news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Martabak Ternyata Memiliki Nama yang Berbeda di 5 Kota Ini

30 Mei 2017 17:01 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Martabak dari berbagai daerah (Foto: Thinkstoc)
Siapa yang menolak nikmatnya sepotong martabak? Camilan manis dan asin ini tersedia di berbagai daerah di Indonesia. Pada umumnya, martabak di setiap daerah hampir sama. Namun, hampir sama bukan berarti sama persis kan?
ADVERTISEMENT
Meskipun bahan yang dibuat sama, tetapi cara penyebutan martabak di setiap daerah berbeda, lho. Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut!
1. Martabak
Martabak cokelat (Foto: Instagram/@martabakgue_id)
Di Jakarta, makanan berbentuk bundar ini dikenal dengan sebutan martabak. Dulunya, martabak hanya tersedia rasa meses dan kacang. Namun, belakangan ini mulai muncul banyak varian rasa unik dengan aneka topping, kreasi, serta penampilan menarik yang memunculkan rasa untuk mencobanya.
Adapun topping yang dapat kamu coba adalah coklat, keju, kacang mede, kurma, kismis jagung manis, Kit Kat, Milo Green Tea, cream cheese, es krim, dan Oreo. Tekstur martabak bisa disesuaikan dengan jenis martabak yang kamu inginkan, begitu pula dengan tingkat ketebalannya. Ada yang tebal dan tipis, tergantung selera kamu.
ADVERTISEMENT
Perkembangan ini tidak saja terjadi di Jakarta, di kota lain di Indonesia pun turut memeriahkan demamnya aneka martabak yang fenomenal ini. Tak heran mengapa orang-orang begitu menggemari martabak.
2. Terang Bulan
Kue terang bulan (Foto: Wikimedia Commons)
Di Bandung martabak dikenal dengan nama terang bulan. Bentuknya pun tidak jauh berbeda dengan martabak pada umumnya.
Adonan kulit terang bulan terbuat dari campuran tepung terigu, soda kue, telur ayam, santan, air, dan ragi yang dipanggang di atas penggorengan besi tebal khusus hingga adonan kue menjadi matang dan bersarang.
Sebagai pengisi, biasanya diberikan taburan gula pasir, meses dengan biji wijen dan kacang tanah yang dicacah, atau parutan keju yang disiram susu kental manis, dan diolesi mentega. Tekstur kue terang bulan pun agak sedikit kasar dibanding martabak pada umumnya.
ADVERTISEMENT
3. Kue Bandung
Kue Bandung (Foto: Thinkstock)
Di Semarang, martabak dikenal dengan sebutan kue Bandung. Unik bukan?
Sebelum kamu membeli kue Bandung, biasanya penjualnya akan menawarkan untuk memiih adonan kulit kuenya. Setiap adonan kulit dari kue Bandung ini menggunakan campuran bubuk rasa dan pewarna makanan.
Setelah memilih adonan kulitnya, kamu tinggal memilih isi atau toppingnya. Sama seperti martabak di Jakarta, kue Bandung pun memiliki banyak varian topping seperti Ovomaltine, Toblerone, Silver Queen, Nutella, Skippy, Timtam Red Velvet, Mozarela, Crackers, Cream Cheese Oreo dan yang lainnya.
4. Hok Lo Pan
Hok Lo Pan (Foto: Thinkstock)
Di Bangka, martabak dikenal dengan sebutan Hok Lo Pan yang berarti martabak bangka manis dalam bahasa Indonesia. Kue Hok Lo Pan banyak dibuat oleh orang-orang dari suku Hakka.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, kue Hok Lo ini dibuat dari wijen sangrai dan gula pasir. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, kue ini pun berkembang menjadi martabak bangka yang sering kamu nikmati saat ini.
5. Apam Pinang
Apam Pinang (Foto: Thinkstock)
Di Pontianak, martabak dikenal dengan nama Apam Pinang. Bentuknya hampir sama seperti martabak pada umumnya. Yang membedakannya adalah Apam Pinang tidak mengikuti trend martabak yang memiliki banyak varian topping.
Hal ini dikarenakan, masyarakat ingin mempertahankan Apam Pinang sebagai kue tradisional yang khas. Meski Apam Pinang hanya sebagai jajanan pasar yang biasa, namun kue ini sering disajikan sebagai hidangan dalam sebuah acara.