Indonesia Darurat Membaca: Strategi Cerdas Menyikapi Krisis Literasi

Wahyu Destiani
Mahasiswi Ekonomi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyu Destiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/tangan-orang-memegang-buku-gm962459768-262861585
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/tangan-orang-memegang-buku-gm962459768-262861585
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia, dengan keragaman budayanya yang kaya dan populasi yang besar, menghadapi krisis literasi yang memprihatinkan. Meskipun era digital membawa kemudahan akses informasi, tingkat minat baca menurun, dan tantangan literasi tetap menjadi hambatan serius. Artikel ini akan membahas beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menyikapi krisis literasi di Indonesia dan membangun fondasi kuat untuk negeri yang lebih pintar.
ADVERTISEMENT
1. Memperkuat Program Literasi di Sekolah
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/guru-perempuan-membacakan-untuk-murid-sekolah-dasar-multi-budaya-yang-duduk-di-lantai-gm1470160123-501113379
Salah satu langkah utama dalam mengatasi krisis literasi adalah memperkuat program literasi di sekolah. Program-program ini harus dirancang untuk merangsang minat membaca sejak usia dini. Guru dapat mengintegrasikan kegiatan membaca yang menarik, seperti klub buku atau pertunjukan teater, untuk membuat literasi lebih menyenangkan dan relevan bagi siswa.
2. Meningkatkan Akses ke Bahan Bacaan
Penting untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke buku dan bahan bacaan. Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dapat bekerja sama untuk mendirikan mobile perpustakaan atau pusat baca di daerah yang sulit dijangkau. Program donasi buku juga dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan ketersediaan literatur di komunitas-komunitas yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
3. Pendidikan Digital Literasi
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/gadis-gadis-sekolah-dasar-menggunakan-perangkat-digital-di-kelas-sekolah-asli-digital-gm1279150321-377851529
Dalam era digital, literasi tidak lagi hanya berkaitan dengan membaca buku cetak. Penting untuk memasukkan pendidikan digital literasi ke dalam kurikulum. Ini melibatkan pengajaran keterampilan kritis dalam mengelola dan mengevaluasi informasi online, membedakan fakta dari opini, dan menggunakan teknologi dengan bijak.
4. Membangun Peran Positif Media Massa
Media massa memiliki pengaruh besar dalam membentuk budaya dan kebiasaan masyarakat. Program-program literasi dapat bermitra dengan stasiun televisi, radio, dan media online untuk menyampaikan pesan literasi. Kampanye di media sosial juga dapat menjadi sarana efektif untuk mengajak masyarakat membaca lebih banyak dan berbagi pengalaman literasi mereka.
5. Dukungan Komunitas
Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto/orang-orang-yang-bahagia-mendiskusikan-buku-baru-gm1411021602-461005554
Komunitas lokal memiliki peran kunci dalam membangun budaya literasi. Klub buku, pertemuan literasi, dan kegiatan-kegiatan serupa dapat menjadi tempat di mana masyarakat dapat berbagi minat membaca mereka. Dukungan dari sesama anggota komunitas dapat menjadi motivasi yang kuat untuk membaca lebih banyak.
ADVERTISEMENT
6. Inisiatif Swasta dan CSR
Perusahaan swasta dapat berperan dalam mengatasi krisis literasi melalui inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR). Mendukung program-program literasi, menyumbangkan buku, atau mendirikan perpustakaan komunitas adalah cara di mana sektor swasta dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan literasi di Indonesia.
Kesimpulan
Mengatasi krisis literasi di Indonesia memerlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta. Dengan memperkuat program literasi di sekolah, meningkatkan akses ke bahan bacaan, mengajarkan digital literasi, membangun peran positif media massa, mendukung komunitas, dan melibatkan sektor swasta, kita dapat membangun fondasi kuat untuk negeri yang lebih pintar dan berpengetahuan.
Daftar Pustaka:
Sari, I. W., & Santoso, S. (2019). Literasi di Indonesia: Tantangan dan Solusi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
ADVERTISEMENT
Musthofa, B., & Susilo, H. (2020). Pendidikan Literasi di Era Digital. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
UNESCO. (2016). Reading the Past, Writing the Future: Fifty Years of Promoting Literacy. Paris: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Johnson, D., & Smith, A. (2018). The Role of Media in Promoting Literacy in Developing Countries. Journal of Media Literacy Education, 10(2), 56-68.
World Bank. (2017). World Development Report 2018: Learning to Realize Education's Promise. Washington, DC: World Bank.