Work Life Balance: Bagaimana Cara Menerapkan Work Life Balance?

Wardah Nur Abiyyah
Student in Politeknik Ketenagakerjaan (Poltekaker)
Konten dari Pengguna
9 Desember 2022 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wardah Nur Abiyyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak ingin memiliki hidup yang seimbang? Tentu setiap orang ingin memiliki hidup yang seimbang dan teratur di setiap sisi kehidupannya, bahkan memiliki kondisi kehidupan seperti ini adalah cita-cita setiap orang, khususnya bagi para pekerja.
ADVERTISEMENT
Tentu, seorang pekerja memiliki aktivitas yang lebih padat daripada orang pada umumnya. Padatnya aktivitas itu dapat disebabkan karena meningkatnya kebutuhan hidup serta ketatnya persaingan kerja, hal ini yang memaksa seorang pekerja untuk bekerja lebih keras demi menghasilkan hasil kinerja yang maksimal dan sesuai dengan harapan atau target yang ingin dicapai.
Tak jarang, padatnya aktivitas tentu akan membuat seseorang menjadi sibuk dan berpotensi membuat seseorang lebih mudah sakit, terkena gangguan mental, tertekan, mengalami stres kerja, bahkan uang yang telah dihasilkan akan habis untuk mengobati sakit atau stres yang dirasakan, efek ringannya yaitu berkuranya waktu untuk keluarga dan waktu untuk diri sendiri.
Padahal, work-life balance atau singkatnya kondisi di mana seseorang memiliki kehidupan yang seimbang dan teratur adalah hal yang sangat peting agar seseorang dapat mencapai taraf hidup yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, apa work-life balance itu? Mengapa kondisi ini penting? Apa saja faktor yang mempengaruhi? Bagaimana mewujudkan work-life balance? Dan apa saja indikator keberhasilan work-life balance?
Nah, Pada artikel ini saya akan membahas mengenai apa sih work-life balance itu? Jangan lupa dicatat, ya!

Pengertian Work-Life Balance

©freepik.com
Work-life balance adalah suatu keadaan ketika seseorang dapat mengatur dan membagi antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan beberapa tanggung jawab lainnya. Singkatnya, work-life balance adalah suatu kondisi hidup yang teratur dan seimbang di setiap sisi kehidupan seseorang. penerapannya dilakukan dengan cara mengatur dan membagi waktu serta energi secara seimbang antara tanggung jawab terhadap keluarga, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya seperti kebutuhan pribadi atau waktu untuk diri sendiri.
ADVERTISEMENT

Pentingnya Work-Life Balance

©freepik.com
Work-life balance adalah hal yang sangat penting, namun sering disepelekan oleh banyak orang karena terdapat tekanan yang memaksa seseorang sehingga tidak dapat menerapkan pola hidup yang seimbang dan teratur. Padahal banyak manfaat yang didapatkan jika seseorang merapkan work-life balance ini, seperti seseorang akan menjadi lebih produktif, menjadi lebih baik dalam memanajemen waktu dan energi, seseorang dapat lebih mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki, mengurangi stres kerja sehingga dapat menjadikan seseorang lebih bahagia, lebih fokus dan termotivasi dalam bekerja serta meningkatkan kinerja atau karier seseorang. Dengan seseorang memiliki pola hidup work-life balance maka kehidupannya akan menjadi lebih baik dan akan meningkatkan kepuasan diri dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana jika seseorang tidak menerapkan pola hidup work-life balance? Maka produktivitas kerja akan menurun dan kinerja orang tersebut akan merosot.

Faktor yang Mempengaruhi Work-Life Balance

©freepik.com

1. Pekerjaan

Pekerjaan dapat mempengaruhi apakah seseorang dapat menerapkan work life balance atau tidak, misalnya jenis pekerjaan yang dilakukan, apakah pekerjaan yang dilakukan memberikan tekanan, dan berapa lama waktu kerja. Seseorang dapat memperkirakan dan menentukan apakah pekerjaan yang dipilih adalah pekerjaan yang membuat seseorang sulit dalam menerapkan work life balance.

2. Ekonomi atau Finansial

Ketika seseorang memiliki kebutuhan yang sangat penting dan mendesak, kemudian kebutuhan tersebut harus segera terpenuhi. Maka, seseorang akan terpaksa melakukan pekerjaan yang dapat berpotensi membuat seseorang mengalami stres kerja sehingga orang tersebut sulit untuk menerapkan work-life balance.
ADVERTISEMENT

3. Sosial

Ketika seseorang memiliki lingkungan sosial yang tidak baik, misalnya seseorang memiliki teman dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat, maka orang tersebut akan merasakan stres kerja, tidak nyaman dan membuat orang tersebut tidak maksimal dalam bekerja, sehingga orang tersebut akan sulit untuk menerapkan tanggung jawab kerja dan tanggung jawab lainnya.

4. Keluarga

Ketika seseorang memiliki keluarga yang tidak sehat atau berasal dari keluarga yang kurang harmonis, maka hal tersebut akan membuat seseorang lebih nyaman di tempat kerja daripada di rumah. Tentu, hal itu membuat orang tersebut sulit untuk menerapkan work-life balance.

5. Kepribadian

Ketika seseorang memiliki kepribadian yang baik, memiliki prinsip hidup, rutinitas keseharian yang baik, visoner, dan memiliki komitmen untuk menerapkan work-life balance dalam kehidupannya. Maka seseorang akan lebih mudah dalam menerapkan pola hidup yang seimbang dan teratur.
ADVERTISEMENT

Cara Mewujudkan Work-Life Balance

©freepik.com

1. Rajin Berolahraga

Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang dapat meredakan stres secara efektif, dengan berolahraga seseorang dapat memiliki suasana hati yang lebih bahagia. Oleh karena itu, seseorang yang rutin berolahraga akan lebih banyak memiliki aura yang positif dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga. Dengan meredanya stres, selalu berpikir secara terbuka dan positif, maka seseorang dapat lebih mudah untuk menerapkan work-life balance.

2. Kurangi Sikap Perfeksionis

Memiliki sikap perfeksionis bukanlah sebuah kesalahan, karena sikap perfeksionis ini dapat membuat kinerja yang dihasilkan lebih berkualitas. Namun, jika kebiasaan ini sering dibiarkan maka sikap ini dapat menganggu kehidupan orang tersebut. Seseorang dapat kehilangan waktu untuk diri sendiri dan waktu dengan keluarga karena terlalu fokus dan lebih lama dalam mengerjakan pekerjaan. Kita dapat menerapkan sikap ini di waktu yang tepat dengan melakukan beberapa pertimbangan.
ADVERTISEMENT

3. Selalu Bekerja dengan Produktif

Selalu bekerja dengan produktif dan maksimal merupakan salah satu cara untuk membangun work-life balance. Produktif dengan sibuk merupakan dua hal yang berbeda. Produktif memiliki kejelasan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan, sedangkan sibuk lebih fokus pada pekerjaan yang multitasking namun yang dihasilkan kurang jelas.

4. Manajemen Waktu dengan Baik

Dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, seseorang dapat memutuskan dan berkomitmen untuk melakukan pembagian atau mengatur tanggung jawab antara pekerjaan dan tanggung jawab lainnya, sehingga dengan melakukan manajemen waktu dengan baik seseorang dapat menerapkan work-life balance dengan lebih mudah.

5. Membangun Relasi Baik dengan Orang Lain

Memiliki relasi yang baik dan berkualitas merupakan cita-cita setiap orang, dengan memiliki relasi yang baik di dalam dan di luar pekerjaan seseorang akan merasa lebih nyaman dan dapat melakukan aktivitas atau pekerjaan dengan maksimal, ketika seseorang merasa nyaman tentu hal tersebut akan memotivasi orang tersebut untuk selalu produktif dan meningkatkan kinerjanya di dalam dan diluar pekerjaan, sehingga dengan membangun relasi yang baik akan mempermudah seseorang dalm menerapkan work-life balance.
ADVERTISEMENT

Indikator Keberhasilan Work-Life Balance

©freepik.com
Terdapat beberapa indikator ketika seseorang berhasil menerapkan pola hidup work-life balance seperti memiliki waktu makan, tidur, dan waktu bekerja yang cukup, terpenuhinya kewajiban atau tanggung jawab pekerjaan dan tanggung jawab lainnya, memiliki aktivitas lain seperti mengikuti komunitas, organisasi dan beberapa aktivitas lain di luar pekerjaan, dan yang terakhir seseorang akan memiliki relasi yang baik dan berkualitas.
Menarik bukan? Jadi, Ayo Terapkan Pola Hidup Work-Life Balance!