Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Ular Serigala Hitam (Lycodon albofuscus)
29 Mei 2024 7:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Wahyu Trilaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ular Serigala Hitam (Lycodon albofuscus) (Foto: Wahyu Trilaksono,2023)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hyzq43mvmgv09jfh506pjsej.jpg)
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal sebagai negara megabiodiversiti, beragam flora dan fauna yang dimiliki yang perlu kita jaga bersama kelestariannya. Salah satu kekayaan tersebut adalah ular. Berdasarkan data reptile-database (Uetz dkk. 2023), saat ini setidaknya terdapat 4.108 spesies ular di dunia dan 373 diantaranya terdapat di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ular ada yang berbisa dan yang tidak berbisa. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengenalkan salah satu kekayaan ular Indonesia yang mempunyai nama cukup keren yaitu Dusky Wolf Snake atau si Ular Serigala Hitam.
ADVERTISEMENT
Asal-usul nama Ular serigala Hitam
Ular Serigala Hitam adalah nama umum atau julukan untuk spesies Lycodon albofuscus. Spesies ini dideskripsi pertama kali oleh Duméril, Bibron & Duméril pada tahun 1854, yang pada saat itu dengan nama Sphecodes albofuscus. Lycodon albofuscus berasal dari bahasa latin, yaitu “lycos”, “odon”, “albo” dan “fuscus”. Lycos artinya serigala, odon artinya gigi, albo artinya putih dan fuscus artinya coklat. Nama tersebut mengacu pada karakter morfologinya seperti struktur gigi rahang atas dan rahang bawah bagian depan yang mirip taring serigala sehingga dinamakan lycodon, kemudian sisi tubuh bagian punggung berwarna cokelat gelap dan sisi perut berwarna putih sehingga dinamakan albofuscus. Ular Serigala Hitam dewasa dapat mencapai panjang tubuh hingga 40 cm dengan lingkar tubuh sekitar 2 cm. Meskipun memiliki gigi taring yang runcing dan tajam, namun Ular Serigala Hitam termasuk kelompok ular yang tidak berbisa. Ular yang tidak berbisa ini dan termasuk salah satu dari spesies Lycodon yang berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Bioekologi Ular Serigala Hitam
Lycodon albofuscus adalah satu dari 81 spesies marga Lycodon yang dikenal di dunia saat ini. Di Indonesia diketahui terdapat 8 spesies. Spesies ini tergolong ular yang mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan, oleh karenanya dapat hidup di sekitar pemukiman seperti kebun hingga hutan pegunungan dengan ketinggian mencapai 1000 meter di atas permukaan laut. Sebaran geografis ular ini relatif luas, meliputi Semenanjung Malaysia, Thailand, Sumatera, Nias dan Kalimantan. Sampel spesimen sebagai bukti ilmiah keberadaan spesies ini di Indonesia juga disimpan di Museum Zoologi Bogor (Museum Zoologicum Bogoriense) yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Museum ini merupakan pusat depositori nasional keanekaragaman fauna Indonesia. Beberapa koleksi ilmiah Lycodon albofuscus di museum ini tercatat berasal dari pulau Sumatera, Karimata dan Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Lycodon albofuscus bersifat arboreal karenanya sering dijumpai atau beraktivitas di atas ranting atau dahan pepohonan. Ular ini memiliki kebiasaan berburu di malam hari (nocturnal). Sisik tubuh ular ini bertipe berlunas (keeled) yang membantu memudahkan pergerakannya sehingga mampu menjangkau area yang sulit dilalui. Dalam berburu mangsanya, ular ini mengandalkan indera penciuman yang tajam dan dibantu dengan sifat naluri berburu yang kuat. Pada umumnya ular ini memangsa telur tokek dan telur burung, namun sesekali turun ke tanah untuk memangsa kadal dan mamalia kecil.
Sebagaimana kerabat-kerabatnya, spesies ini juga berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) antara 8 hingga 15 butir. Setelah bertelur, induk betina akan meletakkan telur-telur tersebut ke dalam sarang atau liang yang tersembunyi agar terhindar dari pemangsa, karena spesies ini tidak mempunyai perilaku menjaga sarang. Telur-telur tersebut kemudian akan menetas dalam beberapa minggu.
ADVERTISEMENT
Jika ular pada umumnya memiliki sifat alaminya berusaha menghidar atau meloloskan diri saat merasa terancam atau melakukan gerakan yang agresif untuk berusaha menghindar dari ancaman, namun tidak pada Lycodon albofuscus. Ular ini memiliki sifat yang tenang tidak tempramental. Ular ini akan cenderung bersikap tenang, bergerak dengan lambat dan perlahan untuk menghindar serta meloloskan diri dari ancaman.
Status Konservasi
Spesies ini tidak masuk kedalam daftar satwa yang dilindungi dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Dalam Redlist IUCN masuk dalam kategori Beresiko Rendah atau Least Concern (LC). Meskipun demikian, kita hendaknya tetap berkewajiban untuk menjaga kelestariannya. Hal ini karena spesies ini ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem tempat kita hidup.
ADVERTISEMENT