Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Peristiwa Sumpah Pemuda Keturunan Arab 1934
21 Maret 2022 12:56 WIB
Tulisan dari Arif Wahyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah pergerakan nasional indonesia sumpah pemuda merupakan titik di mana semangat pemuda Indonesia berada di titik yang tertinggi di mana semua pemuda Indonesia telah bergabung. Hal yang harus kita ketahui setelah peristiwa sumpah pemuda 08 Oktober 1928, sumpah pemuda itu juga dilakukan oleh bangsa Arab lebih tepatnya pemuda peranakan Arab.
ADVERTISEMENT
Sumpah itu dinamakan Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang dilaksanakan pada tanggal 4 - 5 Oktober 1934 dikota Semarang dengan peserta pemuda-pemuda peranakan Arab dari seluruh Indonesia. Dan itu tanda bahwa peranakan Arab sebagai bagian dari komunitas pejuang bangsa.
Isi Sumpah Pemuda Keturunan Arab :
• Tanah air peranakan Arab adalah Indonesia.
• Peranakan Arab harus meninggalkan kehidupan menyendiri (mengisolasi diri).
• Peranakan Arab memenuhi kewajibannya terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.
Latar belakang peristiwa itu adalah :
Pertama, yaitu pembagian kasta yang dilakukan oleh pemerintah Belanda dengan dibagi menjadi 3 strata, yaitu kelas paling atas adalah warga kulit putih eropa, kelas kedua adalah warga timur asing (Arab, India, Tionghoa), dan kelas 3 adalah pribumi.
ADVERTISEMENT
Kedua, yaitu migrasi yang dilakukan orang Arab ke Indonesia semuanya adalah adalah laki-laki, mengapa demikian? Karena wanita arab terkendala adat istiadat yang berlaku di sana. Hal inilah yang membuat banyak bermunculan peranakan Arab di Indonesia karena pemuda Arab banyak yang menikah dengan wanita pribumi.
Latar belakang peristiwa itu adalah :
Pertama, yaitu pembagian kasta yang dilakukan oleh pemerintah Belanda dengan dibagi menjadi 3 strata, yaitu kelas paling atas adalah warga kulit putih eropa, kelas kedua adalah warga timur asing (Arab, India, Tionghoa), dan kelas 3 adalah pribumi.
Kedua, yaitu migrasi yang dilakukan orang Arab ke Indonesia semuanya adalah adalah laki-laki, mengapa demikian? Karena wanita arab terkendala adat istiadat yang berlaku di sana. Hal inilah yang membuat banyak bermunculan peranakan Arab di Indonesia karena pemuda Arab banyak yang menikah dengan wanita pribumi.
ADVERTISEMENT
A.R. Baswedan juga memiliki ide mendirikan Partai Arab Indonesia agar peranakan Arab mempunyai suatu organisasi untuk mengembangkan tentang apa yang telah mereka bangun. Selain itu dia juga berkeliling ke berbagai kota untuk menyebutkan dan menjelaskan pandangannya pada orang peranakan Arab.
Sebelum 1934 sebenarnya peranakan Arab sudah memiliki kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air, hal itu terbukti dengan banyaknya peranakan Arab yang memberontak di tanah air seperti, Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Fatahillah, dan tokoh lainnya. Hal itu juga membuktikan bahwa warga keturunan sudah bagian dari bangsa Indonesia dengan mengacu kepada satu identitas nasional yang mencerminkan bhinneka tunggal ika sebagai realitas kehidupan politik berbangsa dan bernegara.