Borobudur Jadi Simbol Harmoni Antaragama di Vatikan

Wanry Wabang
I write occasionally, sing frequently, and speak when necessary.
Konten dari Pengguna
10 Maret 2020 15:38 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wanry Wabang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan (Foto: dokumen pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan (Foto: dokumen pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah anda jika sejak tahun 2017, Takhta Suci Vatikan (TSV) memiliki Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan? Proyek ini merupakan kerja sama antara Indonesia dan TSV sebagai upaya promosi nilai-nilai harmoni dalam keberagaman sekaligus mempererat hubungan antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Ada apa di Taman Borobudur?
Taman Borobudur diresmikan pada 4 Oktober 2017. Taman ini terdiri dari 2 replika stupa besar Candi Borobudur yang terbuat dari aluminium dan didatangkan langsung dari Muntilan, Jawa Tengah.
Di samping stupa, terdapat hiasan relief/mosaik di sepanjang tembok yang menggambarkan perjalanan hidup Buddha atau Sidharma Gautama. Selain itu, terdapat display 200 artefak dari sekitar 1.000 artefak Indonesia yang ada di Vatikan.
Beberapa artefak dan pajangan karya Indonesia di Museum Vatikan. (sumber: dokumen pribadi)
Makna Filosofis Taman Borobudur
Hadirnya Taman Borobudur di Museum Vatikan merupakan gambaran nyata dari persahabatan antara Indonesia dan TSV meskipun berbeda secara mayoritas agama dan budaya. ‘Beauty unites us’ (Keindahan menyatukan kita). Inilah arti filosofis dari Taman Borobudur.
Borobudur adalah candi terbesar agama Buddha yang hadir di negara pusat agama Katolik, dan replikanya diberikan oleh Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Sungguh sebuah mahakarya yang sarat makna dalam memberikan pemahaman akan keharmonisan dalam keberagaman.
ADVERTISEMENT
Sebagai Warga Negara Indonesia, kita patut berbangga karena Taman Borobudur yang mulai digarap sejak tahun 2010 ini mendapat perhatian dari pihak Vatikan karena sejalan dengan misi Museum Vatikan untuk menjadi instrumen dialog antarbudaya dan antaragama. Bahkan tidak semua negara mendapat kesempatan yang sama dengan Indonesia.
Salah satu replika stupa di Taman Borobbudur - Vatikan (foto: dokumen pribadi)
Setiap tahun, Vatikan dikunjungi sekitar 7 juta wisatawan asing. Dengan hadirnya Taman Borobudur, pengunjung dapat menyaksikan secara langsung sedikit dari kekayaan budaya Indonesia dan arti penting Borobudur sebagai simbol yang merefleksikan keberagaman di Indonesia. Lebih dari itu, diharapkan para turis asing juga tertarik untuk berkunjung langsung ke Indonesia.
Biaya Masuk Museum Vatikan
Untuk masuk ke Museum Vatikan, pengunjung hanya perlu membeli tiket seharga 4-17 Euro (tergantung tipe tiket) yang dapat dibeli secara online. Dengan tiket tersebut, pengunjung langsung mendapatkan akses ke seluruh section Museum Vatikan termasuk Taman Borobudur.
ADVERTISEMENT
Semoga dengan 'pindahnya' Taman Borobudur di Vatikan, kita senantiasa diingatkan akan arti penting dan semangat untuk menjaga kebersamaan dalam keberagaman.