Konten dari Pengguna

Kecerdasan Buatan dalam Bidang Medis, Peluang dan Tantangan

wahyu andrianto
Aktivitas: Anggota Aktif World Association for Medical Law, Dosen Tetap FHUI, Konsultan Hukum Kesehatan
17 Oktober 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari wahyu andrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecerdasan Buatan, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI), merupakan simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakan manusia. AI dirancang untuk dapat belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah. Perkembangan AI telah mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Generasi Pertama AI dimulai dengan konsep mesin yang dapat berpikir dan memecahkan masalah sederhana pada tahun 1950-an. Generasi Kedua AI dimulai dengan pengembangan sistem yang dapat meniru keahlian manusia dalam bidang tertentu pada tahun 1960-an hingga tahun 1970-an. Namun, pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, kemajuan AI melambat karena keterbatasan teknologi dan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap AI. Generasi Ketiga AI ditandai dengan kembalinya minat masyarakat pada AI dengan munculnya jaringan saraf tiruan dan mesin pembelajaran pada tahun 1980-an hingga tahun 1990-an. Generasi Keempat AI merupakan era keemasan AI yang ditandai dengan kemajuan pesat dalam deep learning, big data, dan komputasi awan pada tahun 2000-an hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Kemajuan teknologi mendorong batas-batas kemampuan AI, membuka peluang baru dan menghadirkan berbagai tantangan. Dengan pemahaman yang baik tentang AI, maka manusia dapat memanfaatkan teknologi ini secara bijaksana untuk meningkatkan kualitas hidupnya. AI sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: Mobil tanpa pengemudi (kendaraan otonom) yang menggunakan AI untuk mendeteksi lingkungan sekitar, membuat keputusan mengemudi, dan menghindari kecelakaan. Sistem ini mengandalkan sensor, kamera, dan algoritma pembelajaran mesin untuk mengoperasikan kendaraan secara mandiri; Aplikasi navigasi seperti Google Maps menggunakan AI untuk menganalisis lalu lintas secara real-time dan memberikan rute tercepat bagi pengguna. AI juga dapat memprediksi kemacetan lalu lintas dan menawarkan alternatif rute; AI dapat digunakan untuk memprediksi kapan suatu komponen kendaraan akan rusak, sehingga memungkinkan perawatan dilakukan sebelum terjadi kerusakan yang lebih serius; Bank dan perusahaan kartu kredit menggunakan AI untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan dan mencegah penipuan. Algoritma AI dapat menganalisis pola transaksi dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak biasa; AI dapat digunakan untuk menilai kelayakan kredit seseorang dengan menganalisis data historis seperti riwayat pembayaran, pendapatan, dan utang; Algoritma AI digunakan untuk melakukan transaksi saham secara otomatis berdasarkan analisis data pasar yang sangat cepat; Platform streaming seperti Netflix dan Spotify menggunakan AI untuk merekomendasikan film, musik, atau acara TV yang disukai oleh pengguna berdasarkan riwayat tontonan atau pendengaran mereka; AI dapat digunakan untuk menghasilkan konten kreatif seperti musik, puisi, atau bahkan gambar; AI digunakan untuk membuat karakter non-pemain (NPC) yang lebih cerdas dan realistis dalam permainan video.
