Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Hanya Introvert Bukan Aib
27 Maret 2025 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wahyu Sri Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjalani hidup dengan karakter bawaan sebagai Introvert mempunyai sebuah tantangan tersendiri. Dewasa ini banyak masyarakat menafsirkan karakter yang baik menggunakan standart Extrovert. Hal ini tentunya menjadikan sebuah kesalahpahaman terhadap pemahaman karakteristik kepribadian manusia dan menimbulkan kerancuan yang memiliki paradigma serta menyimpulkan bahwa karakter kepribadian Introvert dipandang sebagai sebuah kekurangan bahkan secara kasar ada yang melabeli sebuah Aib dan harus ditutupin atau harus diubah.

Sebelum masuk lebih dalam tentang seluk beluk Introvert, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu dari mana cikal bakal Introvert dan Extrovert ini.
ADVERTISEMENT
Membahas Introvert dan Extrovert tidak akan lepas dari seorang Psikolog yang berasal dari Swiss Dikutip dari Nationalgeographic.co.id Carl Gustav Jung adalah seorang psikolog berpengaruh yang mendirikan bidang psikologi analitik. Jung juga dikenal karena teorinya tentang bagaimana tipe kepribadian, seperti introvert dan ekstrovert, membentuk perilaku kita. Carl Jung mendefinisikan Introvert sebagai individu yang lebih berfokus pada dunia internal, seperti pikiran, perasaan, dan refleksi diri, dibandingkan dengan dunia eksternal. Mereka cenderung menikmati kesendirian dan menghindari interaksi sosial yang berlebihan.
Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya bahwa kesalahpahaman terhadap Introvert terjadi karena standar sosial yang lebih mengutamakan Ekstrovert. Padahal faktanya menjadi seorang Introvert memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri yang sama berharganya hanya saja memang dibutuhkan pemahaman bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam berinteraksi, berpikir, dan mengelola energi mereka.
ADVERTISEMENT
Orang dengan kepribadian Introvert cenderung lebih memilih menghabiskan waktu sendiri, orang lain sering menganggapnya kesepian, depresi, atau tidak bahagia. Padahal bagi Introvert, kesendirian adalah cara untuk mengisi ulang energi dan merasa lebih nyaman dengan diri sendiri. Banyak pula yang mengira Introvert adalah orang pemalu atau bahkan antisosial. Namun faktanya Introvert bukan takut berinteraksi, melainkan lebih selektif dalam memilih lingkungan sosial yang nyaman bagi mereka. Introvert cenderung lebih tertutup dan tidak langsung membagikan perasaan atau pemikiran mereka. Hal ini membuat orang lain sering menganggap mereka dingin, sulit didekati, atau tidak tertarik pada orang lain, padahal mereka hanya butuh waktu untuk membangun kepercayaan. Dalam situasi sosial, introvert cenderung lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Hal ini membuat mereka sering dianggap tidak ramah, sombong, atau kurang tertarik dalam berkomunikasi, padahal mereka hanya membutuhkan waktu untuk memproses informasi sebelum merespons. Introvert lebih nyaman dalam lingkungan yang tenang dan tidak terlalu ramai. Karena itu, mereka sering dianggap tidak suka bersosialisasi atau tidak mau bergaul, padahal mereka hanya lebih menghargai interaksi yang lebih mendalam dan bermakna.
ADVERTISEMENT
Masyarakat cenderung lebih menghargai ekstrovert yang aktif, banyak bicara, dan spontan. Sementara itu, introvert yang lebih tenang dan reflektif sering dianggap kurang percaya diri atau tidak kompetitif, meskipun sebenarnya mereka memiliki keunggulan dalam berpikir mendalam dan analitis. Mereka sering memiliki strategi kerja yang lebih mendalam, analitis, dan terencana dengan baik, meskipun tidak selalu terlihat aktif berbicara atau berdebat.
Menjadi seorang introvert adalah bagian alami dari kepribadian seseorang dan bukan sesuatu yang harus disembunyikan atau dianggap sebagai kelemahan. Meskipun kehidupan sosial mengagunggkan ekstroversi, penting untuk memahami bahwa introvert memiliki kelebihan unik, seperti kemampuan berpikir mendalam, fokus yang kuat, dan kecenderungan untuk menjadi pendengar yang baik.
Dengan memahami dan menerima kepribadian ini, seseorang dapat memaksimalkan potensinya tanpa merasa harus berubah menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
ADVERTISEMENT