Konten dari Pengguna

Kisah Seru Seorang Fasilitator

Wahyuni
ASN, Penyuluh Sosial Pertama Dinas Sosial Prov. Kaltim
21 Desember 2021 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun lalu saya aktif sebagai fasilitator kegiatan di luar ruangan. Kala itu, jumlah fasilitator dan tim teknis di Kalimantan Timur belum sebanyak sekarang. Sepengetahuan saya, wanita pun hanya beberapa orang saja. Kami para penggiat aktivitas ini sangat akrab satu sama lain, khususnya yang berada di kota Samarinda dan Balikpapan.
ADVERTISEMENT
Penyedia jasa kegiatan, biasanya juga membutuhkan beberapa tenaga diluar karyawan mereka. Maka tak mengherankan, jika beberapa kali kegiatan kami bertemu dengan klien yang sama dengan penyedia jasa yang berbeda.
Saya sangat menikmati aktivitas ini, meski sekarang sudah tidak seaktif dulu namun cerita-cerita itu masih saya kenang.
Pagar Alam Tanah Merah, Samarinda
Gathering, Outing dan Outbound
Kegiatan di luar ruangan sangat menyenangkan bagi banyak orang. Selain sebagai refresing, bagi fasilitator dan tim teknis kegiatan ini tentu saja menjadi kesenangan yang dibayar. Menyenangkan karena dapat membantu orang untuk memunculkan pengetahuan, ide dan pemahaman tentang apa yang telah mereka lakukan. Selanjutnya tentu saja diharapkan peserta dapat menerapkan apa yang telah dipahami dalam kehidupan nyata.
Masyarakat umumnya mengenal beberapa istilah untuk kegiatan di luar ruangan, diantaranya adalah gathering, menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya bersifat menyenangkan tapi juga menjalin silaturahmi dan keakraban, baik sesama anggota komunitas, perusahaan maupun dengan melibatkan anggota keluarganya. Aktivitas yang ada biasanya permainan yang menyenangkan, hiburan musik, hidangan yang beraneka ragam juga pembagian hadiah.
ADVERTISEMENT
Outing tidak jauh berbeda dengan gathering, selain menyenangkan, outing biasanya juga memberikan rangkaian aktivitas tertentu sehingga tidak hanya memecahkan kebekuan namun juga meningkatkan kerjasama.
Sedangkan outbound merujuk pada muatan yang lebih serius, rangkaian aktivitas disusun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, misalnya team building. Secara fisik lebih banyak energi yang diperlukan. Simulasi dan permainan yang disajikan menuntut adanya pemecahan masalah dan strategi tertentu. Secara emosional juga lebih berat dibandingkan dengan gathering dan outing. Durasi waktu biasanya minimal 1 (satu) hari, dimana setiap sesi aktivitas mengandung maksud tertentu, seperti menumbuhkan kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan mempengaruhi untuk mencapai tujuan bersama.
Bagian penting dari kegiatan ini adalah debriefing, guna mengajak peserta memperoleh refleksi dari apa yang telah dilakukan, dengan harapan pemahaman yang telah peserta peroleh dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata terutama dalam pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Baik gathering, outing ataupun outbound seringkali memberikan cerita yang tak terduga, tidak hanya bagi peserta tapi juga fasilitator maupun tim teknis.
Diskusi asik fasilitator dan tim teknis
Peserta makan prasmanan, kami bungkusan
Sudah lazim dalam sebuah kegiatan panitia makan belakangan, layaknya tuan rumah tentu saja kita akan mempersilahkan tamu untuk menyantap hidangan duluan.
Makan sendirian dalam kondisi lapar bisa membuat orang lahap, apalagi jika makannya beramai-ramai. Ditambah lagi dengan perasaan senang dan lelah setelah mengeluarkan banyak energi. Tentu saja, situasi ini seringkali membuat lupa bahwa hidangan yang disantap ada jatahnya. Alhasil, meski telah disiapkan melebihi jumlah orang, makanan tetap saja kurang, terlebih jika dana kegiatan terbilang minim.
Menghadapi kondisi ini, jika peserta mengajak makan bersama, fasilitator hanya akan senyum-senyum. Biasanya sambil bilang “silahkan pak, kami nanti saja” lalu mengambil minum atau sedikit kue sambil menemani ngobrol.
ADVERTISEMENT
Meski lapar, kami tetap setia menunggu sampai acara selesai, selama masih ada warung buka, fasilitator dan tim teknis aman. Kami beli nasi bungkus lalu makan di dalam kamar.
