Konten dari Pengguna

Menua dengan Sehat dan Bahagia

Wahyuni
ASN, Penyuluh Sosial Pertama Dinas Sosial Prov. Kaltim
27 Desember 2020 18:00 WIB
clock
Diperbarui 16 Januari 2021 16:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyuni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri
zoom-in-whitePerbesar
Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri
Beberapa waktu lalu saya dan beberapa teman mengadakan kegiatan di sebuah Panti, orang lebih banyak mengenal dengan istilah panti jompo, namun sebenarnya Kementerian Sosial sendiri telah menggunakan nama Panti Sosial Tresna Werdha. Penamaan tersebut bertujuan memberikan kesan yang lebih positif.
ADVERTISEMENT
Tresna sendiri berasal kata tresno yang artinya cinta. Sedangkan werdha brasal dari kata wreda yang artinya lanjut usia. Sehingga dapat dikatakan tresna werdha adalah cinta lanjut usia. Sedangkan menurut Kepmensos no.50/HUK/2004 Panti Sosial Trena Werdha (PSTW) adalah panti sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur sendiri memiliki panti bagi lanjut usia (lansia) yang bernama PSTW Nirwana Puri. Sebagai satu-satunya panti bagi lansia yang berada di bawah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, PSTW Nirwana Puri seringkali menjadi tempat praktek dan kunjungan bagi para pelajar, mahasiswa, atau masyarakat umum lainnya. Tak mengherankan jika sebelummnya PSTW Nirwana Puri selalu ramai maka berbeda suasananya di masa pandemi saat ini.
ADVERTISEMENT
Covid-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO pada tanggal 09 Maret 2020, artinya virus corona telah menyebar luas di dunia. Virus corona menular melalui kontak dengan droplet dari saluran pernafasan orang yang terinfeksi.
Setiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap Covid-19, pada lansia seiring dengan pertambahan usia maka terjadi perubahan fisik akibat penuaan. Salah satunya adalah sistem kekebalan tubuh yang juga mengalami penurunan. Itulah sebabnya lansia rentan terserang berbagai penyakit, temasuk Covid-19.
Maka tak mengherankan jika di PSTW dampak pandemi sangat terasa bagi para lansia, adanya sistem pembelajaran jarak jauh membuat para pelajar dan mahasiswa tidak ada yang menjalankan praktek di PSTW. Jumlah kunjungan juga dibatasi dan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dengan tetap mematuhi kesehatan, kami berkumpul dengan enam belas orang lansia guna melakukan kegiatan bersama. Kami mengajak para lansia berkenalan dengan menyebutkan nama, asal, wisma dan nama pengasuhnya. Ternyata dari perkenalan ini gelak canda tercipta. Ada saja lansia yang tidak hafal nama wismanya dan tidak tahu siapa nama pengasuhnya, hingga akhirnya perlu diingatkan oleh teman.
Kami juga mengajak lansia untuk mengenang tokoh pahlawan Indonesia. Seolah melakukan cerdas cermat kami membagi para lansia menjadi dua kelompok, memberi pertanyaan tentang siapa nama pahlawan yang kami sebutkan asalnya. Cukup antutias, meski hanya sedikit lansia yang ingatan dan pengetahuannya tentang pahlawan terbilang baik.
Tak lupa kami juga memberi kesempatan pada lansia untuk sedikit bercerita dan memberi wejangan pada kami yang muda. Acara kemudian ditutup dengan menyanyi bersama lagu Garuda Pancasila dipimpin langsung oleh salah seorang diantaranya. Tampak sederhana, namun ada keceriaan terpancar dari para lansia.
ADVERTISEMENT
Beberapa Pandangan Seputar Lanjut Usia
Menurut Hurlock (1980) usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode ‘beranjak jauh’ dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.
Menurutnya pada masa ini kemunduran sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Ada beberapa masalah tertentu dari penyesuaian diri dan sosial yang bersifat unik bagi orang berusia lanjut, misalnya meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi pada orang lain, membentuk kontak sosial baru, mengembangkan keinginan dan minat baru serta kegiatan untuk memanfaatkan waktu luang yang jumlahnya meningkat, juga belajar memperlakukan anak yang sedang tumbuh sebagai orang dewasa.
