Konten dari Pengguna

Warisan Soeharto : Keberhasilan dan Kontroversi

Wafiq Tsalisa
Law Student of Andalas University
21 November 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wafiq Tsalisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar ilustrasi by pixel
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar ilustrasi by pixel
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Soeharto, yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade, meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Indonesia. Di satu sisi, era Soeharto dikenal dengan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, di sisi lain, pemerintahannya juga diwarnai oleh kontroversi dan pelanggaran hak asasi manusia.
ADVERTISEMENT
Soeharto berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi yang melanda pada awal masa pemerintahannya. Melalui kebijakan pembangunan yang dikenal sebagai "Orde Baru," Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Infrastruktur dibangun, pendidikan dan kesehatan ditingkatkan, serta investasi asing meningkat. Banyak yang menganggap periode ini sebagai masa keemasan ekonomi Indonesia.
Namun, keberhasilan ekonomi ini tidak datang tanpa biaya. Pemerintahan Soeharto dikenal dengan gaya kepemimpinan otoriternya. Kebebasan berpendapat dibatasi, dan oposisi politik ditekan dengan keras. Pelanggaran hak asasi manusia, seperti penahanan tanpa proses hukum dan pembunuhan di luar hukum,menjadi bagian gelap dari era ini Selain itu, korupsi merajalela di kalangan pejabat pemerintah, yang akhirnya melemahkan fondasi ekonomi yang telah di bangun.
Kontroversi lain yang melekat pada warisan Soeharto adalah sentralisasi kekuasaan. Pemerintah pusat memiliki kontrol yang kuat atas daerah-daerah, yang sering kali mengabaikan aspirasi loka. Hal ini menciptakan ketidakpuasan di berbagai wilayah, yang kemudian memicu gerakan separatis di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Warisan Soeharto adalah campuran antara keberhasilan dan kontroversi. Meskipun ia berhasil membawa stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, harga yang harus dibayar adalah pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi yang meluas. Era Soeharto mengajarkan kita bahwa pembangunan ekonomi harus berjalan seiring dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan transparansi pemerintahan.