ADVERTISEMENT
AI telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia dan terus berkembang pesat. Kemampuan AI untuk belajar dari data dan membuat keputusan yang kompleks membuatnya menjadi teknologi yang sangat potensial untuk memecahkan berbagai masalah kompleks di dunia. Dalam bidang medis, penerapan AI dapat membantu tenaga medis dalam tindakan medis dan pelayanan medis, mulai dari diagnosis penyakit hingga pengembangan obat-obatan baru. AI dapat membantu tenaga medis dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan cepat. Misalnya, AI menganalisis gambar medis untuk mendeteksi tumor atau lesi yang sulit dilihat oleh mata manusia. Dalam bidang farmasi dan obat-obatan, AI dapat mempercepat proses penemuan obat baru dengan mengidentifikasi molekul yang berpotensi menjadi obat dan merancang uji klinis yang lebih efisien. Terkait dengan perawatan pasien di rumah sakit, maka AI dapat membantu tenaga kesehatan (khususnya adalah perawat) dalam merancang rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien dan memantau kondisi pasien secara terus-menerus, misalnya melalui sensor yang terpasang pada tubuh pasien. Dalam bidang pembedahan, robot bedah yang dikendalikan oleh AI dapat membantu tenaga medis melakukan operasi dengan tingkat presisi yang tinggi. Dalam bidang medis, AI dimanfaatkan dalam berbagai bidang keilmuan medis, di antaranya adalah radiologi, patologi, onkologi, farmakologi dan epidemiologi.
ADVERTISEMENT
Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penggunaan gambar medis untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai penyakit. AI, terutama melalui teknik deep learning, dapat menganalisis gambar medis seperti X-ray, CT scan, dan MRI dengan akurasi yang tinggi. Algoritma AI dilatih dengan menggunakan jutaan gambar medis yang telah diberi label oleh radiolog. Setelah dilatih, AI dapat mengidentifikasi pola dan fitur yang sulit dideteksi oleh mata manusia, sehingga dapat membantu radiolog dalam: mendeteksi lesi, tumor, atau kelainan lainnya pada gambar medis dengan tingkat akurasi yang tinggi dan konsisten; memisahkan organ atau jaringan yang berbeda dalam gambar medis, sehingga memudahkan radiolog dalam menganalisis area yang spesifik; mengukur ukuran, bentuk, dan volume lesi dengan lebih akurat, yang penting untuk memantau perkembangan penyakit dan respon terhadap pengobatan; membantu dalam mengklasifikasikan jenis penyakit berdasarkan karakteristik gambar medis. AI telah membawa perubahan yang signifikan dalam bidang radiologi.
ADVERTISEMENT
Patologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit melalui pemeriksaan sampel jaringan, organ, atau cairan tubuh. Dengan adanya AI, proses diagnosis dalam patologi menjadi lebih akurat, efisien, dan objektif. Pemanfaatan AI dalam patologi, di antaranya adalah untuk: mendeteksi sel kanker dengan tingkat akurasi yang tinggi, bahkan pada tahap awal ketika sel kanker sulit dibedakan dengan sel normal; mengklasifikasikan jenis tumor berdasarkan karakteristik morfologis dan molekulernya; memprediksi perkembangan penyakit dan respon pasien terhadap pengobatan berdasarkan analisis gambar histopatologi; mengukur ukuran dan jumlah lesi secara otomatis, yang penting untuk memantau perkembangan penyakit.
Onkologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang tumor dan kanker. Dengan adanya AI, penanganan penyakit kanker menjadi lebih presisi dan efisien. AI mampu menganalisis data medis dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat, sehingga dapat membantu dokter onkologi dalam berbagai aspek perawatan kanker. Pemanfaatan AI dalam onkologi, di antaranya adalah untuk: menganalisis gambar hasil pemindaian seperti CT scan, MRI, dan PET-CT untuk mendeteksi tumor, mengukur ukurannya, dan memantau perkembangannya; membantu mengklasifikasikan jenis tumor berdasarkan karakteristik genetik dan morfologinya, sehingga dapat menentukan jenis pengobatan yang paling tepat; memprediksi kemungkinan kambuhnya kanker dan harapan hidup pasien berdasarkan data klinis dan genetik; menemukan kombinasi obat yang paling efektif untuk pasien tertentu, serta untuk merancang obat baru yang lebih efektif dan aman; memantau perkembangan penyakit kanker secara real-time dengan menganalisis data dari berbagai sumber, seperti hasil pemeriksaan laboratorium, gambar medis, dan data genetik.
