Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Penulisan Kata Kerja ‘di’ Dipisah atau Digabung?
26 Oktober 2021 20:12 WIB
Tulisan dari Wahyudi Anggara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski sudah belajar dalam menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, banyak pengguna Bahasa Indonesia yang salah dalam menuliskan ejaannya. Salah satu kata yang sering kali salah dalam penulisan ejaannya adalah kata ‘di’.
ADVERTISEMENT
Satu kesalahan yang masih sering dilakukan dalam penulisan kata ‘di’ adalah apakah dipisah atau digabung?
Berikut beberapa cara penulisan kata ‘di’ yang benar:
1. Penulisan kata ‘di’ digabung.
Penulisan ‘di’ ditulis menyambung/digabung apabila ‘di’ berfungsi sebagai imbuhan (awalan).
Misalnya: dibuka, dibakar, dipukul, dilarang, dilaporakan, diperlukan, dst.
Contoh: kalimat penulisan ‘di’ digabung sebagai imbuhan (awalan).
Di larang membuang sampah sembarangan (salah)
Seharusnya,
Dilarang membuang sampah sembarangan (benar)
Penggunaan kata ‘di’ sebagai imbuhan berfungsi untuk membentuk keta kerja pasif. Jika diubah menjadi kata kerja aktif maka penggunaan imbuhan ‘di’ diganti menggunakan kata imbuhan ‘Me’. Contoh: dipukul (kata kerja pasif) diubah menjadi memukul (kata kerja aktif).
2. Penulisan kata ‘di’ dipisah.
ADVERTISEMENT
Penulisan dipisah apabila kata ‘di’ berfungsi sebagai kata depan (preposisi). Penggunaan ‘di’ sebagai kata depan berfungsi untuk menunjukan keterangan tempat.
Misalnya: di kantor, di rumah, di kampus, di Jakarta, di Bali, dst.
Contoh kalimat penulisan ‘di’ dipisah sebagai kata depan (preposisi).
Saya tinggal dijakarta (salah)
Seharusnya,
Saya tinggal di Jakarta (benar)
Banyak orang yang membedakan penulisan itu dengan pedoman bahwa ‘di’ yang dipisah digunakan untuk menunjukkan tempat. Dan menganggap menggap bahwa, selain kata yang menunjukan tempat ‘di’ selalu digabung.
Meskipun sebenarnya preposisi yang menandai tempat (di, ke, dari) ditulis terpisah, ada juga preposisi yang ditulis digabung seperti pada kata yang sudah lazim.
Contoh kata kerja yang sudah lazim: kepada, darimana, keluar, dll.
ADVERTISEMENT
Jika ada preposisi yang digabung dan dipisah, Lalu bagaimana dengan penulisan ‘di mana’ yang sering digunakan untuk menghubungkan dua klausa?
Untuk menghubungkan dua klausa, Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk ‘di mana’ (padanan dalam Bahasa inggris adalah Who, Whom, Which, atau Where) atau variasinya (dalam mana, dengan mana, yang mana, dan sebagainya).
Pada dasarnya Bahasa Indonesia hanya mengenal kata ‘yang’ sebagai kata penghubung dua klausa, dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian penggunaan kata ‘di mana’ maupun ‘yang mana’ harus dihindari, termasuk dalam keterangan rumus matematika.
Contoh;
Kasus penganiayaan terhadap Petugas Kesehatan di mana para pelakunya adalah kelompok kriminal bersenjata sangat disesalkan.
Seharusnya,
Kasus penganiayaan terhadap Petugas Kesehatan yang dilakukan oleh kelompok criminal bersenjata sangat disesalkan.
ADVERTISEMENT
Pengunaan di mana (selalu ditulis terpisah) yang tepat hanyalah dalam sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk di mana-mana.
Contoh;
• Di mana ia menginap?
• Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap.
• Ia dapat menginap dimana mana.
Penulisan kata ‘di’ mungkin terihat hal yang sepele namun jika kita pelajari penggunaan ‘di’ adalah hal yang penting untuk diperhatikan.