Seandainya Google Tanpa Iklan

Wahyu Agung Prihartanto
Saya karyawan Pelindo III, Pendidikan Master Marine PIP Semarang, Pengamat & Penulis Kepelabuhanan & Sosial
Konten dari Pengguna
3 November 2021 20:23 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyu Agung Prihartanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Google (ilustrasi) Foto: REUTERS/Mike Blake
zoom-in-whitePerbesar
Google (ilustrasi) Foto: REUTERS/Mike Blake
ADVERTISEMENT
Sebuah portal gratis dari UNICEF menawarkan alternatif pembelajaran di masa pandemi bagi anak-anak seluruh dunia. Meskipun tetap perlu google, tetapi alternatif ini patut kita simak bersama. Bayangkan, saat anak anda menunjukkan 3 lembar e-certificate ber-logo UNICEF dengan bangganya kepada anda.
ADVERTISEMENT
Terlintas di benak anda, pasti didapat dari googling internet. Tanpa sepengetahuan anak, saya googling, dan akhirnya kutemukan portal UNICEF tersebut. Mesin pencari google tampaknya memiliki semua jawaban atas pertanyaan anda.
Darimana informasi itu berasal? Siapa pembuat situs portal yang muncul saat anda menuliskan “kedaruratan bencana” pada google? Siapa yang memutuskan berita mana yang muncul lebih awal dan dasar pengurutannya? Penggiat portal UNICEF adalah praktisi sekaligus ahli di bidangnya, dan tentu telah bekerja bertahun-tahun.
Anak itu melakukan interaksi dalam menerima semua materi hingga mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Standar tinggi diberikan untuk dinyatakan lulus, dan berhak mendapatkan sertifikat.
Larry Page dan Sergey Brin masih mempelajari ilmu komputer di Universitas Stanford sebagai mahasiswa pada tahun 1996. Mereka mencoba menciptakan cara cepat untuk menemukan sesuatu dengan mudah secara daring. Pada masa itu mendapatkan sesuatu melalui web sangat lambat sehingga kesulitan menemukan informasi terbaik.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian menemukan sebuah algoritma. Kumpulan formula terinci yang disebut PageRank. Formula ini bekerja dengan memperkirakan kualitas halaman web dengan mengukur jumlah dan kualitas halaman lain yang tertaut ke sana. Saat anda mencari sesuatu di google, mesin pencari akan memberikan halaman yang paling relevan dari apa yang sedang anda cari.
Googling menjadi begitu cepat sehingga seakan-akan terlihat instan. Hasil yang anda lihat saat melakukan penelusuran google dapat dipengaruhi oleh hal selain PageRank, yaitu iklan yang membayar google untuk membuat situs web mereka muncul lebih tinggi daripada yang seharusnya. Algoritma google memperhitungkan ratusan variabel yang telah di-klik sebelumnya, dan seberapa sering halaman tersebut diperbarui.
Tidak seperti portal UNICEF, mesin pencari google tidak dapat secara otomatis memutuskan sumber mana yang paling penting, akurat, atau bermanfaat. Artinya, penelusuran google tidak selalu mengidentifikasi obyektifitas dan keandalan suatu informasi. Anda dapat mempertimbangkan untuk beralih ke mesin pencari lain seperti Bing dari Microsoft atau pada mesin pencari yang secara khusus mempromosikan privasi informasi seperti DuckDuckGo.
ADVERTISEMENT
Para Ilmuwan sering menyampaikan teorinya melalui makalah penelitian. Setiap makalah berfokus pada satu ide yang kemudian akan menambahkan hal baru pada suatu topik. Ide yang mereka terbitkan bisa berupa hasil baru dari suatu eksperimen atau pengamatan baru atas suatu hal.
Meski para ahli dapat mengambil kumpulan fakta yang sama, tapi mereka memiliki perspektif berbeda. Tidak selalu satu jawaban benar untuk sebuah pertanyaan. Seiring berjalannya waktu proses diskusi ini menghasilkan prinsip dan konsep yang diterima secara umum.
Siklus penelitian, tinjauan, dan diskusi ini telah ada sejak pertama jurnal akademik diterbitkan pada 1665. Salah satu cara peneliti menunjukkan ide lain yang dapat dipertimbangkan dalam penemuan mereka adalah dengan kutipan ilmiah. Anda pasti pernah melihatnya di bagian referensi buku nonfiksi atau di bagian bawah artikel wikipedia.
ADVERTISEMENT
Kutipan ini memberi informasi buku-buku dan sumber lain yang dipertimbangkan oleh penulis, dan bagaimana mereka bisa membentuk ide-ide tersebut. Jika banyak ilmuwan menggunakan ide yang sama untuk suatu konsep yang mereka buat sendiri, maka ide mereka akan digunakan sebagai suatu referensi untuk ide-ide lain.
Proses penemuan seperti ini tidak dipengaruhi oleh pengiklan. Kendati demikian beberapa publikasi dapat ditentukan oleh dana yang didapatkan ilmuwan yang secara khusus diminta untuk mengerjakan jenis penelitian tertentu. Banyak ide yang anda temukan di internet berasal dari para ilmuan, tapi tetap rentan terhadap bias dan tekanan iklan.
Sedangkan hasil penelitian ilmuwan tidak akan mendapatkan tekanan tersebut. Kita membutuhkan ilmuwan karena mereka memberikan gambaran lengkap, terbaru, dan pertimbangan mendalam. Internet membuat kegiatan mencari informasi lebih mudah daripada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Mbah Albert Einstein pernah berpitutur, “Informasi bukanlah pengetahuan, dan satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.” Anak-anak dapat mengaktualisasikan diri dengan kebebasan yang bersifat positif. Penggunaan teknologi internet sebagai medium hobi, dan dapat disaksikan banyak orang di ruang digital.
Keingintahuan tidak berbatas usia. Anda berhak mendapat referensi pelengkap sebuah informasi dari internet. Jangan biarkan anda dan anak-anak anda menyerap informasi dari internet tanpa pendampingan. Akhirnya, diharapkan masyarakat bijak menggunakan platform online.
Wahyu Agung Prihartanto, Penulis dari Sidoarjo.