Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tolak Pendidikan Kolonial di Indonesia, Belajar dari Paulo Freire
19 Juni 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Wahyu Sri Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pandangan yang keliru tentang sekolah adalah salah satu yang melatarbelakangi Paulo Freire untuk memikirkan tentang Pendidikan. Pandangan yang keliru tersebut adalah menjadikan sekolah sebagai tempat untuk melatih orang bekerja. Sekolah juga dijadikan sebagai alat untuk menjelaskan status sosial seseorang dalam masyarakat dan kekeliruan terbesar adalah menganggap pendidikan sebagai alat untuk melanggengkan tatanan masyarakat. Freire mengkritik pendidikan kolonial sebagai instrumen penindasan.
Pendidikan pada jaman itu masih mempunyai karakter Pendidikan Gaya Kolonial. Adapun ciri dari Pendidikan Gaya Kolonial antara lain:
ADVERTISEMENT
Lantas apa sebenarnya esensi dari Pendidikan dan sekolah kalau sekolah hanyalah sebagai alat penindasan?
Dari pengalaman dan pemikiran mendalam Paulo Freire tersebut munculah sebuah karya tulis berupa buku dengan judul Pedagogy of the Oppressed atau Pendidikan Kaum Tertindas pada tahun 1970. Dimana dalam karyanya tersebut Paulo Freire menekankan poin-poin penting yaitu:
ADVERTISEMENT
Poin-poin tersebut akan selaras dengan visi misi pendidikan di Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan (Preambule) UUD 1945 kemudian dijabarkan dalam batang tubuh pada pasal 28C ayat (1)
Sangat penting bagi seorang pendidik untuk bisa mengimplementasikan praktik pendidikan yaang menjunjung kebebasan disertai dengan tanggungjawab supaya tidak tergelincir dengan gaya pendidikan kolonial di jaman sekarang.
Salam Hangat,
Tami WS