Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
MENGHADAPI MEA, APA YG HARUS DISIAPKAN?
18 Juni 2018 5:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Wan Muhammad Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mulai 2016 kemarin, negara kita mulai masuk dalam era baru perdagangan antar negara khususnya asean atau yg biasa kita sebut MEA atau AEC.
Di dalam perjanjian MEA terdapat beberapa bidang profesi yg dapat bekerja di berbagai negara asean sebagai contoh seorang dokter lulusan singapore dengan mudah bisa bekerja di malaysia.
Sebagai mana diketahui bahwa bedasarkan penelitian LIPI terdapat 30% masyarakat indonesia belum paham arti MEA. Sedangkan di saat yg bersamaan negara - negara lain telah sibuk mempersiapkan generasi muda mereka yg juga berada dalam usia produktif untuk siap menghadapi persaingan yg tdk mudah ini. Memperbaiki kualitas pendidikan, Mendistribusikan kesejahteraan, Memperbanyak program jaminan kesehatan serta mengoptimalkan pembangunan SDM itulah yg dilakukan negara - negara lain dalam menghadapi persaingan ini. Maka tidak heran bagi kami melihat negara lain memiliki qualified humam resources dengan jumlah yg cukup. Bagi saya mulai hari ini bangsa kita harus cepat bangun dan sadar akan adanya persaingan yg tidak mudah ini,
pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan harus DIUTAMAKAN agar kualitas lulusan yg belajar di indonesia bisa SAMA ATAU LEBIH HEBAT dengan yg belajar di negara lain sbg contoh singapura atau brunei darussalam dimana mereka skrng menempati urutan ke 1&2 negara dengan kualitas pendidikan terbaik di asean. INDONESIA HARUS BANYAK BELAJAR. Dari negara - negara lain dalam hal merumuskan sistem pendidikan yg terbaik bagi anak anak indonesia. Disaat yg bersamaan pula indonesia juga harus meningkatkan program - program yg menguntungkan bidang pendidikan seperti pemberian beasiswa dll karna dalam ranking kualitas pendidikan dunia indonesia bahkan masih kalah dengan negara yg sedang di jajah Palestine. Kita juga berada dibawah samoa dan mongolia. Yang kedua pemerintah wajib menambah kecepatan nya dalam mendistribusikan jaminan jaminan kesehatan seperti kartu indonesia sehat atau bpjs dll karna tentu dengan tingkat kesehatan yg baik maka produktifitas akan meningkat. Karna itu mari lah kita kurangi kebiasaan merokok. Negara juga pelan2 harus membuat kebijakan yg merugikan perokok. Apapun alasan nya rokok sangat merugikan kesehatan diri seseorang dan kesehatan masa depan bangsa. HENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK SEGERA.
Yg ketiga diperlukan adanya perhatian khusus pemerintah pada pembinaan generasi muda. 3 tahun lagi kita akan memasuki BONUS DEMOGRAFI dimana sangat banyak negara - negara yg mampu memanfaatkan nya dengan baik sehingga terjadi percepatan pembangunan.negara juga harus sadar terhadap bahaya narkoba, seks bebas, serta ancaman radikalisme. Jika hal hal tadi dilakukan dengan baik dan maksimal maka bukan tidak mungkin indonesia bisa jd bangsa pemenang dalam persaingan antar negara. Khusus nya dalam beberapa bidang yg termasuk dalam perjanjian AEC ( Asean Economic Community ).
ADVERTISEMENT
Because today education is not yet get enough attention from our governm