Baju basah masuk hotel
Beberapa aktivitas terkadang melibatkan peserta untuk bermain dengan air, entah itu di kolam renang milik hotel ataupun memanfaatkan pantai di sekitar penginapan. Nah.. setelah kondisi basah dan akan kembali masuk kamar, ada saja peserta yang tidak membawa handuk ataupun baju ganti. Alhasil langsung masuk kamar dengan meninggalkan kondisi basah di sepanjang jalan. Jikabegini, fasilitator, tim teknis dan panitia lainnya dengan senyum manis telah siap untuk minta maaf pada petugas hotel.
Celana robek
Aktivitas di luar ruangan banyak menyajikan permainan-permaianan yang membutuhkan ruang gerak yang luas dan bebas. Biasanya kita akan menggunakan pakaian yang paling nyaman, longgar, mudah menyerap keringat dan tidak terlalu tebal. Terkadang, meski sudah mengusahakannya tapi masih ada saja kejadian tak mengenakkan.
ADVERTISEMENT
Tengah serius bermain untuk memecahkan persoalan, mencoba konsentrasi dengan berbagai posisi, tiba-tiba kreeek.. celana robek. Wajah-wajah serius berubah penuh tawa. Yang punya diri ingin mundur dari kelompok pun merasa sayang, permainan sedang seru dan membutuhkan strategi tertentu. Ditutupi baju tetap terlihat, ditutupi slayer masih saja khawatir. Berat hati balik kamar, ganti celana.
Anak-anak gembira, orang tua bahagia
Dalam acara family gathering, orang tua dan anak akan bermain bersama dengan keluarga lainnya. Namun, adakalanya terdapat sesi anak-anak hanya bermain dengan temannya tanpa orang tua. Situasi ini, meski sejenak bisa jadi kesempatan “me time” buat orang tua. Mereka bisa bermain bersama orang dewasa lainnya atau sekedar kenal lebih dekat dengan keluarga rekan kerja pasangan mereka.
ADVERTISEMENT
Sebuah kebahagiaan ketika anak-anak bisa bermain dengan gembira tanpa mencari atau didampingi orang tua. Orang tua juga bahagia bahkan tak menyangka ketika dalam jangka waktu tertentu mereka bisa bermain dengan tenang tanpa dicari sang buah hati.
Tiba-tiba pingsan
Pada setiap kegiatan, fasilitator berusaha mencari tahu riwayat penyakit peserta, walau demikian kejadian yang tak terduga bisa saja terjadi. Salah satunya yang pernah kami alami adalah ketika tiba-tiba peserta pingsan. Tim medis yang disiapkan dengan sigap memberikan pertolongan pertama pada peserta.
Berdasarkan informasi, diperoleh keterangan bahwa ternyata beliau pernah mengidap suatu penyakit, namun tidak menceritakan apa yang telah dialaminya. Diduga, kondisi emosi harus dikontrol. Tidak boleh terlalu bahagia dan terlalu sedih.
ADVERTISEMENT
Apakah selain kelelahan beliau juga sangat bahagia? Entahlah.. yang jelas setelah kejadian itu beliau tetap ingin terlibat dalam setiap sesi permainan.
Bermain santai dengan Bos
Kegiatan telah berlangsung, peserta berhasil melepaskan diri dari rutininitas dan keakraban telah terjalin. Adakalanya dalam sebuah permainan, seorang peserta harus melakukan suatu aksi yang dalam hubungan atasan dan bawahan tampak tidak pantas. Terlebih jika sang atasan sudah banyak pengalaman dan memiliki usia diatas peserta lainnya.
Sang atasan berhasil melepaskan diri dari jabatannya dan asik bermain bersama. Karyawan meski tidak bermaksud kurang sopan, ada juga yang nyeletuk kapan lagi bisa bermain lepas bersama bos?
Akrab bersama fasilitator dan tim teknis
Di penghujung kegiatan, seluruh peserta dan panitia berkumpul di lapangan utama. Lazimnya jika berada di kolam renang atau pantai peserta yang telah basah akibat aktivitas yang dilakukan akan mengejar fasilitator dan tim teknis untuk menyebur bersama.
ADVERTISEMENT
Jika sebuah film Indonesia yang terkenal berjudul Kejarlah Daku, Kau Kutangkap maka di situasi ini menjadi daku kejar, kau kutangkap sampai dapat hehehe.. Tak apalah asal semua bahagia.
Setelah acara selesai, sebagian diantaranya keakraban terus berlanjut, diawali dengan bertukar nomor telepon ataupun media sosial. Hmm.. apakah ada yang juga berakhir dengan hubungan spesial???