ADVERTISEMENT
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan, mulai dari cara kerjanya dalam tubuh hingga efek sampingnya. Dengan adanya AI, proses penemuan dan pengembangan obat menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat. Pemanfaatan AI dalam farmakologi, di antaranya adalah untuk: menganalisis data molekul dalam jumlah besar untuk menemukan senyawa kimia yang berpotensi menjadi obat baru; membantu merancang struktur molekul obat yang lebih efektif dan aman; memprediksi efek samping obat sebelum dilakukan uji klinis pada manusia; membantu dalam memilih obat yang paling tepat dan dosis yang optimal untuk setiap pasien berdasarkan data genetik dan klinisnya; menganalisis data uji klinis untuk mengidentifikasi pola yang tidak terduga dan mempercepat proses pengembangan obat.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dalam populasi. Dengan adanya AI, pemahaman manusia tentang penyebaran penyakit, identifikasi faktor risiko, dan pengembangan strategi pencegahan menjadi lebih mendalam dan efektif. Pemanfaatan AI dalam epidemiologi, di antaranya adalah untuk: memproses data dalam jumlah besar dengan cepat, seperti data demografi, data kesehatan, dan data lingkungan. Ini memungkinkan para epidemiolog untuk mengidentifikasi pola dan tren yang sulit dilihat secara manual; memprediksi wabah penyakit dengan menganalisis data historis dan real-time tentang penyebaran penyakit; mengidentifikasi faktor risiko yang terkait dengan penyakit tertentu dengan menganalisis data genetik, lingkungan, dan gaya hidup; membuat model simulasi penyebaran penyakit, yang dapat membantu dalam mengevaluasi efektivitas strategi pencegahan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan AI dalam bidang medis berpotensi untuk meningkatkan kualitas pelayanan medis dan tindakan medis. Namun, perkembangan teknologi AI yang sangat cepat juga menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal keamanan data dan etika. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang tepat untuk menyeimbangkan antara perkembangan inovasi dan perlindungan pasien. Regulasi ini harus dapat: menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan dan penerapan teknologi AI dalam bidang kesehatan; memastikan bahwa penggunaan AI dalam bidang medis dilakukan secara aman dan efektif, serta tidak membahayakan pasien; memastikan bahwa penggunaan AI tidak menurunkan kualitas pelayanan medis dan tindakan medis; melindungi privasi data pasien. Beberapa tantangan yang muncul dalam pengaturan AI, di antaranya adalah: Teknologi AI berkembang sangat cepat, sehingga sulit untuk membuat regulasi yang relevan dengan perkembangan tersebut; Teknologi AI sangat kompleks, sehingga sulit untuk membuat regulasi yang dapat diterapkan dalam kompleksitas tersebut; belum ada standar global yang jelas mengenai regulasi AI dalam bidang medis.
ADVERTISEMENT
Pengaturan mengenai AI harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi perkembangan teknologi yang cepat, tetapi tetap memberikan perlindungan yang memadai bagi pasien. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme pengawasan yang berkelanjutan dalam implementasi regulasi tersebut. Selain itu, perlu adanya kerja sama internasional untuk mengembangkan standar dan regulasi agar terwujud harmonisasi pengaturan terkait dengan AI. Untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan medis dan tindakan medis berbasis AI yang beretika, maka tenaga kesehatan, tenaga medis serta pengembang AI harus diberikan pendidikan dan pelatihan (pembekalan) yang memadai agar memahami implikasi etis dan sosial dari AI.
Pengaturan AI dalam bidang medis adalah isu yang sangat kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan pengaturan yang tepat, dapat dimaksimalkan manfaat AI dalam meningkatkan kualitas pelayanan medis dan tindakan medis yang tetap memberikan perlindungan terhadap keamanan serta privasi pasien.
ADVERTISEMENT
Sumber foto: https://pixabay.com/id/photos/peralatan-medis-obat-laboratorium-4099429/