Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hari Stroke Sedunia, Be Greater Than Stroke
29 Oktober 2024 21:10 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari wahyu andrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober setiap tahunnya. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang penyakit stroke, dampaknya, serta pentingnya pencegahan dan penanganan dini. Tema Hari Stroke Sedunia 2024 adalah "Be Greater Than Stroke" yang artinya "Kita Bisa Mengalahkan Stroke".
ADVERTISEMENT
"Be Greater Than Stroke" dipilih dengan tujuan untuk memberikan pesan yang kuat dan inspiratif kepada masyarakat, terutama para penyintas stroke. Tema ini ingin menyuntikkan semangat optimisme bahwa stroke bukanlah akhir dari segalanya. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang kuat, para penyintas stroke dapat kembali menjalani hidup yang lebih baik. Melalui peringatan hari stroke sedunia, masyarakat diajak untuk lebih proaktif dalam mencegah stroke. Dengan gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dapat mengurangi risiko terkena stroke. Proses pemulihan setelah stroke juga menjadi perhatian dalam peringatan hari stroke sedunia. Dengan rehabilitasi yang tepat, banyak fungsi tubuh yang terganggu akibat stroke dapat kembali pulih. "Be Greater Than Stroke" mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling mendukung, baik bagi para penyintas maupun bagi mereka yang ingin mencegah stroke.
ADVERTISEMENT
Ide untuk memperingati Hari Stroke Sedunia muncul pada tahun 1990-an. Pada saat itu, data mengenai kasus stroke di seluruh dunia semakin banyak dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Para ahli kesehatan menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini. Pada tahun 2006, sebuah tonggak penting tercapai dengan terbentuknya World Stroke Organization (WSO). Organisasi ini merupakan hasil penggabungan dari dua organisasi sebelumnya, yaitu International Stroke Society (ISS) dan World Stroke Federation (WSF). Tanggal 29 Oktober dipilih sebagai Hari Stroke Sedunia karena merupakan tanggal yang ditetapkan dalam Kongres Stroke Dunia di Vancouver, Kanada pada tahun 2004. Tanggal ini kemudian diresmikan pada tahun 2006 oleh Dr. Vladimir Hachinski, seorang ahli saraf klinis asal Kanada. WSO kemudian secara resmi menetapkan tanggal 29 Oktober sebagai Hari Stroke Sedunia. Setiap tahunnya, WSO menetapkan tema yang berbeda untuk menyoroti aspek tertentu dari penyakit stroke. Tema-tema ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dan mendorong tindakan nyata dalam mengatasi masalah stroke. Hari Stroke Sedunia merupakan inisiatif global yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stroke. Dengan memperingatinya, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dalam upaya mencegah dan mengatasi penyakit yang sangat melumpuhkan ini.
ADVERTISEMENT
Banyak orang masih belum memahami sepenuhnya tentang stroke, gejala-gejalanya, dan faktor risikonya. Hari Stroke Sedunia bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat agar lebih waspada. Dengan mengetahui faktor risiko stroke, maka dapat dilakukan upaya pencegahan seperti menjaga pola hidup sehat, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kadar kolesterol. Semakin cepat stroke terdeteksi dan ditangani, semakin besar peluang untuk memulihkan fungsi tubuh yang terganggu. Hari stroke sedunia juga menjadi momentum untuk memberikan dukungan kepada para penyintas stroke dan keluarga mereka.
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berhenti. Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal utama, yaitu penyumbatan dan pendarahan. Penyumbatan (stroke iskemik) merupakan kondisi dimana pembuluh darah yang membawa darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Pendarahan (stroke hemoragik) adalah kondisi dimana pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
ADVERTISEMENT
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum terjadi. Stroke ini disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke otak. Penyebab utama stroke iskemik adalah penumpukan plak (lemak, kolesterol) di dinding pembuluh darah, yang lama-kelamaan dapat menyumbat pembuluh darah (disebut dengan aterosklerosis) dan gumpalan darah yang terbentuk di bagian tubuh lain (misalnya jantung) dapat berpindah dan menyumbat pembuluh darah di otak. Gejala stroke iskemik dapat muncul secara tiba-tiba dan bervariasi pada setiap individu, tetapi umumnya meliputi: kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh; kesulitan berbicara atau memahami ucapan; gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata; pusing atau kehilangan keseimbangan; sakit kepala yang hebat dan tiba-tiba. Setiap menit sangat berharga dalam penanganan stroke sehingga pertolongan medis harus segera diberikan. Penanganan stroke iskemik bertujuan untuk memulihkan aliran darah ke otak secepat mungkin. Beberapa metode yang mungkin dilakukan antara lain melalui pemberian obat dan trombektomi. Pemberian obat bertujuan untuk melarutkan gumpalan darah atau mencegah pembentukan gumpalan darah baru. Sedangkan trombektomi adalah prosedur untuk mengangkat gumpalan darah secara langsung. Pencegahan stroke iskemik sangat penting. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: mengontrol tekanan darah; mengontrol kadar kolesterol; mengelola diabetes; berhenti merokok; menjaga berat badan ideal; rutin berolahraga; mengonsumsi makanan sehat.
ADVERTISEMENT
Stroke hemoragik adalah jenis stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak karena kekurangan oksigen dan nutrisi. Penyebab utama stroke hemoragik antara lain adalah hipertensi, aneurisma dan malformasi arteriovenosa. Hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat melemahkan dinding pembuluh darah sehingga mudah pecah. Aneurisma merupakan penonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah yang dapat pecah. Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah kelainan pembuluh darah sejak lahir yang dapat menyebabkan perdarahan. Gejala stroke hemoragik umumnya muncul secara tiba-tiba dan dapat bervariasi, tetapi seringkali lebih parah dibandingkan stroke iskemik. Beberapa gejala yang umum meliputi: sakit kepala yang hebat dan tiba-tiba; muntah-muntah; kehilangan kesadaran; kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh; gangguan penglihatan; bingung atau disorientasi. Stroke hemoragik merupakan kondisi darurat medis yang dapat mengancam jiwa sehingga harus segera mendapatkan pertolongan medis. Pencegahan stroke hemoragik dapat dilakukan dengan cara mengontrol faktor risiko, seperti: mengontrol tekanan darah; mengendalikan kolesterol; menjaga berat badan ideal; berhenti merokok; rutin berolahraga; mengonsumsi makanan sehat.
ADVERTISEMENT
Stroke dapat menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya: kelumpuhan; kesulitan berbicara atau menelan; gangguan penglihatan; depresi; dan inkontinensia (tidak bisa mengontrol buang air kecil atau besar). Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stroke sangat penting untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini. Dengan mengetahui faktor risiko, gejala, dan cara pencegahan stroke, maka dapat dikurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Prevalensi stroke di Indonesia tergolong tinggi dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Jumlah kasus stroke di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan gaya hidup, peningkatan usia harapan hidup, dan peningkatan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas. Perubahan gaya hidup disebabkan karena modernisasi dan urbanisasi, menimbulkan gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi makanan tinggi garam dan lemak, kurang aktivitas fisik, dan stres. Perubahan gaya hidup berpotensi menimbulkan faktor risiko yang tidak terkendali, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
ADVERTISEMENT
Penyakit stroke merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Meskipun beberapa upaya sudah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, tetapi masih terdapat sejumlah tantangan, hambatan, dan permasalahan yang perlu diatasi, di antaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat, akses pelayanan kesehatan yang tidak merata, keterbatasan sumber daya, sistem rujukan yang belum optimal, dan kurangnya program rehabilitasi.
Kurangnya kesadaran masyarakat tergambarkan dari banyaknya masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya memahami faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan gaya hidup tidak sehat. Tidak semua orang dapat mengenali gejala stroke secara dini, sehingga seringkali penanganan menjadi terlambat. akses pelayanan kesehatan yang tidak merata bagi penderita stroke karena terdapat perbedaan yang signifikan antara akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai di daerah perkotaan dan pedesaan. Kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih dalam penanganan stroke, terutama di daerah-daerah terpencil. Keterbatasan sumber daya salah satunya adalah anggaran yang dialokasikan untuk program pencegahan dan penanganan stroke seringkali masih terbatas. Selain itu, tidak semua fasilitas kesehatan memiliki peralatan medis yang lengkap untuk penanganan stroke. Sistem rujukan yang belum optimal menyebabkan pasien stroke seringkali mengalami keterlambatan dalam mendapatkan rujukan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap. Kurangnya program rehabilitasi terhadap penderita stroke ditandai dengan terbatasnya fasilitas rehabilitasi untuk pasien stroke, terutama di daerah-daerah. Biaya rehabilitasi yang tinggi menjadi kendala bagi sebagian besar pasien.
ADVERTISEMENT
Permasalahan dan hambatan tersebut menimbulkan beberapa dampak. Tingkat kematian dan angka kecacatan akibat stroke di Indonesia masih cukup tinggi. Penyintas stroke yang mengalami kecacatan jangka panjang akan berdampak terhadap kualitas hidupnya. Stroke menimbulkan beban ekonomi yang besar bagi keluarga dan negara. Penanggulangan penyakit stroke di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Namun, dengan upaya bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, tenaga medis, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, masalah ini dapat diatasi. Penting untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat, memperbaiki akses pelayanan kesehatan dan pelayanan medis, serta mendukung upaya rehabilitasi bagi para penyintas stroke.
Penanganan stroke di Indonesia membutuhkan payung hukum yang mengatur mengenai: standar pelayanan minimum yang harus dipenuhi oleh fasilitas kesehatan dalam menangani pasien stroke, mencakup penanganan awal, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi; program jaminan kesehatan yang mencakup perawatan stroke, mengatur cakupan layanan, prosedur klaim, dan biaya yang ditanggung; peraturan yang mendorong upaya pencegahan stroke, seperti kampanye kesehatan masyarakat, regulasi produk makanan dan minuman, serta pengendalian faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol; peraturan terkait rehabilitasi stroke yang mengatur hak pasien untuk mendapatkan rehabilitasi, jenis layanan rehabilitasi yang tersedia, dan pembiayaannya.
ADVERTISEMENT