Konten dari Pengguna

Pro & Kontra Penggunaan AI (Artificial Intelligence) Dalam Bidang Desain Grafis

Wahyudin Jaya Saputra
Mahasiswa vokasi IPB
25 Maret 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyudin Jaya Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto : freepik.com
ADVERTISEMENT
Seiring dengan berkembangnya zaman,banyak teknologi yang selalu di perbaharui setiap harinya. Dimulai dari berkembangnyaVirtual Reality (VR), Metaverse, dan yang sedang banyak diperbincangkan hingga saat ini adalah Artificial intelligence atau yang sering kita sebut dengan kecerdasan buatan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, mulai banyak pekerjaan-pekerjaan yang tergantikan dengan teknologi, contohnya adalah teknologi yang bernama drone. Dengan dikeluarkannya drone, sekarang dalam pembuatan film kita tidak perlu repot-repot menggunakan kameraman yang menaiki helikopter, hanya dengan menggunakan drone, kita cukup duduk sambil mengendalikan drone menggunakan remote control. Begitu juga dengan kehadirannya AI atau artificial intelligence , banyak orang-orang yang merasa terancam dengan kehadirannya AI.
ADVERTISEMENT
AI sendiri adalah kepanjangan dari Artificial intelligence yaitu sebuah teknologi kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sistem komputer dapat meniru kemampuan intelektual manusia. Tentu saja penggunaan AI ini tidak terlalu sulit, kita hanya perlu memberikan AI perintah yang diinginkan, semakin rinci perintah yang diberikan maka hasilnya akan semakin spesifik. Meskipun AI ini dapat membuat pekerjaan menjadi mudah, tetap saja banyak orang-orang yang dapat dengan mudahnya membedakan hasil dari berpikir menggunakan otak manusia dan juga kecerdasan buatan, maka dari itu pengguna harus dapat menggunakan AI secara bijak.
Kehadiran AI membuat banyak pekerjaan menjadi terancam dan akhirnya posisinya tergantikan oleh AI, dimulai dari bidang peng-codingan, layanan konsumen ( Costumer Service ), Market research analyst, Desainer Grafis dan masih banyak bidang pekerjaan lainnya. Tentu saja perkembangan AI ini mendapatkan pro dan kontra yang tidak dapat dihindari, jika ada keuntungan atau kelebihan dari sebuah teknologi, maka ada juga kekurangan dari teknologi tersebut. Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menjelaskan lebih banyak tentang pro dan kontra AI dalam bidang desain grafis.
ADVERTISEMENT
Kelebihan menggunakan AI dalam bidang desain grafis
Sumber foto : freepik.com
Semakin meningkatnya teknologi, kita semakin diberikan kemudahan untuk mengakses teknologi tersebut. Seperti contohnya penggunaan Ai dalam bidang desain grafis. Kelebihan yang dapat kita rasakan ketika menggunakan AI dalam bidang desain grafis adalah dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan secara signifikan dalam pembuatan desain. Dengan hanya menuliskan beberapa kata kunci dan perintah secara rinci, maka tidak perlu waktu lama untuk AI menghasilkan sebuah desain. Selain itu, jika kita merasa ada beberapa aspek yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita dapat memerintahkan AI untuk memperbaiki aspek tersebut. Dengan fitur tersebut AI dapat menghemat waktu kita dalam membuat desain, yang dimana biasanya membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk memikirkan konsep saja, sekarang hanya dalam hitungan menit kita sudah mendapatkan berbagai konsep. Keuntungan lainnya dari AI adalah mudah untuk diakses dan juga terjangkau.
ADVERTISEMENT
Kekurangan menggunakan AI dalam bidang desain grafis
Meskipun kelebihan AI terlihat menggiurkan, faktanya terdapat juga kekurangan yang dimiliki oleh AI, karena pada dasarnya AI juga adalah kecerdasan buatan yang dapat membuat kesalahan. Salah satu kekurangan AI adalah membuat berkurangnya potensi individu dalam kreativitas dan juga orisinalitas dalam pembuatan sebuah karya, karena kita tidak perlu berpikir keras untuk membuat desain dan konsep bahkan yang bahkan rumit sekalipun. Kekurangan lainnya adalah Algoritma AI beroperasi berdasarkan pola yang telah ditentukan sebelumnya dan data yang sudah ada, sehingga dapat membatasi kemampuan AI untuk menghasilkan desain yang inovatif.
Contoh kasus penyalahgunaan AI
Tidak lama ini, ada beberapa oknum yang menyalahgunakan AI dalam membuat karya poster. Dalam sebuah seminar, dilaksanakan sebuah lomba untuk membuat poster yang bertemakan tentang pendidikan. Dalam kasus ini, ada beberapa oknum menggunakan AI untuk membuat poster yang kemudian di-ikutsertakan dalam perlombaan tersebut, tentu saja hal ini dapat merugikan diri sendiri karena menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukan bakat dalam bidang desain. Selain itu menggunakan AI untuk perlombaan pun dinilai tidak adil, karena disaat peserta lain harus berpikir keras untuk membuat rancangan sebuah desain, pengguna AI hanya perlu menuliskan kata kunci secara spesifik untuk membuat poster dalam sekejap mata.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca penjelasan di atas, tentu saja bergantung pada AI bukanlah pilihan yang tepat untuk dilakukan. Dalam menggunakan AI, kita harus bisa menjadi pengguna yang bijak dalam memanfaatkan AI. Demi mengasah potensi kreatifitas individu, maka lebih baik kita menggunakan AI hanya sebagai bahan referensi desain yang akan kita buat. Penggunaan teknologi yang terlalu berlebihan tidak baik untuk kecerdasan yang kita miliki. Semakin kita ketergantungan pada AI, maka potensi kreatifitas akan semakin menurun. Selain itu, banyak juga kasus-kasus kecacatan yang terjadi ketika kita menggunakan kecerdasan buatan ini, seperti contohnya adalah saat membuat gambar jari manusia, tidak banyak AI membuat jari manusia tersebut kurang maupun lebih dari 5. Menggunakan Ai secara bijak dalam membuat desain dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih kreatif dalam membuat desain kedepannya.
ADVERTISEMENT
Penulis : Wahyudin Jaya Saputra mahasiswa sekolah vokasi IPB program studi komunikasi digital dan media