Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Indonesia Kini Bergabung dengan BRICS: Peluang dan Tantangan ke Depan
18 November 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Wahdaniyah Husna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indonesia Kini Bergabung dengan Brics
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anggota BRICS saat ini adalah :
di kawasan berkembang. Sedangkan Afrika Selatan, meskipun memiliki perekonomian yang lebih kecil, memainkan peran penting di kawasan Afrika dan global.
BRICS, sejak didirikan, telah berupaya untuk meningkatkan kerjasama multilateral melalui platform seperti New Development Bank (NDB) dan Contingent Reserve Arrangement (CRA) yang memungkinkan anggota untuk mengatasi masalah keuangan dan mengurangi ketergantungan pada lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.
Indonesia mendapat peluang bergabung dengan BRICS Keputusan Indonesia untuk menerima undangan bergabung dengan BRICS tentunya bukanlah keputusan yang tiba-tiba.
Ada beberapa alasan kuat mengapa Indonesia dipandang sebagai calon yang potensial untuk menjadi anggota BRICS :
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang terbesar di dunia. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terus berkembang, Indonesia memiliki potensi untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global. Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia juga memiliki pasar domestik yang sangat besar, menjadikannya mitra strategis bagi negara-negara BRICS.
Indonesia memainkan peran penting dalam berbagai organisasi regional seperti ASEAN, APEC, dan G20. Bergabung dengan BRICS akan memperkuat posisi Indonesia dalam forum-forum internasional dan membuka peluang untuk meningkatkan pengaruh politiknya di tingkat global. Ini juga memberi Indonesia kesempatan untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan penting yang melibatkan negara-negara besar.
ADVERTISEMENT
Indonesia telah lama menerapkan kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif, yang menjadikannya negara yang terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara dan blok ekonomi. Sebagai negara demokratis terbesar di Asia dan salah satu yang paling berpengaruh, Indonesia dapat memainkan peran kunci dalam memperkuat BRICS dengan pandangan yang moderat dan inklusif.
Sebagai negara yang terus mengembangkan sektor-sektor vital seperti infrastruktur, manufaktur, dan energi terbarukan, Indonesia dapat memanfaatkan hubungan yang lebih erat dengan negara-negara BRICS untuk menarik investasi, teknologi, dan pengetahuan. Selain itu, kerjasama dalam sektor perdagangan, keuangan, dan perbankan akan memperluas akses Indonesia ke pasar global yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Bergabung dengan BRICS membuka peluang bagi Indonesia untuk lebih mendiversifikasi ekonomi. Melalui kerja sama dengan negara-negara BRICS yang memiliki sektor-sektor unggulan seperti energi (Rusia), teknologi (China), dan industri manufaktur (India), Indonesia bisa memperoleh manfaat besar dalam hal transfer teknologi dan peningkatan sektor industri domestik.
Keanggotaan di BRICS dapat meningkatkan akses Indonesia ke pasar-pasar baru, baik di Asia, Afrika, maupun Amerika Latin. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perdagangan internasional, serta meningkatkan volume ekspor dan impor, yang pada gilirannya dapat memperkuat perekonomian Indonesia.
BRICS telah menunjukkan komitmennya dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur besar melalui New Development Bank (NDB). Indonesia, dengan kebutuhan infrastruktur yang terus berkembang, dapat memperoleh dukungan keuangan dan teknis dari BRICS untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang vital bagi pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Bergabung dengan BRICS juga memberikan Indonesia kesempatan untuk memperkuat posisinya di panggung geopolitik internasional. Dengan berperan aktif dalam BRICS, Indonesia bisa menjadi mediator antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju, serta memberikan kontribusi pada upaya penyelesaian isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian, dan keamanan internasional.
Meskipun terdapat banyak peluang, bergabung dengan BRICS bukan tanpa tantangan. Beberapa tantangan utama yang perlu dihadapi Indonesia antara lain:
Meskipun BRICS adalah kelompok negara berkembang, anggotanya memiliki kepentingan yang tidak selalu sejalan. Misalnya, hubungan antara China dan India yang kerap tegang, atau perbedaan kebijakan ekonomi antara Brasil dan Rusia. Indonesia perlu menavigasi dinamika ini agar bisa memberikan kontribusi yang berarti tanpa terjebak dalam persaingan internal.
ADVERTISEMENT
Keputusan besar dalam BRICS cenderung dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi terbesar, yakni China dan India. Indonesia harus memastikan bahwa suaranya tetap didengar dan kepentingan nasionalnya terlindungi dalam setiap keputusan yang diambil oleh kelompok ini.
BRICS mengusung model ekonomi yang lebih mengutamakan kerjasama antarnegara berkembang, dengan fokus pada alternatif-alternatif yang lebih independen dari dominasi sistem keuangan global yang didominasi Barat. Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan model ekonomi ini, yang mungkin berbeda dengan kebijakan yang selama ini diadopsi.
Kesimpulan
Undangan untuk bergabung dengan BRICS memberikan Indonesia kesempatan emas untuk memperkuat posisinya di kancah global. Meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, keanggotaan di BRICS dapat membawa manfaat besar dalam meningkatkan ekonomi Indonesia, memperluas jaringan perdagangan, serta memperkuat pengaruh diplomatik di tingkat internasional. Dengan kebijakan luar negeri yang aktif dan strategi ekonomi yang matang, Indonesia dapat memanfaatkan keanggotaan ini untuk mendorong kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT