Tradisi Budaya “Papahare” untuk Mempererat Silaturahmi Warga Suku Sunda

Wanda Tri Pangesti
Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Jember
Konten dari Pengguna
25 April 2022 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wanda Tri Pangesti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta Provinsi Banten dan Jawa Barat. Foto: maps.google.com
zoom-in-whitePerbesar
Peta Provinsi Banten dan Jawa Barat. Foto: maps.google.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai wilayah, suku bangsa, bahasa, agama dll yang melahirkan berbagai aktifitas kebudayaan yang unik dan berbeda sesuai dengan daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Sunda. Suku sunda merupakan salah satu suku yang cukup besar di Indonesia, yang menempati daerah di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menulis tentang salah kebudayaan yang ada di tanah sunda, yaitu Papahare. Apa itu Papahare? Mungkin bagi orang yang ditinggal diluar daerah sunda asing mendengar istilah tersebut.
Pengertian Papahare
“Papahare” atau istilah sekarang lebih dikenal dengan nama “Papadangan” adalah sebuah aktifitas makan bersama yang dilakukan oleh sekumpulan orang baik saudara, teman maupun tetangga, dengan cara membawa makanan dari rumah masing-masing kemudian makan bersama disuatu tempat terbuka, seperti misal kebun, teras depan rumah, dibawah pohon rindang dll, biasanya dilakukan pada sore hari. Dalam aktifitasnya walau membawa makanan masing-masing, disana bisa saling bertukar lauk-pauk, dan saling menyicipi makanan satu sama lain. Konsep ini mirip dengan “piknik” yang biasanya diadakan di taman.
ADVERTISEMENT
Sejarah Papahare
Tradisi papahare ini sudah sejak zaman dahulu sudah ada, namun masih belum diketahui jelas siapa pencetus tradisi ini. Papahare ini sudah ada sejak zaman kakek-nenek, orang tua, hingga generasi sekarang dan harus terus dilestarikan.
Pelaksanaan Papahare
Pelaksanaan papahare ada yang mengatakan dilaksanakan pada hari-hari besar seperti dalam rangka menyambut Hari Tahun Baru Islam ataupun syukuran sehabis panen dilaksanakan. Dilakukannya papahare ini sebagai bentuk rasa syukur dan pendekatan diri masyarakat sunda kepada Sang Pencipta.
Namun, pengalaman saya sendiri yang tinggal di tanah sunda, Papahare ini dilaksanakan pada waktu kapan saja tanpa ada sebuah acara khusus. Misalnya tetangga A mengajak tetangga B dan C untuk melakukan Papahare hari sabtu sore, dan mereka niat berkumpul hanya untuk silahturahmi saja.
ADVERTISEMENT
Orang sunda dikenal menyukai makan lalapan yang dicocol dengan sambal. Dalam Papahare juga bisa menyajikan makan seperti itu, bisa ditambah dengan sayur asam, ikan asin, ikan teri dan makanan sunda sedap lainnya.
Tujuan Papahare
Muncul pertanyaan lagi, apa sebenernya tujuan Papahare ini? Sudah bisa terlihat bahwa tujuan dari papahera yang paling utama yaitu “mempererat tali silaturahmi” antar individu maupun kelompok.
Selain itu jugam Papahare dapat dijadikan sebuah fasilitas dalam mempertahan kan nilai tenggang rasa, saling menghargai, mendukung keharmonisan antar sesama tanpa melihat status sosial yang ada. Serta dapat dilakukan sebagai ajang saling sharing, misal ada teman kita yang kesusahan dan membutuhkan bantuan atau bisa juga bersenang-senang melepas penat setelah dari kesibukan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Diharapkan budaya ini dapat dilesterasikan untuk generasi sekarang dan kedepannya ditengah kemajuan teknologi yang ada. Tidak bisa dipungkiri dengan kemajuan teknologi ini membuat masyarakat menjadi individualis, contoh nyatanya adalah mereka menghabiskan sebagian besar waktunya dengan memegang smartphone masing-masing. Nah dengan Papahare ini, kita bisa dengan sejenak menaruh smartphone masing-masing kemudian bersosialiasi, bercengkrama dan mengobrol dengan orang terdekat.