5 Negara Ini Memiliki Tradisi Unik Selama Ramadhan

24 Mei 2017 13:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
5 Negara Punya Tradisi Unik. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
5 Negara Punya Tradisi Unik. (Foto: Thinkstock)
Ramadhan tinggal menghitung hari. Nuansa bulan puasa sudah terlihat dan riuh di seluruh penjuru Indonesia, mulai dari munculnya beragam iklan puasa, program religi, sale, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, berbagai perayaan menyambut bulan puasa pun telah mulai terasa di beberapa daerah di Indonesia. Budaya yang masih kental membuat kemeriahan bulan ramadhan semakin terasa menyenangkan.
Jika di Indonesia memiliki banyak tradisi ketika bulan ramadhan, bagaimana dengan negara lainnya? Berikut kumparan siapkan tradisi puasa di lima negara berbeda. Yuk, simak!
1. Amerika
Amerika. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Amerika. (Foto: Thinkstock)
Muslim di Amerika menyambut bulan suci ramadhan dengan dua cara. Pertama, mereka datang bersama keluarga ke masjid dengan membawa makanan. Cara ini dinamakan dengan potluck.
Cara kedua, di hari pertama puasa biasanya sebagian umat Muslim memilih berkumpul bersama para tetangga. Tak hanya sesama Muslim, mereka juga berkumpul dengan tetangga Non-muslim untuk makan bersama saat berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
2. Rusia
Rusia. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rusia. (Foto: Thinkstock)
Saat memasuki bulan puasa, umat Muslim Rusia memiliki tradisi untuk berbuka puasa bersama dengan sesama Muslim. Salah satu menu yang wajib dihidangkan saat berbuka adalah khingalsh atau galnash.
Khingals merupakan roti yang diisi dengan keju. Sedangkan Galnash adalah roti yang terbuat dari gandum.
Selain makanan, umat Muslim di Rusia Selatan juga memiliki minuman wajib yang hanya ada saat ramadhan, yaitu kvass. Minuman ini merupakan hasil fermentasi roti atau gandum-ganduman yang tidak mengandung alkohol.
3. Austria
Austria. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Austria. (Foto: Thinkstock)
Untuk menentukan jatuhnya awal Ramadhan, Austria sepakat mengikuti jadwal Arab Saudi. Sebelum memasuki bulan suci, Muslim di Austria biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk anak-anak yatim piatu di Palestina.
ADVERTISEMENT
Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians itu diatur oleh berbagai organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria. Bahkan, kampanyenya mendapatkan sambutan positif dari umat Muslim Austria.
4. Mesir
Mesir. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mesir. (Foto: Thinkstock)
Di dataran tinggi Moqattam, Mesir, terdapat sebuah meriam tua yang diberi nama Hajjah Fatimah. Meskipun meriam itu telah diganti, namun namanya tetap tak berubah.
Meriam ini biasanya digunakan untuk penanda datangnya bulan suci ramadhan. Selain itu, meriam juga akan dibunyikan ketika waktu imsak dan berbuka puasa.
Tak hanya mendentumkan meriam, umat Muslim Mesir juga memiliki tradisi untuk berbuka puasa bersama dengan menyantap hidangan Maidah rahmah atau hidangan kasih sayang. Hidangan ini disajikan gratis bagi mereka yang berpuasa.
5. Yordania
Yordania. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Yordania. (Foto: Thinkstock)
Selama bulan puasa, warga muslim di Yordania biasa menghias jalan dengan berbagai lampu warna-warni. Selain itu, mereka juga mempunyai peraturan untuk makan dalam satu meja saat berbuka puasa, baik dengan orang yan dikenal atau tidak.
ADVERTISEMENT
Untuk hidangan, masyarakat Yordania biasa mengonsumsi Mansaf dan Qatayef. Mansaf merupakan olahan daging domba dengan rempah-rempah. Sedangkan Qatayef merupakan kudapan sejenis pancake dengan kayu manis yang diisi kenari atau gula.