Konten dari Pengguna

PKM UNP Giatkan Mading sebagai Budaya Literasi Siswa

Wahyu Amuk
I'm a journalist, writer, blogger, and designer | Based in Padang-West Sumatera | [email protected]
10 Desember 2018 12:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyu Amuk tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PKM UNP Giatkan Mading sebagai Budaya Literasi Siswa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
TANAH DATAR- Dosen jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP), melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di berbagai kabupaten dan kota wilayah Sumatera Barat (Sumbar), sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat kegiatan pengabdian ini yakni di SDN 04 dan SDN 10 Lawang Mandailing Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Kegiatan ini diisi dengan pelatihan menulis beragam tulisan bagi siswa di sekolah setempat, seperti puisi, cerpen, pantun, berita, profil, dan lainnya untuk majalah dinding (Mading).
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan budaya literasi bagi siswa di sekolah sejak dini, sekaligus meningkatkan kreativitas bagi siswa nantinya. Terutama agar siswa aktif dalam mengisi Mading,” papar Dadi Satria, M.Pd selaku Ketua PKM untuk sekolah tersebut, di Padang, Sabtu (8/12/2018).
Dadi menjelaskan, bahwa pelatihan menulis dan pengelolaan mading sangat perlu dilakukan di sekolah. Pasalnya, selain untuk menumbuhkan kecintaan dan kreativitas literasi siswa, juga menguatkan mental siswa dalam menampilkan karya untuk dikonsumsi bagi orang banyak.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa sebelum melakukan PKM ini pihaknya sudah melakukan observasi sesuai kebutuhan sekolah yang bersangkutan. Dari hasil analisis, SDN 04 dan SDN 10 Lawang Mandailing ini, sangat membutuhkan pelatihan menulis bagi siswa dan pelatihan pengelolaan Mading bagi guru di kedua sekolah tersebut.
“PKM di kedua sekolah tersebut telah kami lakukan pada 17-19 September 2018 yang lalu. Tentu setelah PKM ini siswa lebih kreatif berkarya dan berani menampilkannya. Sebab, biasanya ada yang bisa berkarya tapi tidak percaya diri untuk dibaca orang lain, apalagi di Mading atau surat kabar,” jelas dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UNP ini.
Selain itu, ia juga berharap PKM ini juga menjadi bekal bagi guru dalam pengelolaan mading di sekolah, agar bisa terbit secara konsisten sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ia menilai perna guru sangat penting dalam pengelolaan Mading, sekaligus memotivasi siswa dalam menulis, serta meningkatkan minat baca siswa.
ADVERTISEMENT
“Kami telah menyumbangkan Mading untuk kedua sekolah tersebut, dengan harapan bisa dikelola dengan baik, guna meningkatkan minat baca dan menulis bagi siswa untuk menumbuhkan budaya literasi,” pungkas Ketua PKM ini.
Sebelumnya, Rektor UNP, Prof. Ganefri, Ph.D juga telah menyampaikan bahwa PKM merupapak salah satu tugas pokok dosen yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sesuai itu pula, setiap dosen harus melakukan sesuai jurusan dan bidangnya masing-masing, baik di instansi pendidikan atau non-pendidikan di berbagai daerah.
Pernyataan itu disampaikan Ganefri saat membuka PKM dosen secara resmi di Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang pada September yang lalu. Pembukaan di Puncak Puncak Mortir Nagari Pariangan, Tanah Datar itu juga dihadiri langsung oleh Bupati Tanah Datar dan Walikota Padang Panjang.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan PKM ini diharapkan tepat sasaran dan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, sebab dosen-dosen UNP dari berbagai jurusan melakukan PKM ini tersebar di berbagai kabupaten/kota di Sumbar,” pungkas Ganefri waktu itu. (why)