Permintaan Film Dewasa yang Dibintangi Artis Tua Meningkat di Jepang

Ilustrasi DVD Porno (Foto: Frans Mateus Situmorang/kumparan)

Saat ini Jepang telah menjadi negara dengan populasi penduduk usia tua yang terus bertambah. Semenjak satu dekade lalu, kondisi ini menyebabkan banyak perubahan mulai dari kebijakan politik maupun strategi perusahaan. Salah satunya di industri film dewasa Jepang.

Menurut Diamond Online, pria tua di negara Jepang, yang usia harapan hidupnya bisa mencapai 80 tahun ini semakin tidak berminat dengan film dewasa yang menghadirkan artis-artis muda. Mereka justru mencari film dewasa yang menghadirkan artis ‘super-matang’ dengan usia di atas 60 tahun.

Seorang pegawai di toko rental di Tokyo mengatakan kepada Diamond bahwa banyak kakek-kakek yang membeli DVD film dewasa bekas. “Mereka datang ke toko pagi-pagi dan mengambil barang yang ada di keranjang diskon dengan harga 50 dan 300 yen,” katanya.

“Gak aneh melihat seorang kakek menyewa lebih dari 10 film dewasa sekaligus, dan judul yang dicari-cari biasanya sudah habis di siang hari.” Bicara soal preferensi artis, para kakek-kakek ini lebih menyukai film dewasa yang dibintangi artis tua ketimbang artis muda.

Seorang pelanggan berusia 74 tahun bahkan mengatakan tidak ada artinya menonton pemuda melakukan adegan seks dan hanya menyewa judul yang dibintangi wanita ‘matang’ atau ‘super matang’,” lanjutnya.

Di Jepang sendiri dikabarkan ada lebih dari 34,61 juta penduduk dengan usia di atas 65 tahun, atau 27,3 persen dari total populasi negara tersebut.

Menurut Diamond, permintaan tinggi atas artis film dewasa ‘senior’ ini disebabkan oleh penduduk Jepang yang semakin menua.

Kebanyakan pelanggan yang mengunjungi toko rental video umumnya berusia di bawah 70 tahun. “Lebih tua dari itu, mereka akan memesan lewat telepon karena alasan kesehatan,” katanya.

“Pelanggan paling tua kami adalah pria berusia 103 tahun yang menyewa judul film dewasa yang menampilkan wanita berusia 60 tahun.”

Sumber: VVibu