Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Peranan Regulasi dalam Melindungi Anak dari Kanker
10 Februari 2025 13:01 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari wahyu andrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 400.000 kasus kanker pada anak (usia 0-19 tahun) setiap tahunnya di seluruh dunia. Jenis kanker yang umum terjadi pada anak adalah leukemia, tumor otak, limfoma, dan retinoblastoma. Tingkat kelangsungan hidup anak dengan kanker bervariasi secara signifikan tergantung pada jenis kanker, stadium penyakit, dan akses terhadap pengobatan. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, tingkat kelangsungan hidup umumnya lebih tinggi (lebih dari 80%) dibandingkan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Terdapat kesenjangan dalam akses terhadap diagnosis dini, pengobatan, dan perawatan paliatif untuk kanker anak antara negara kaya dan miskin. Sebagian besar anak dengan kanker tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana sumber daya dan fasilitas kesehatan terbatas.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, berdasarkan data dari Globocan pada tahun 2020, terdapat sekitar 11.156 kasus kanker anak baru setiap tahunnya. Namun, angka ini kemungkinan masih di bawah angka sebenarnya karena kurangnya data dan sistem pelaporan yang komprehensif. Jenis kanker yang sering ditemukan pada anak di Indonesia antara lain leukemia, retinoblastoma, tumor otak, limfoma, dan neuroblastoma. Tingkat kelangsungan hidup anak pengidap kanker di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterlambatan diagnosis, akses terbatas ke pengobatan dan perawatan yang berkualitas, serta kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kanker pada anak.
Kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Kanker pada anak sebagian besar tidak terkait dengan gaya hidup atau faktor risiko lingkungan seperti pada orang dewasa. Kanker pada anak disebabkan oleh perubahan genetik atau masalah pada pertumbuhan sel sejak dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Leukemia adalah jenis kanker yang umumnya terjadi pada anak-anak, menyumbang sekitar 30% dari semua kanker pada anak-anak. Leukemia adalah kanker darah yang menyerang sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibuat. Ada beberapa jenis leukemia pada anak-anak, tetapi yang umum adalah leukemia limfoblastik akut (LLA) dan leukemia mieloid akut (AML). Tumor otak dan sumsum tulang belakang adalah jenis kanker kedua yang umumnya terjadi pada anak-anak, yaitu menyumbang sekitar 26% dari semua kanker anak-anak. Limfoma adalah kanker sistem limfatik, yang membantu melawan infeksi. Limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin adalah dua jenis utama limfoma. Limfoma non-Hodgkin lebih sering terjadi pada anak-anak.
Neuroblastoma adalah kanker yang berkembang pada sel-sel saraf di luar otak. Kanker ini sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Tumor Wilms adalah kanker ginjal yang hampir selalu terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Retinoblastoma adalah kanker mata yang menyerang retina, yaitu lapisan jaringan di bagian belakang mata. Kanker ini biasanya terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Osteosarkoma adalah kanker tulang yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kanker ini biasanya berkembang di tulang lengan atau kaki. Sarkoma jaringan lunak adalah kanker yang berkembang pada jaringan lunak tubuh, seperti otot, lemak, atau pembuluh darah.
ADVERTISEMENT
Perubahan atau mutasi pada gen dapat meningkatkan risiko kanker pada anak. Beberapa mutasi diwariskan dari orang tua, sementara yang lain terjadi secara acak saat perkembangan janin. Anak-anak dengan sindrom kanker turunan, seperti sindrom Li-Fraumeni atau retinoblastoma herediter, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tertentu.
Paparan radiasi tingkat tinggi, seperti sinar-X atau radioterapi, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker pada anak, terutama leukemia dan kanker tiroid. Paparan zat kimia tertentu, seperti benzena atau pestisida, diduga dapat meningkatkan risiko kanker pada anak. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan ini. Beberapa infeksi virus, seperti virus Epstein-Barr (EBV) atau human immunodeficiency virus (HIV), dapat meningkatkan risiko limfoma pada anak.
