Konten dari Pengguna

Jangan Pernah Remehkan Kekuatan Kata-kata

Wahyu Ari Wicaksono
Newsteller and writerpreneur.
4 Oktober 2023 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyu Ari Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aendra Medita penyusun buku Sepilihan Kutipan Bijak & Inspiratif "Anies Baswedan Sang Pemimpin'" menyerahkan secara simbolis kepada  Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd. (Ibunda Anies Baswedan). Acara tersebut juga dihadiri tokoh-tokoh nasional yang menjadi panutan yang mensuport dan mendukung Anies Baswedan | dokpri
zoom-in-whitePerbesar
Aendra Medita penyusun buku Sepilihan Kutipan Bijak & Inspiratif "Anies Baswedan Sang Pemimpin'" menyerahkan secara simbolis kepada Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd. (Ibunda Anies Baswedan). Acara tersebut juga dihadiri tokoh-tokoh nasional yang menjadi panutan yang mensuport dan mendukung Anies Baswedan | dokpri
Bertempat di sebuah gedung di kawasan Pati Unus Jakarta, acara launching buku yang bertajuk, "Sepilihan Kutipan Bijak & Inspiratif ANIES BASWEDAN Sang Pemimpin" digelar dengan rasa yang kreatif dan lain dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Menyajikan sesuatu yang berbeda dari gelaran yang biasanya selama ini dilakukan oleh para timses bacapres yang berkontestasi, bersama dengan ABC (Anies Baswedan Center), acara dikemas sedemikian rupa sehingga terasa unik dan menarik. Dus kesan yang didapat pada saat memasuki ruangan adalah seolah-olah kita sedang memasuki sebuah galeri lukis, dimana potret wajah Anies Baswedan hasil coretan seniman A.R. Tanjung bertebaran secara artistik dan bercitarasa.
Sensasi yang terasa semain menggoda ketika kejutan berikutnya adalah pada saat sang Ibunda Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd, dibrikan waktu khusus untuk memberikan sambutan, ucapan terimakasih atas dukungan terhadap puteranya, serta doa tulus seorang ibu agar apa yang dicita-citakan puteranya mendapat ridho serta pengabulan Illahi Rabbi.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan sebuah acara yang sangat mengedukasi di tengah era disrupsi yang mengemuka, dimana di era persepsi seperti sekarang ini, kata-kata acap diremehkan. Tepat seperti yang dikutip pada kata pengantarnya,"Jangan Pernah Remehkan Kekuatan Kata-kata".
Melalui epilog yang disajikan secara gamblang penulis dan penggagas acara ini menegaskan,"Ketika bicara dokumentasi, yang kerap kali terlintas adalah soal masa lalu. Kita ingin perspektif itu diubah, buku ini tidak hanya bicara soal dokumentasi masa lalu, ikhtiar kami buku ini bisa menggerakkan pembaca untuk menghadirkan gagasan-gagasan baru di masa depan".
Mau tak mau, rasanya kita harus sepakat untuk sepakat dengan frase jangan remehkan kekuatan kata-kata, karena tidak sedikit yang juga meyakini kata adalah doa.
"Tentu saja doa juga harus disertai dengan ikhtiar dan upaya serta kreativitas yang nyata sehingga seorang pemimpin tidak kehilangan hurup "N" sehingga hanya menjadi seorang pemimpi," pungkas Aendra Medita salah satu penyusun buku ini dan pengagas acara launching tersebut.
ADVERTISEMENT