Sedangkan menurut Hardywinoto dan Tony Setiabudhi (1999) yang dimaksud dengan kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
Menurut Kaplan, Sadock dan Grebb (1997) proses penuaan disebut “senescence” (dari bahasa Latin senescere, berarti menjadi tua) dan ditandai oleh penurunan bertahap pada fungsi semua sistem tubuh; kardiovaskular, pernafasan, genitourinarius, endokrin, dan kekebalan dan lainnya. Tetapi, kepercayaan bahwa lanjut usia adalah selalu disertai dengan kelemahan intelektual dan fisik adalah tidak benar. Sebagian besar orang lanjut usia tetap memiliki kemampuan kognitifnya dan dan kapasitas fisiknya sampai derajat yang berarti.
Pembinaan Kesehatan bagi Lanjut Usia
Siapa pun ingin menua dengan derajat kesehatan dan mutu kehidupan yang baik, sehingga perlu adanya pembinaan kesehatan bagi lansia. Kesehatan yang dimaksud disini adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial. Untuk mendukung hal itu tindakan-tindakan yang bisa kita lakukan adalah menjaga fisik, mental, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Secara fisik, kita dapat mengajak lansia melakukan pembinaan diri sendiri dalam hal pemenuhan kebutuhan pribadi, baik berupa aktivitas di dalam maupun di luar rumah. Lansia juga hendaknya mulai memilih makanan yang sesuai, melakukan diet seperti mengurangi gula dan garam, membatasi konsumsi lemak serta memperbanyak serat.
Cara fisik lainnya adalah melakukan olahraga ringan dan teratur, misal dengan berjalan kaki, bersepeda, ataupun senam. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh Pemerintah, salah satunya adalah posyandu lansia.
Sedangkan secara mental, pembinaan kesehatan yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kehidupan spiritual malalui kegiatan memperbanyak ibadah. Menerima diri apa adanya, menyadari adanya keterbatasan dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga kebahagiaan, lansia hendaknya tetap melakukan aktivitas yang disenangi, seperti bercocok tanam, merajut, memasak dll. Selain itu untuk menjaga kemampuan kognitifnya, lansia dapat membaca koran, mengisi teka-teki silang ataupun melakukan senam otak.
Agar tidak terjadi sindrome sangkar kosong, yaitu perasaan kesedihan dan kesepian karena anak-anak yang mulai pergi meninggalkan rumah, maka dengan memanfaatkan sarana komunikasi, lansia bisa melakukan telepon dan video call dengan anak dan cucu setiap saat.
Usia lansia bukan berarti membatasi segala macam kegiatan, silaturahmi baik dengan teman, tetangga maupun kerabat tetap perlu dilakukan. Mengikuti kegiatan keagamaan bersama, melakukan olah raga bersama, bahkan mengambil uang pensiun, merupakan sebuah kesempatan bagi lansia untuk betemu dengan teman-temannya.
Dalam skala lebih luas lansia tetap bisa mengambil peran dalam masyarakat, seperti menjadi pengurus musholla atau kegiatan sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun di masa pandemi saat ini, perlu adanya pembatasan sosial, sebaiknya lansia lebih banyak melakukan aktivitas dari rumah, terlebih bagi mereka yang dalam kondisi lemah atau memiliki penyakit tertentu. Jika memang harus keluar pastikan untuk memakai masker, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak.
Lansia juga perlu untuk mendapatkan informasi yang tepat dan benar tentang Covid-19. Sehingga lansia tidak perlu untuk menangkal rasa cemas, karena cemas merupakan hal yang lazim dan dapat membantu mereka untuk bersiap menghadapi kemungkinan yang terjadi. Kecemasan bisa dialihkan pada hal yang lebih positif seperti beribadah dan mencari berita yang dapat memberi perasaan lebih tenang, contohnya berita kesembuhan dari Covid-19.
Menua adalah sebuah proses alami yang akan dirasakan oleh semua manusia. Menua dengan sehat secara fisik, mental dan sosial merupakan sebuah kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Dimanapun keberadaanya, ditengah keluarga ataupun di Panti Sosial Tresna Werdha, seorang lansia tentu mengharapkan dapat melewati hari-harinya dengan sehat dan bahagia. Sudah seharusnya mereka kita sayangi dan hormati. Dalam masyarakat lansia memiliki kedudukan yang tinggi, khususnya dari sisi pengalaman, informasi dan pemikiran.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda dan tidak menghormati orang yang lebih tua.” (Riwayat at-Tirmidzi).
Semoga Allah senantiasa menolong kita semua untuk menjaga, mengasihi dan menghormati orang tua.