintah setempat sudah menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah dr Ben Mboi dengan satu ruang isolasi berkapasitas 5 tempat tidur. Kebijakan meliburkan sekolah akan diberlakukan mulai Senin (23/3) pekan depan.
Baca berita lain terkait virus corona di www.voaindonesia.com
ADVERTISEMENT