Upaya dan Tips Siapkan Mudik Lebaran 2018 Aman, Nyaman dan Lancar

Wa Wicaksono
Newsteller. Copypreneure.
Konten dari Pengguna
8 Juni 2018 8:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wa Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Upaya dan Tips Siapkan Mudik Lebaran 2018 Aman, Nyaman dan Lancar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hadir sebagai pembicara pada Forum Promoter POLRI 2018 yang mengangkat tema “Kesiapan Menghadapi Mudik Lebaran Dalam Rangka Mewujudkan Kamseltibcarlantas,” yang digelar Kamis (7/6) di Hotel 88 Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan beberapa tips peran stakeholder untuk kelancaran mudik lebaran 2018.
ADVERTISEMENT
Pertama, Pertamina siapkan bensin kemasan dengan sepeda motor supaya mobil yang akan masuk rest area atau SPBU tidak terlalu lama antri di sana karena adanya alternstif untuk membeli 5 literan. Tahun lalu kota tinjau sangat lancar sangat bagus, smoga kita bisa lancar dan kita akan ulang sejarah keberhasilan tahun 2017 lalu.
Kepala Korporat Komunikasi PT Pertamina (Persero), Adiatma menyatakan dukungan Pertamina terhadap Polri adalah dengan mempersiapkan stok BBM sejak tiga bulan lalu. Namun, dengan kondisi kemacetan pada masa Lebaran, Pertamina kembali berharap agar Polri bersama instansi lainnya memberikan terobosan cepat guna menghindari adanya keterlambatan distribusi BBM.
"Tahun lalu mobil dispensir ada 9, Sekarang kita siapkan 20. Itu akan kita kasih di rest area yang tidak ada SPBU," jelasnya. "Motor kemasan yang heroik dulu ada 83, Sekrang 200, palling banyak Semarang," tambahnya. 
ADVERTISEMENT
Kedua buat pemudik pertimbangkan waktu mudik yang tepat dan longgar. "Satu hal yang menurut saya adalah nilai tambah saat ini adalah libur cukup panjang. Kalau mau Jumat juga boleh, atau habis sahur Sabtu, Minggu dan pilihan lainnya bisa dilakukan.
Ketiga untuk pemudik motor sebaiknya menitipkan sepeda motornya di kantor polisi terdekat.agi pemudik jarak jauh lebih baik menggunakan moda transportasi umum seperti bus, kereta hingga kapal. 
"Bagi mereka yang tinggalkan kendaraan atau motor-motor itu disiapkan di satu tempat apakah di kelurahan atau di kecamatan atau di polsek untuk dijaga anggota. Supaya mereka juga nggak mudik pakai motor," katanya di acara forum promoter bertajuk "Kesiapan Menghadapi Mudik Lebaran Dalam Rangka Mewujudkan Kamseltibcarlantas, di Jakarta, Kamis (7/6/2018). 
ADVERTISEMENT
"Kita tekankan terus semaksimal mungkin untuk mudik pakai angkutan yang lebih layak, manusiwi," ujarnya. Langkah ini, tambahnya sesuai arahan Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar pemotor menitipkan motornya di kantor polisi. 
"Cek aja, pak Kapolri kemarin waktu apel kan sudah sampaikan dilihat kalau memungkinkan dikirim ke polsek, pak Gubernur sudah sediakan lahan pemerintah untuk jadi titik kumpul," tukasnya.
Keempat, memecah arus kendaraan. Belajar dari pengalaman Brexit 2016 yang menelan korban jiwa hingga 17 orang, Darmaningtyas, Ketua INSTRAN (Institus Studi Transportasi) dan Ketua Bidang Advokasi MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) menganjurkan agar pemerintah memecah arus kendaraan agar tidak bertumpu di jalan tol saja. Keberadaan jalan Pantura perlu dioptimalkan untuk bus, mobil box, dan sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kendaraan yang ke arah Purbolinggo, Purwokerto, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Yogya, Wonogiri, Pacitan, dan sekitarnya dapat memilih jalur-jalur alternatif, misalnya keluar Pintu Tol Tegal, Pemalang, Batang, dan Weleri lalu ke kanan melalui jalan provinsi. Jalan-jalan tersebut meski tidak lebar, tapi cukup dilalui untuk kendaraan pribadi sejenis kijang dan jalannya relatif bagus.
Kelima, melakukan rekayasa lalu lintas. Misalnya di Sumatera, titik kemacetan akan terjadi di exit toll yang terkoneksi dengan jalan lintas Sumatra, seperti di Lampung dan Sumatera Selatan. Oleh karena itu perlu ada rekayasa lalu lintas agar tidak menimbulkan persoalan baru. Kemacetan juga akan terjadi pada ruas yang menghubungkan antara Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan. Jalan lintas tengah Sumatra yang menghubungkan Tarutung – Sipirok misalnya, merupakan jalur padat, tapi kondisi jalannya sempit dan amat buruk, serta kanan kirinya jurang, padahal jalan tersebut merupakan jalur utama yang dilalui oleh bus-bus dari Medan ke Jawa atau sebaliknya.   
ADVERTISEMENT
“Diperlukan kesigapan daerah untuk melakukan rekayasa lalu lintas agar kemacetan di tingkat lokal tidak menimbulkan kefrustasian bagi para pemudik,” papar Darmaningtyas memungkasi. (*)