Meskipun gaya hidup bukan merupakan faktor risiko utama kanker pada anak, beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Kanker pada anak berdampak pada kesehatan fisik anak. Kanker dan pengobatannya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, seperti kelelahan, nyeri, mual, muntah, rambut rontok, perubahan berat badan, dan gangguan fungsi organ. Kanker dan pengobatannya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun kognitif. Anak dengan kanker mengalami penurunan kualitas hidup akibat gejala penyakit, efek samping pengobatan, dan keterbatasan aktivitas. Anak dengan kanker dapat mengalami berbagai emosi negatif, seperti ketakutan, kecemasan, kesedihan, kemarahan, dan rasa bersalah. Kanker dan pengobatannya dapat memengaruhi kemampuan kognitif anak, seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar. Anak dengan kanker mengalami kesulitan berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan merasa terisolasi.
Regulasi memiliki peran penting dalam mencegah kanker pada anak dengan mengendalikan paparan bahan karsinogenik. Regulasi yang efektif dapat melindungi anak-anak dari zat-zat berbahaya yang dapat memicu perkembangan kanker. Regulasi berperan dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bahan-bahan yang bersifat karsinogenik berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Proses ini melibatkan penelitian dan pengujian untuk menentukan tingkat bahaya suatu zat terhadap kesehatan manusia, terutama anak-anak. Regulasi dapat membatasi atau melarang penggunaan bahan-bahan karsinogenik tertentu dalam produk-produk yang sering digunakan oleh anak-anak, seperti mainan, makanan, atau produk perawatan pribadi. Tujuannya adalah untuk mengurangi atau menghilangkan paparan anak-anak terhadap zat-zat berbahaya ini. Regulasi juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko paparan karsinogen dan cara menghindarinya. Melalui kampanye edukasi dan informasi yang efektif, masyarakat dapat lebih waspada dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan kanker pada anak.
ADVERTISEMENT
Kanker pada anak seringkali sulit dideteksi karena gejalanya yang tidak khas dan mirip dengan penyakit umum lainnya. Deteksi dini dan diagnosis yang akurat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan anak dengan kanker. Semakin cepat kanker terdiagnosis, semakin besar kemungkinan pengobatan berhasil dan anak dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Regulasi memiliki peran penting dalam memastikan deteksi dini dan diagnosis kanker pada anak dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Kanker pada anak merupakan penyakit serius yang memerlukan penanganan komprehensif. Akses terhadap pengobatan dan perawatan yang berkualitas penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan anak dengan kanker dan memastikan kualitas hidup mereka tetap terjaga. Regulasi berperan dalam menjamin pembiayaan pengobatan dan perawatan kanker anak, baik melalui skema asuransi kesehatan pemerintah (seperti BPJS Kesehatan) maupun program-program khusus yang didanai oleh pemerintah atau yayasan sosial. Tujuannya adalah untuk meringankan beban finansial keluarga pasien dan memastikan bahwa anak-anak dengan kanker tidak terhalang untuk mendapatkan pengobatan karena masalah biaya. Regulasi berperan dalam memastikan ketersediaan obat-obatan kemoterapi, terapi target, dan obat-obatan lain yang dibutuhkan untuk pengobatan kanker anak. Hal ini meliputi pengaturan produksi, distribusi, dan harga obat-obatan, serta memastikan bahwa obat-obatan tersebut tersedia di fasilitas kesehatan yang melayani pasien kanker anak. Regulasi berperan dalam memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan kanker anak, seperti rumah sakit dengan fasilitas onkologi anak, pusat radioterapi, dan fasilitas rehabilitasi. Hal ini meliputi pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan, serta memastikan bahwa fasilitas tersebut dilengkapi dengan peralatan medis yang modern dan tenaga medis yang kompeten. Regulasi berperan dalam memastikan ketersediaan tenaga medis yang kompeten dan terlatih dalam penanganan kanker anak, seperti dokter spesialis onkologi anak, perawat onkologi, radioterapis, dan tenaga medis lainnya. Hal ini meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga medis, serta memastikan bahwa mereka memiliki sertifikasi dan lisensi yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Regulasi yang kuat dan implementasi yang efektif adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa anak-anak. Namun, regulasi saja tidak cukup. Diperlukan tindakan nyata dari pemerintah, Sumber Daya Manusia Kesehatan, masyarakat, dan keluarga untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat dan bebas dari kanker.